TEMPO.CO, Roswell - Felix Baumgartner menjadi penerjun bebas pertama yang memecahkan batas kecepatan suara setelah melompat dari ketinggian 39 ribu meter pada 14 Oktober 2012. Setelah terjun bebas selama empat menit dan 20 detik, Baumgartner mendarat dengan selamat di gurun di New Mexico, Amerika Serikat. Pria 43 tahun itu jatuh ke bumi dengan kecepatan puncak 1342kilometer/jam, atau 1,24 kali lipat kecepatan suara.
Lompatan itu amat berbahaya. Pada ketinggian itu penurunan tekanan secara instan dapat membuat darah Baumgartner mendidih. Lubang atau retakan kecil pada pakaian bertekanan yang didesain khusus seperti setelan astronaut bisa berarti bencana. Temperatur pada lingkungan itu juga tak bersahabat, minus 68 derajat Celsius.
Baumgartner nyaris membatalkan lompatan itu. Ada sedikit gangguan pada visor helmnya. Pemanas visor tak berfungsi, sehingga pandangan Baumgartner akan tertutup uap nafasnya.
“Kendati awalnya semua berjalan baik, ada sedikit kendala,”ujarnya. “Tapi akhirnya saya memutuskan untuk melompat. Dan itu adalah keputusan yang tepat.”
Baumgartner menggunakan sebuah kapsul yang diangkat oleh sebuah balon helium raksasa untuk mencapai ketinggian yang direncanakan, yaitu 36.567 meter. Pada ketinggian tersebut, sebelum melompat pun Baumgartner telah memecahkan satu rekor, yaitu balon berawak tertinggi pada 34.668 meter yang dicetak pada 1961.
Namun balon terbang jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan, mencapai 39 kilometer. Beberapa saat sebelum melompat keluar dari kapsul yang membawanya ke stratosfer, Baumgartner berkata, “Terkadang anda harus berada sangat tinggi untuk sadar betapa kecilnya anda.”
Permukaan bumi tampak bernuansa biru ketika Baumgartner melompat keluar dari kapsulnya. “Ini jauh lebih sulit daripada apa yang saya duga,” kata Baumgartner, yang telah mempersiapkan diri selama tujuh tahun untuk melakukan lompatan itu.
TJANDRA | REUTERS | RED BULL STRATOS