TEMPO.CO, Kairo – Bagian jenggot pada topeng mumi Raja Tutankhamun, firaun remaja yang memerintah Mesir pada 1332-1323 sebelum Masehi, patah saat dibersihkan. Padahal topeng dan peti mati yang berusia lebih dari 3.300 tahun itu akan dipamerkan.
Kurator Museum Mesir, Kairo, belum mengetahui bagian jenggot tersebut patah karena umur atau kecelakaan. “Kami sedang meneliti hal tersebut,” kata seorang konservator Museum Mesir yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip Livescience, Selasa, 27 Januari 2015.
Topeng, yang menjadi bagian peti mati, kini diperiksa di laboratorium konservasi. (Baca: Firaun Ternyata Mengidap Penyakit Tulang Belakang)
Howard Carter dan George Herbert, dua orang arkeolog asal Inggris, menemukan mumi Tutankhamun pada 1922 bersama makam raja-raja lain. Penemuan ini memicu rumor kutukan kepada siapa saja yang mengusik makam raja-raja Mesir.
Kini, bagian jenggot mumi tersebut dipasang kembali menggunakan lem epoxy. Sayangnya, topeng tersebut terbuat dari emas yang tak bisa dipasang dengan lem biasa. “Lem epoxy hanya bisa untuk menyatukan logam atau batu,” ujar konservator tersebut.
Anggota staf lain yang hadir selama perbaikan mengatakan, kini, lem epoxy telah kering. Sayangnya, kata dia, “Ada sedikit goresan tertinggal yang merusak topeng.” (Baca: Raja Firaun Mati Dicekik?)
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Berita lainnya:
Teka-teki Terbunuhnya Firaun Tersingkap
Mumi Kucing Ditemukan Utuh di Lantai Rumah
Patung Mesir Kuno Bergerak di Museum Manchester
Mozaik Peradaban di Tengah Kebun 2
Dari Tahrir Square untuk Revolusi Mesir