TEMPO.CO, Jakarta - Kekayaan laut Indonesia seperti tidak ada habisnya. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan perairan Nusantara menjadi rumah bagi separuh dari 500 jenis ikan pari.
Ikan pari adalah spesies hewan bertulang lunak. Ikan yang penampilannya seperti layang-layang itu berkerabat dengan hiu dan chimaera. Mereka dapat ditemui mulai perairan Selat Sunda sampai kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia--yang di Indonesia meliputi perairan di timur Kalimantan, Sulawesi, Laut Banda, sampai Papua.
Kekayaan keanekaragaman hayati tersebut diperkaya lewat temuan LIPI. Irma Shita Arlyza, peneliti bioteknologi kelautan dan genetika molekuler dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, menemukan spesies baru pari macan yang diberi nama Himantura tutul. Temuan ini menambah banyak jenis pari macan, yang terdiri atas Himantura leoparda, Himantura uarnak, dan Himantura undulata.
Pari tutul kecil ditemukan di empat lokasi berbeda, yaitu di Laut Jawa, perairan utara Bali, perairan selatan Jawa, dan Selat Sunda. Pari tutul kecil bisa tumbuh dengan lebar mencapai 1,5 meter. Ikan ini baru bisa menghasilkan anak pada usia 5-10 tahun dengan jumlah yang sedikit. Irma sengaja memilih nama "tutul" untuk menekankan nuansa lokal. "Supaya Indonesia juga dikenal dunia," kata Irma, Kamis, 3 April 2014.
Meski belum masuk status hewan terancam, keberadaan pari tutul kecil bisa terdesak oleh penangkapan yang berlebihan. Saat ini baru spesies ikan pari manta yang masuk daftar hewan dilindungi. Menurut Irma, ikan pari masih bisa dimanfaatkan tapi harus diawasi dengan ketat.
GABRIEL TITIYOGA
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo
Berita terpopuler:
Macam-macam Teror ke Jokowi
Habibie Perkenalkan Pesawat R80 Rancangannya
Heboh Agnes Pakai 'Popok' di Klip Coke Bottle