TEMPO.CO , California - Ilmuwan dari University of California, Los Angeles, berhasil membongkar asal-usul kulit belang pada hewan zebra. Ilmuwan ini meneliti zebra yang hidup di belantara Afrika, seperti Kenya, Afrika Selatan, Tanzania, Uganda,dan Zimbabwe.
Menurut Brenda Larison, pemimpin proyek riset ini, jumlah dan intensitas belang ditentukan oleh temperatur habitat zebra tersebut. (Baca: Ilmuwan akan Kuak Misteri Danau Purba di Sulawesi)"Temperatur memainkan peran penting dalam menentukan jenis, ketebalan, dan jumlah belang pada kulit zebra," kata Thomas B. Smith, profesor ekologi di UCLA College, yang ikut dalam riset ini, seperti dikutip Science Daily, Ahad, 1 Februari 2015.
Riset ini menemukan zebra yang hidup dalam suhu lingkungan yang hangat akan memiliki pola belang hitam-putih yang warnanya lebih tegas dan hampir menutupi seluruh permukaan tubuh. Sedangkan di habitat yang lebih dingin, seperti di Afrika Selatan dan Namibia, belang pada kulit zebra sangat sedikit, kontras hitam-putih yang lebih terang. Dalam beberapa temuan, zebra yang hidup di suhu rendah tak memiliki belang di keempat kakinya.
Kesimpulan itu, menurut Larison, berawal dari hipotesis bahwa zebra merupakan turunan kuda. Namun wujud kulit mereka berevolusi untuk empat tujuan: menghindari predator, melindungi dari penyakit, menyesuaikan dengan suhu lingkungan, dan kohesi sosial. "Riset kami membuktikan pengendalian suhu tubuh zebra yang paling menentukan pembentukan belang di kulit zebra," kata Larison.
Kini, Larison dan tim risetnya masih berupaya membuktikan asal-usul belang zebra melalui uji DNA yang diambil dari zebra yang mereka temukan. Mereka menduga kode genetik dari zebra yang hidup di habitat berbeda juga menentukan jumlah dan pola belang kulit zebra.
RAYMUNDUS RIKANG | SCIENCE DAILY
Baca juga:
Pertama Kali, Manusia Akan Terbang ke Ceres
Kecepatan Internet di Makassar Kini Capai 42 MBPS
Ini Cara Selamatkan Hutan Kalimantan Versi Ilmuwan
Perubahan Iklim Ubah Bahasa Manusia