Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dari mana Serangga Berasal?  

image-gnews
Jam biologis yang mempengaruhi keputusan lalat buah <I>Drosophila sp</I> untuk makan atau tidak makan ditemukan dalam sel sensor rasa dan berhubungan langsung dengan kebiasaan makan serangga itu.
Jam biologis yang mempengaruhi keputusan lalat buah Drosophila sp untuk makan atau tidak makan ditemukan dalam sel sensor rasa dan berhubungan langsung dengan kebiasaan makan serangga itu.
Iklan

TEMPO Interaktif, Los Angeles - Manusia telah berusaha mengungkap hubungan antar kelompok hewan artopoda. Kini tim peneliti, termasuk Dr Joel Martin dan Dr Regina Wetzer dari Natural History Museum Los Anggles County telah menyelesaikan analisis hubungan evolusi di antara hewan tersebut. Temuan ini menjawab berbagai pertanyaan bagaimana waktu itu berhubungan.

"Kami tak pernah begitu mengetahui bagaiman artropoda, hewan paling sukses di bumi, berevolusi menjadi seperti apa yang kita lihat sekarang," kata Wetzer. "Bagi saya, apa yang membuat penelitian ini menarik adalah memperoleh pemahaman penuh atas bagaimana hewan-hewan ini berhubungan, jadi sekarang bagaimana kita dapat mengerti lebih baik bagaimana keterkaitan mereka."

Rencananya hasil studi ini dipulikasikan di jurnal Nature pada 24 Februari.

Sekarang, untuk pertama kali, para ilmuwan mengetahui hubungan dan cara kerja yang mereka bangun. Penelitian pertama ini membuat kontribusi penting bagi pengetahuan mengenai keberlangsungan alam dan penghuni planet. Pembuat laporan penelitian adalah Jerome C. Regier, Andreas Zwick dan April Hussey dari Institut Biotechnologi University of Maryland; Jeffrey W. Shultz dari Departemen Entomologi University of Maryland; dan Bernard Ball serta Clifford W. Cunningham dari Departemen Biologi Duke University.

Ada jutaan spesies artropoda, termasuk serangga, binatan air, binatang merangkak, lipan, laba-laba, dan hewan lain, semua terikat oleh cangkang eksternal dan banyak kaki. Mereka paling beragam, dan paling banyak di bumi, tak ada kelompok sejenis dan memiliki kedekatan. Mereka mencapai sekitar 1.6 juta dari setimasi 1.8 - 1.9 juta jenis, mendominasi penghuni planet biomasa, dan terus bertahan.

Aspek ekonomi artropoda juga memebanji, dari industri seafood bernilai miliaran dollar per tahun bagi ekonomi dunia, hingga menjadikannya sebagai ornamen serangga, penting bagi pertanian, medis, dan bahkan kontrol spesies biolegi, toksilogi serta biofarma. Artropoda merupakan kelompok hewan paling penting di planet sejauh ini.

Karena penyebaran yang luar biasa, pencarian sejarah evolusi dan hubungan di antara subkelompok sangat sulit. Ilmuwan telah mencoba menggunakan berbagai variasi kombinasi, dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pendekatan melalui DNA, untuk mengetahui hubungan kelompok ini dengan pendahulunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu hasil penting dari penelitian ini adalah dukungan untuk hipotesis bahwa serangga terbentuk dari kelompok binatang air. Jadi lalat, tawon madu, semut, dan jangkerik semua merupakan antropoda satu keluarga dengan lobster, dan udang.

Temuan penting lain adalah "Chelicerata" (Laba-laba, kalajengking masuk di dalamnya) terbentuk lebih dahulu daripada kelompok lain seperti lipan, dan serangga. Ini berarti laba-laba, sebagai contoh, lebih jauh jarak hubungannya dengan serangga dari pemikiran peneliti sebelumnya.

Tim peneliti ini mengungkap masalah ini menggunakan pendekatan data genetika dari 75 spesies. Analisis sebelumnya banayak didasarkan pada gen. Penelitian ini menggunakan data dari 62 kode protein dalam gen sebagai pendukung analisis.

"Koleksi antropoda museum dan hewan lain membuat studi ini bisa diunggulkan," kata Dr. Joel W. Martin, Curator Crustacea.

SCIENCEDAILY | PURW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

8 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

8 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

11 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.


Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

katak mutiara merupakan jenis katak pohon yang memiliki bintik seperti mutiara. Saat ini populasinya sudah langka. Tim Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) menemukan katak ini di Pegunungan Sanggabuana, Karawang (dok.SWR)
Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.


Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orcinus orca atau paus pembunuh. Shutterstock
Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.


Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Ular Piton (ilustrasi).
Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.


Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Penelitian tentang kenapa bebek berenang dalam formasi satu baris memenangkan Hadiah Ig Nobel bidang Fisika 2022. YouTube
Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.


Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Tim Indonesia yang berhasil meraih empat medali yakni dua medali emas dan dua perunggu dalam ajang International Biology Olympiad (IBO) ke-33 tahun 2022 yang diselenggarakan di Yerevan, Armenia. ANTARA/HO- Dokumentasi Pribadi.
Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.


3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?