Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terkuak, Asal-Usul Kulit Belang Zebra

Editor

Grace gandhi

Mentari, anak zebra betina (Equus quagga boehm) yang berusia 4 hari bersama induknya, Arusha, di kandang istirahat komplek Kebung Binatan Surabaya, Selasa (4/6). TEMPO/Fully Syafi
Mentari, anak zebra betina (Equus quagga boehm) yang berusia 4 hari bersama induknya, Arusha, di kandang istirahat komplek Kebung Binatan Surabaya, Selasa (4/6). TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO , California - Ilmuwan dari University of California, Los Angeles, berhasil membongkar asal-usul kulit belang pada hewan zebra. Ilmuwan ini meneliti zebra yang hidup di belantara Afrika, seperti Kenya, Afrika Selatan, Tanzania, Uganda,dan Zimbabwe.

Menurut Brenda Larison, pemimpin proyek riset ini, jumlah dan intensitas belang ditentukan oleh temperatur habitat zebra tersebut. (Baca: Ilmuwan akan Kuak Misteri Danau Purba di Sulawesi)

"Temperatur memainkan peran penting dalam menentukan jenis, ketebalan, dan jumlah belang pada kulit zebra," kata Thomas B. Smith, profesor ekologi di UCLA College, yang ikut dalam riset ini, seperti dikutip Science Daily, Ahad, 1 Februari 2015.

Riset ini menemukan zebra yang hidup dalam suhu lingkungan yang hangat akan memiliki pola belang hitam-putih yang warnanya lebih tegas dan hampir menutupi seluruh permukaan tubuh. Sedangkan di habitat yang lebih dingin, seperti di Afrika Selatan dan Namibia, belang pada kulit zebra sangat sedikit, kontras hitam-putih yang lebih terang. Dalam beberapa temuan, zebra yang hidup di suhu rendah tak memiliki belang di keempat kakinya.

Kesimpulan itu, menurut Larison, berawal dari hipotesis bahwa zebra merupakan turunan kuda. Namun wujud kulit mereka berevolusi untuk empat tujuan: menghindari predator, melindungi dari penyakit, menyesuaikan dengan suhu lingkungan, dan kohesi sosial. "Riset kami membuktikan pengendalian suhu tubuh zebra yang paling menentukan pembentukan belang di kulit zebra," kata Larison.

Kini, Larison dan tim risetnya masih berupaya membuktikan asal-usul belang zebra melalui uji DNA yang diambil dari zebra yang mereka temukan. Mereka menduga kode genetik dari zebra yang hidup di habitat berbeda juga menentukan jumlah dan pola belang kulit zebra. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

RAYMUNDUS RIKANG | SCIENCE DAILY


Baca juga:
Pertama Kali, Manusia Akan Terbang ke Ceres
Kecepatan Internet di Makassar Kini Capai 42 MBPS
Ini Cara Selamatkan Hutan Kalimantan Versi Ilmuwan
Perubahan Iklim Ubah Bahasa Manusia

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

57 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.


Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

23 Februari 2022

Ilustrasi tikus. Getty Images
Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

Para ilmuwan meneliti tikus, karena ukurannya yang kecil, mudah disimpan dan dipelihara. Tikus juga dapat beradaptasi di lingkungan baru


Rizky Putri, Lulusan Fakultas Psikologi Unpad Pertama Lewat Skema Artikel Ilmiah

2 Februari 2022

Rizky Putri Amalia menjadi Sarjana Psikologi pertama yang lulus dengan skema artikel ilmiah
Rizky Putri, Lulusan Fakultas Psikologi Unpad Pertama Lewat Skema Artikel Ilmiah

Rizky Putri Amalia menjadi sarjana psikologi Unpad pertama yang lulus dengan skema artikel ilmiah sebagai pengganti skripsi.


Cara UMY Agar Karya Ilmiah Tak Sekedar Kejar Publikasi, Tapi Juga Solutif

25 Januari 2022

Pusat penelitian baru Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bernama Dasron Hamid Research and Innovation Center (DHRIC). (Dok. Istimewa)
Cara UMY Agar Karya Ilmiah Tak Sekedar Kejar Publikasi, Tapi Juga Solutif

Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanto menuturkan keberadaan karya ilmiah bisa menjadi solusi berbagai permasalahan.


Raja Salman Beri Penghargaan dan Dukung Penelitian Bidang Disabilitas

18 Januari 2021

Raja Salman dari Arab Saudi tiba di Mina pada Senin, 20 Agustus 2018 untuk awasi jalannya pelayanan ibadah haji 2018. SPA
Raja Salman Beri Penghargaan dan Dukung Penelitian Bidang Disabilitas

Raja Salman ingin meningkatkan peran Arab Saudi dalam penelitian ilmiah di bidang disabilitas.