TEMPO.CO, Jakarta - Pakar saraf dan profesor di University of California, Taruna Ikrar, mengatakan pemberian air susu ibu kepada bayi berusia 0-2 tahun sangat penting. Menurut Taruna, ASI sangat dominan dalam pertumbuhan sel saraf otak bayi yang baru mengawali masa perkembangan.
“Ini fase terpenting pertumbuhan sel saraf, dan ASI mempengaruhi pertumbuhan sel saraf,” kata Taruna di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat, 3 Juni 2016.
Taruna mengisi kuliah umum mengenai “Pendidikan dalam Perspektif Pembelajaran dan Memori Neuroscience”. Dalam kuliah umum tersebut, Taruna mengatakan rangsangan dan kesadaran penting dalam membentuk memori dalam otak manusia.
Taruna menjelaskan, perkembangan otak manusia terdiri atas periode kritis pada usia 0-2 tahun dan periode emas pada usia 2-7 tahun. Pada periode dua tahun awal, ASI yang masuk tubuh bayi melalui proses menyusui punya pengaruh dalam membentuk neuron. "Di bawah usia 2 tahun, terjadi neurogenesis," ujarnya.
Meskipun pada fase itu bayi hanya bisa menangis, menurut Taruna, akan berdampak pada fase berikutnya. Pada periode 2-7 tahun, anak sudah mengalami perkembangan rasa ingin tahu. Ia menuturkan, pada periode ini, perkembangan otak memasuki fase valid dan persisten. "Fase ini penting untuk memori dan psikomotorik," tuturnya.
Pada fase 2-7 tahun, Taruna berujar, penting bagi orang tua memberikan stimulasi untuk kerja otak anak, khususnya dalam proses mengingat. "Pada usia ini, ada plastisitas otak, lebih bagus dan mudah mengingat," ucapnya. Ia mencontohkan seorang anak akan mudah belajar bahasa pada fase tersebut.
ARKHELAUS W.