Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTidur ternyata bukan hanya tentang mengisi ulang energi Anda. Studi terbaru Universitas Cornell, yang dilansir Earth.com, menunjukkan bahwa tidur juga memainkan peran penting dalam mengatur ulang salah satu fungsi tubuh kita yang paling vital: membentuk memori.

Tim peneliti dari Universitas Cornell, Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Azahara Oliva, asisten profesor neurobiologi dan perilaku, mempelajari bagaimana otak kita menangani memori dan membuat beberapa penemuan luar biasa dalam hubungannya dengan fungsi tidur.

Ada wilayah tertentu di otak kita yang dikenal sebagai hippocampus yang bertindak seperti pusat memori, khususnya aktif saat mempelajari atau mengalami hal-hal baru. Saat Anda menggergaji kayu, neuron yang sama ini memutar ulang aktivitas hari itu, mengkonsolidasikan memori di area otak yang lebih besar yang dikenal sebagai korteks.

Otak kita memiliki kemampuan luar biasa untuk menyerap pembelajaran seumur hidup tanpa kehabisan sumber daya neuronalnya.

Penelitian Oliva yang berjudul “A Hippocampal Circuit Mechanism to Balance Memory Reactivation During Sleep” dan diterbitkan di jurnal Science.org, mengungkap bahwa selama tidur nyenyak, sebagian hippocampus menjadi tenang, membiarkan neuron menekan tombol reset. 

“Mekanisme ini memungkinkan otak untuk menggunakan kembali sumber daya yang sama, neuron yang sama, untuk pembelajaran baru keesokan harinya,” kata Oliva.

hippocampus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu CA1, CA2, dan CA3. Wilayah otak ini memainkan peran penting dalam mengkodekan berbagai jenis memori. Sementara CA1 dan CA3 bertanggung jawab atas membran yang terkait dengan waktu dan ruang, peran CA2 belum sepenuhnya dipahami hingga saat ini. 

Studi Oliva menemukan bahwa CA2 memainkan peran penting dalam mematikan dan mengatur ulang hippocampus selama tidur.

Untuk memahami hal ini, para peneliti menanamkan elektroda di hippocampus tikus, yang memungkinkan perekaman aktivitas neuron selama pembelajaran dan tidur.

Mereka mengamati bahwa selama tidur, neuron di sektor CA1 dan CA3 memutar ulang pola neuron yang sama yang berkembang selama pembelajaran di siang hari. Namun, ada saat dalam tidur di mana semuanya menjadi sunyi dan memori 'diatur ulang' berkat CA2 itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti menemukan bahwa otak memiliki sirkuit paralel yang diatur oleh interneuron ini: satu untuk pengaturan memori, yang lain untuk pengaturan ulang memori.

Memahami bagaimana tahapan tidur berkontribusi pada konsolidasi memori sangat penting untuk memahami gambaran lengkapnya.

Tidur terdiri dari siklus yang mencakup tidur non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM), yang masing-masing memainkan peran berbeda namun saling melengkapi. 

Tidur NREM, khususnya pada tahap yang dalam, adalah saat otak mengatur sebagian besar konsolidasi memori. Selama fase ini, neuron di hippocampus dan korteks berkomunikasi secara intens, mentransfer informasi yang baru diperoleh ke penyimpanan jangka panjang.

Sebaliknya, tidur REM dikaitkan dengan regulasi emosional dan integrasi materi yang dipelajari ke dalam kerangka pengetahuan kita yang ada. Interaksi antara NREM dan REM ini menyoroti pentingnya tidak hanya kuantitas, tetapi juga kualitas tidur dalam membentuk memori dan pembelajaran.

Menurut Earth.com, temuan penelitian Oliva memiliki implikasi yang mendalam bagi praktik pendidikan dan kesehatan kognitif.

Dengan menyadari bahwa tidur yang tepat waktu dapat menyegarkan sumber daya saraf kita, para pendidik dan pelajar dapat menyusun strategi jadwal belajar mereka dengan lebih efektif. Daripada belajar hingga larut malam, memprioritaskan tidur yang cukup setelah belajar justru dapat meningkatkan daya ingat dan pemahamannya.

Singkatnya, tidur lebih berharga daripada yang pernah kita sadari. Tidur tidak hanya membantu menanamkan memori, tetapi juga mengatur ulang otak, menjaganya tetap berfungsi selama kita terjaga. "Kami menunjukkan bahwa memori adalah proses yang dinamis," tambah Oliva.

Pilihan Editor: Mengenal Fitur-Fitur FaceTime di iPhone dan Keunggulannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Olahraga yang Dapat Meningkatkan Daya Ingat

37 menit lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
5 Olahraga yang Dapat Meningkatkan Daya Ingat

Selain menjaga kekuatan fisik, olahraga juga dapat meningkatkan daya ingat.


Studi: Pejalan Kaki Punya Risiko Celaka yang Tinggi saat Tidak Fokus

20 jam lalu

Suasana lengang trotoar perkantoran kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Indah Anggoro Putri mengatakan, tidak ada surat edaran (SE) yang dikeluarkan tentang kebijakan work from home (WFH) bagi karyawan swasta. Kemnaker menyerahkan aturan tersebut ke masing-masing perusahaan. Kewajiban bagi ASN itu hanya diberlakukan selama dua hari mengingat arus balik libur Lebaran, yakni Selasa-Rabu, 16-17 April 2024. TEMPO/Subekti.
Studi: Pejalan Kaki Punya Risiko Celaka yang Tinggi saat Tidak Fokus

Studi University of British Columbia menemukan bahwa pejalan kaki punya risiko cidera lebih tinggi saat tidak fokus.


Studi: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Rasa Sakit Fisik hingga Depresi di Usia Lanjut

1 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Studi: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Rasa Sakit Fisik hingga Depresi di Usia Lanjut

Sebuah studi menunjukkan bahwa trauma masa kecil dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental seperti depresi, di usia lanjut.


Tips Mencegah Jet Lag untuk Penumpang Lansia, Pilih Tempat Duduk yang Tepat

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)
Tips Mencegah Jet Lag untuk Penumpang Lansia, Pilih Tempat Duduk yang Tepat

Jet lag bisa mengganggu fungsi kognitif, siklus metabolisme, dan merusak pola tidur, yang dapat berbahaya bagi pelancong lansia.


Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

2 hari lalu

Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

Meski bukan perilaku yang baik, memarahi pasangan sebenarnya bagian dari respons manusia ketika sedang stres atau lelah.


5 Bahaya Tidur Bersama Hewan Peliharaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya tidur. Freepik.com/Wayhomestudio
5 Bahaya Tidur Bersama Hewan Peliharaan

Bagi mereka yang rentan terhadap infeksi atau memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, tidur bersama hewan peliharaan bisa berdampak serius.


Tidur Berjalan: Simak Ciri Kondisinya

3 hari lalu

Ilustrasi tidur. Freepik.com/Jcomp
Tidur Berjalan: Simak Ciri Kondisinya

Saat tidur berjalan orang yang mengalaminya tidak pernah mengingat yang dilakukan saat dalam kondisi tersebut.


Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

4 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

Meski tak secara langsung menjadi indikator kanker, kedutan bisa juga menjadi sinyal kanker otak, menurut Asosiasi Tumor Otak Amerika.


Brain Museum di India, Pengunjung Bisa Melihat Macam-macam Otak Manusia

4 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Brain Museum di India, Pengunjung Bisa Melihat Macam-macam Otak Manusia

Koleksi otak di museum dikumpulkan 35 tahun, menunjukkan berbagai penyakit, termasuk cedera kepala, serebrovaskular, infeksi otak, sampai tumor.


Dokter Ingatkan 2 Masalah yang Tak Boleh Diabaikan saat Tidur

4 hari lalu

Mendengkur
Dokter Ingatkan 2 Masalah yang Tak Boleh Diabaikan saat Tidur

Dokter menyebut sleep apnea obstruktif sebagai penyebab terbesar buruknya kualitas tidur. Jadi, jangan abaikan dua masalah ini saat tidur.