TEMPO.CO, Jakarta - Pada peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia, PT Pindad memperkenalkan dua inovasi terbaru dalam pengembangan senjata anti drone buatan dalam negeri, yaitu SPS-1 (Senjata Pelumpuh Senyap seri 1) dan kendaraan Maung MV3 Mobile Jammer. Produk-produk ini diperkenalkan pada 17 Agustus 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN).
SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer turut serta dalam mendukung pengamanan upacara HUT ke-79 RI di IKN yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa, menyampaikan dalam pernyataan resmi bahwa produk ini memiliki keunggulan dan kontribusi besar dalam mendukung pertahanan negara.
Produk ini merupakan yang pertama di dunia yang mengintegrasikan senjata soft kill (anti drone) dan hard kill (senjata api), dan sepenuhnya hasil pengembangan dalam negeri dengan mengoptimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Dengan dukungan teknis dan kesiapan purnajual dalam negeri, SPS-1 dan Maung MV3 Mobile Jammer mampu memperkuat pertahanan negara dari gangguan dan ancaman drone ilegal, sekaligus menjadi langkah mewujudkan kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista).
VP Inovasi, Prima Kharisma, menjelaskan bahwa pengembangan produk ini unik karena menggabungkan sistem pertahanan dalam satu kesatuan. Produk ini merupakan varian kombinasi yang belum pernah dikembangkan sebelumnya di dunia, sebuah desain orisinal dari Indonesia, di mana kendaraan, senjata, dan komponen jammer diintegrasikan menjadi satu sistem pertahanan anti-drone.
SPS-1 dioperasikan oleh satu personel, dengan mobilitas tinggi karena dapat dihubungkan langsung dengan senjata dan bertenaga baterai, sehingga tidak bergantung pada sistem daya statis. Senjata ini mampu menetralisir ancaman drone dengan dua metode: pertama, soft kill yang menonaktifkan drone dengan menutup akses kendali pada jarak 500 meter; kedua, hard kill yang bersifat destruktif dengan menghancurkan drone pada jarak 150 meter. Desain senjata ini mengikuti perkembangan teknologi terkini dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Di sisi lain, Maung MV3 Mobile Jammer dirancang sebagai sistem anti-drone mobile yang dapat menetralisir ancaman drone secara cepat dan akurat. Kendaraan ini dilengkapi dengan jammer drone sebagai senjata soft kill dan senjata SMB SM5 A1 kaliber 12,7 mm sebagai senjata hard kill.
Dengan radius jamming 3 kilometer menggunakan metode soft kill dan jarak destruksi hingga 1,8 kilometer menggunakan metode hard kill, kendaraan ini menawarkan perlindungan yang andal dan didukung dengan teknis serta purnajual dalam negeri. Dilengkapi dengan penggerak 4x4, kendaraan ini mampu beroperasi di berbagai jenis medan, baik on-road maupun off-road.
PT Pindad bekerja sama dengan PT Sapta Cakra Manunggal (SCM), sebuah perusahaan swasta nasional yang telah berpengalaman dalam pembuatan produk pertahanan elektronika, yang produknya telah digunakan di beberapa satuan militer dan objek vital nasional.
Ke depannya, diharapkan produk ini dapat digunakan oleh TNI dan Polri dalam mendukung pertahanan dan keamanan nasional, khususnya dari gangguan dan ancaman drone ilegal.
PINDAD
Pilihan editor: Rusia Siaga Ukraina Kirim Belasan Drone Serang Moskow Besar-besaran