TEMPO Interaktif, Yogyakarta -Harapan pengamat langit untuk bisa menyaksikan Hujan Meteor Orionid dinihari tadi pupus. Langit terhalang mendung sepanjang malam. "Kita tidak beruntung tahun ini," ujar Koordinator Jogja Astro Club, Mutoha Arkanuddin, Kamis (21/10).
Mendung juga menyelimuti Jakarta dan Bogor dini hari tadi. "Tidak terlihat," kata Ketua Himpunan Astronomi Amatir Jakarta Tersia Marsiano. Namun, menurut para astronom amatir ini, kesempatan menyaksikan hujan meteor yang berasal dari sisa debu Komet Halley ini.
"Dini hari ini masih bisa," kata Mutoha. Bersama dua puluh rekannya, dia menggelar pengamatan di Pantai Parang Kusumo, 35 kilometer di Selatan Yogyakarta. Harapannya mendapat tempat yang gelap dan jauh dari benderang lampu kota. "Kalau gelap bisa lihat kometnya lewat teleskop," ujarnya.
Puncak Hujan Meteor Orionid terjadi dini hari tadi. Meteor ini tercipta dari sisa debu Komet Halley. Disebut Orionid karena, dari Bumi, arah lesatannya terlihat berasal dari Rasi Bintang Orion.
Tapi tak perlu kecewa. Menurut Mutoha bintang jatuh masih bisa disaksikan sampai akhir bulan ini. Namun dengan intensitas jauh dibawah saat puncak. "Saat puncak, bisa lebih dari 20 bintang jatuh setiap jam," katanya.
Cara menyaksikannya, dia melanjutkan, dengan mencari tempat di tanah lapang yang gelap dan tidak terkena polusi cahaya. Bintang jatuh mulai terjadi lepas tengah malam dan mencapai puncak antara pukul 2 sampai menjelang subuh. Arahkan pandangan ke tegak lurus ke langit. "Lebih enak dalam posisi berbaring," katanya.
REZA M