TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan wabah terkini mpox, dulu dikenal sebagai cacar monyet, sebagai darurat kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia global. Wabah menyebar di Afrika Tengah dan Barat, dan pada 15 Agustus lalu terkonfirmasi satu kasusnya di Swedia.
Status darurat kesehatan saat ini mengulangi 2022 lalu. Kala itu wabah penyakit yang disebarkan oleh virus dari keluarga yang sama dengan virus penyebab cacar air ini sempat menyebar luas di luar Afrika, termasuk sampai ke Indonesia.
Apa Itu Mpox
Virus mpox normalnya menyebar di antara jenis hewan seperti hewan pengerat dan monyet di Afrika Barat dan Tengah. Tapi, terkadang ditemukan melompat pula ke manusia, menyebabkan wabah kecil setempat.
Ada dua turunan utama dari virus penyebab mpox yang disebut clade I dan clade II. Clade I biasanya yang menyebabkan gejala lebih parah dan risiko kematian lebih tinggi. Dan, subtipe dari clade I inilah, clade Ib, yang saat ini dicemaskan sedang mendorong wabah menjadi lebih besar.
Sebagai catatan, wabah global mpox pada 2022 juga 2023 lalu dipicu virus subtipe clade II. "Sejauh ini tidak ada bukti yang membawa ke dugaan kalau clade Ib lebih berbahaya lagi dibandingkan asal turunannya, clade I," kata peneliti mikrobiologi Jonas Albarnaz dari The Pirbright Institute, Inggris.
Riset pos-doktoral Albarnaz di University of Cambridge adalah meneliti antagonisme dari pertahanan virus vaccinia, vaksin cacar air, dan model DNA virus.
Jumlah Kasus Sepanjang Tahun Ini
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Afrika melaporkan per 13 Agustus lalu bahwa sudah ada lebih dari 17 ribu kasus dugaan mpox di Afrika. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih besar daripada itu karena lemahnya pemantauan, uji laboratorium, dan pelacakan kontak oleh otoritas kesehatan di negara-negara di benua tersebut.
Mengutip data WHO, di Republik Demokratik Kongo saja telah dilaporkan 15.664 kasus dan 537 kematian. Jumlah itu sudah melampaui total kasus tahun lalu di negara yang sama.
Sudah Sejauh Mana Wabahnya di Afrika Saat Ini
Wabah yang sedang merebak saat ini berasal dari sebuah kota tambang kecil di Republik Demokratik Kongo bernama Kamituga. Penyebarannya kini sudah sampai ke sedikitnya 11 negara Afrika lainnya, termasuk empat yang belum pernah melaporkan infeksi virus penyakit ini sebelumnya. Keempatnya adalah Kenya, Rwanda, Burundi, dan Uganda.
“Ini jelas yang paling berbahaya dari antara seluruh varian virus mpox yang ada saat ini dari cara bagaimana dia bisa menular, menyebar, dan juga gejalanya," John Claude Udahemuka dari University of Rwanda.
Baca halaman selanjutnya: dari survival rate lebih rendah sampai pertanyaan atas efektivitas vaksin