Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Senin, 8 April 2024 19:00 WIB

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Lebaran menjadi momen yang ditunggu umat Islam, termasuk untuk berbagai macam hidangan yang turut menyambutnya. Hidangan yang tersaji seperti opor ayam, rendang, dan hidangan berlemak lainnya. Sayangnya, seluruhnya berlemak yang apabila dikonsumsi secara berlebihan akan berbahaya bagi tubuh.

Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Lailatul Muniro, mengatakan sesekali boleh saja mengonsumsi makanan berlemak asalkan tahu batasannya. Dia setuju kelebihan kandungan lemak dalam tubuh akan menyebabkan kadar kolesterol meningkat.

Dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin 8 April 2024, Lailatul mengatakan batas konsumsi lemak dalam sehari sekitar 25 sampai 30 persen kalori. Misal dalam sehari butuh rata-rata 2.000 kkal, berarti kebutuhan lemaknya 500 kkal, atau setara 55,5 gram lemak. "Kalau konsumsi tidak lebih dari 55,5 gram masih aman tapi perlu memperhatikan jenis lemaknya, pilih lemak yang tidak jenuh,” katanya.

Lailatul lalu mengungkapkan beberapa alternatif menu. Misalnya, memilih dada ayam tanpa kulit untuk menu opor ayam atau daging sapi tanpa lemak untuk menu rendang. Selain itu kombinasi sayur dan buah yang kaya serat, serta perbanyak minum air putih. "Jadi tidak hanya makan yang bersantan dan berlemak saja.”

Dia menekankan, makanan yang mengandung kolesterol tetap bermanfaat bagi tubuh. Tapi dengan catatan kolesterol tersebut merupakan kolesterol baik. Kolesterol baik ini seperti yang terkandung dalam alpukat, telur, hingga jenis minyak tertentu seperti minyak zaitun.

Advertising
Advertising

“Lemak telur itu masih aman, terutama kuning telur," katanya sambil menerangkan, "Meskipun kuning telur mengandung kolesterol tinggi tapi tidak harus dihindari, hanya perlu ada batasan."

Pahami juga Gejala dan Pola Hidup Sehat

Lailatul menyarankan masyarakat untuk tetap waspada meski Lebaran telah tiba. Terlebih lagi untuk mereka yang memiliki riwayat kadar kolesterol tinggi. Kadar kolesterol tinggi itu bisa diketahui dari cek darah. Gejalanya ada yang sampai kram, bahkan bisa mengalami penurunan nafsu makan.

"Gejalanya banyak, tapi bagi masyarakat yang punya riwayat kolesterol tinggi mestinya lebih paham tanda yang terjadi pada tubuhnya,” tuturnya.

Lailatul berpesan kepada masyarakat untuk tetap mengonsumsi makanan dengan prinsip gizi seimbang. Jadi dalam sekali porsi makan harus tetap ada makanan pokok, lauk, sayur dan buahnya. Selain itu penting juga untuk menerapkan pola hidup sehat saat Lebaran tiba.

“Pola hidup sehat seperti tidak merokok dan istirahat yang cukup. Aktivitas fisik nggak lupa untuk tetap terlaksana, tidak boleh mager (malas bergerak)," ucapnya.

Pilihan Editor: Berburu Korona Saat Gerhana Matahari Total, 2 Pesawat Jet NASA Buntuti Bayangan Bulan

Berita terkait

Tanggapi RUU Penyiaran, Pakar Media Unair Singgung Peran KPI dan Dewan Pers

2 jam lalu

Tanggapi RUU Penyiaran, Pakar Media Unair Singgung Peran KPI dan Dewan Pers

RUU Penyiaran disarankan mendukung ekosistem digital dan tidak menghambat penyebaran informasi.

Baca Selengkapnya

Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

6 jam lalu

Viral Selebgram Dapat Beasiswa KIPK, Pakar Unair Sebut Faktor Kebutuhan Popularitas dan Dorongan Media Sosial

Angga menyayangkan fenomena tersebut dapat terjadi di kalangan mahasiswa yang menerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Unair Buka Empat Jalur Mandiri, Peserta Bisa Daftar Lebih dari Satu Jalur

8 jam lalu

Unair Buka Empat Jalur Mandiri, Peserta Bisa Daftar Lebih dari Satu Jalur

Tahun ini Unair menyediakan empat jalur seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

1 hari lalu

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

Kemendikbud mengklaim, aksi protes mengenai kenaikan UKT tidak terjadi pada seluruh PTN di Indonesia, namun hanya sebagian kecil.

Baca Selengkapnya

Kumpulan Kisah Peserta UTBK-SNBT: Sulitnya Soal PKPM hingga Diinfus di Ruang Ujian

1 hari lalu

Kumpulan Kisah Peserta UTBK-SNBT: Sulitnya Soal PKPM hingga Diinfus di Ruang Ujian

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 kemarin meninggalkan sederet kisah dari peserta.

Baca Selengkapnya

Rektor Unair Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Dipercepat Jadi 2034 dengan Cara Ini

1 hari lalu

Rektor Unair Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Dipercepat Jadi 2034 dengan Cara Ini

Rektor Unair sebut Indonesia Emas bisa dipercepat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

1 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Rektor Unair Klaim UKT Perguruan Tinggi di Indonesia Sudah Lama Tidak Naik

2 hari lalu

Rektor Unair Klaim UKT Perguruan Tinggi di Indonesia Sudah Lama Tidak Naik

Kata Rektor Unair soal UKT di perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya

Peserta UTBK SNBT di Unair Diinfus Sambil Kerjakan Soal, Kampus Sediakan Petugas Kesehatan

2 hari lalu

Peserta UTBK SNBT di Unair Diinfus Sambil Kerjakan Soal, Kampus Sediakan Petugas Kesehatan

Peserta UTBK SNBT di Unair terpaksa menjalani tes saat sakit.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

3 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya