“Itu sebanding dengan meledakkan 100 juta bom atom ke laut setiap tahun selama 16 tahun,” kata John Lyman dari universitas tersebut.
Menurut dia, dibandingkan dengan udara dan tanah, air membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi panas atau dingin. Olehkarenanya, Lyman mengatakan, air laut dapat menjadi salah satu indikator pemanasan global ketimbang mengukur temperatur atmosfer pada lapisan permukaan bumi.
Namun hingga kini, para peneliti belum yakin mengapa dan bagaimana air laut bisa menjadi semakin memanas. Lyman dan rekan-rekan peneliti lainnya tengah mencari data panas air laut melalui sebuah alat ukur untuk mengetahui besarnya pemanasan global. “Karena permukaan laut berfungsi sebagai penyerap 90 persen energi panas yang "lolos" dari atmosfer bumi,” ujarnya.
Rini K | LiveScience