TEMPO.CO, San Francisco - Para peneliti memprediksi sebuah gempa besar di California, Amerika Serikat, akan mengakibatkan kehancuran yang signifikan di seluruh wilayah itu. Gempa itu akan mengakibatkan kehancuran hingga 3,5 juta rumah.
Studi baru tentang Sesar San Andreas, yang merupakan titik pertemuan sepanjang 800 mil (1.288 km) antara lempeng tektonik Pasifik dan Amerika Utara yang bergerak di bawah pantai California, menunjukkan kemungkinan bahwa gempa itu bisa menghasilkan bencana besar dan masif.
Para ilmuwan mengatakan bahwa prospek mega-gempa berkekuatan setidaknya 8,3 skala Richter - yang pernah dianggap tidak terprediksi itu – sekarang menjadi mungkin. Kerusakan rumah akan bernilai total sekitar US$ 289 miliar (Rp 3.886 triliun), menurut The Wall Street Journal.
Penelitian itu dilakukan oleh perusahaan intelijen real estate dan perusahaan bisnis asal California, CoreLogic Inc.
Seorang seismolog CoreLogic mengatakan kepada The Journal bahwa gempa bumi ini 'sangat langka', yang diperkirakan terjadi setidaknya setiap 2.500 tahun.
Analisis baru itu bisa memacu warga California membeli polis asuransi gempa. Sejauh ini, hanya 10 persen dari penduduk negara memiliki asuransi gempa.
Data yang dikumpulkan oleh para ilmuwan itu menyebutkan skenario kiamat terkait prospek 'bencana besar' yang melanda California.
Bulan lalu, ahli geologi mengungkapkan bahwa runtuhnya dua sesar yang bersembunyi di bawah Teluk San Francisco berpotensi melepaskan kerusakan bencana yang jauh lebih besar dari Badai Katrina.
Para ahli memperingatkan jika sesar Hayward dan sesar Rogers Creek patah pada saat yang sama sepanjang peregangan 118 mil, gempa yang dihasilkan bisa berkekuatan 7,4.
Untuk persiapan menghadapi bencana gempa, sekitar 1.200 responden darurat melakukan latihan di California dalam pelatihan seminggu.
Tahun lalu, US Geological Survey mengeluarkan laporan yang menyatakan ahli mereka hampir yakin bahwa California akan dihantam gempa kuat dalam 30 tahun ke depan, The Wall Street Journal melaporkan.
Studi ini, seperti yang dilakukan oleh CoreLogic, mengatakan bahwa hal ini menjadi semakin mungkin. "California adalah negara gempa, dan warga harus hidup setiap hari bagaikan menghadapi gempa besar,” kata penulis utama studi tersebut, Ned Field.
Baca:
Kata BMKG Soal Isu Ancaman Gempa Besar dan Tsunami
Asus Zenfone Go Masuk Indonesia, Ini Harga & Spesifikasinya
Google Akuisisi Qwiklabs untuk Ajari Pengembang Teknik Cloud
DAILY MAIL | ERWIN Z