TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi insiden dalam dunia penerbangan viral di media sosial. Terkini adalah video bahan bakar avtur yang mengucur deras dari ujung sayap kanan pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 737-800 di Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat dengan nomor penerbangan GA174 yang sudah siap lepas landas itu kemudian putar balik dan memindahkan penumpangnya ke pesawat lain alias batal terbang
Dalam analisanya atas kemungkinan yang melatari insiden itu, pengamat juga konsultan penerbangan Gerry Soejatman mengatakan yang terjadi bukanlah tangki bocor. Tetapi, bahan bakar ke luar atau tumpah dari bagian yang disebutnya fuel vent.
Salah satu indikasi tidak adanya kebocoran adalah pesawat sudah digunakan kembali pada sore harinya untuk penerbangan lain. Itu artinya, tidak ada kebutuhan perbaikan pesawat dengan menariknya ke hanggar atau bengkel.
Menurut Gerry, avtur tumpah dari fuel vent di sayap kanan bisa terjadi ketika tangki di sayap tersebut terisi penuh. Sebagai catatan, dia menerangkan, refuelling station pesawat memang ada di sayap kanan.
"Bahan bakar itu memuai ketika kena panas (dan tadi siang cuaca cukup panas dan terik), sehingga fuel menghangat di sayap pesawat dan memuai," kata Gerry lewat penjelasan yang diberikannya lewat akun di media sosial X pada Sabtu malam, 24 Agustus 2024.
Karena sifat memuai tersebut, jika tangki penuh, dia melanjutkan, bahan bakar harus bisa memenuhi suatu tempat lain. Dia menuturkan, yang umumnya terjadi adalah bahan bakar akan mengalir melalui saluran ventilasi dan berakhir di vent/surge tank (tangki penampungan atau ventilasi) di ujung sayap.
Dari sana, bahan bakar dapat mengalir kembali ke tangki sayap (ketika ada ruang lagi) melalui check valve (katup cek). Jika surge tank penuh, maka bahan bakar akan ke luar atau tumpah. "Yang jadi pertanyaan, kenapa kok bisa sampai overfill?" katanya.
Baca halaman berikutnya: keterangan dari mekanik dan pilot pesawat