Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alam Semesta Seharusnya Tidak Ada, Menurut Ilmuwan CERN

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Deselerator antiproton CERN di Jenewa. Kredit: Stefan Sellner
Deselerator antiproton CERN di Jenewa. Kredit: Stefan Sellner
Iklan

TEMPO.CO, Meyrin - Ilmuwan besar dunia mengklaim alam semesta seharusnya tidak pernah ada. Menurut ahli, berdasarkan model standar fisika, alam semesta seharusnya hancur saat proses pembentukannya.

Baca: Ilmuwan Cina Menciptakan Babi Rendah Lemak

Hal ini dikarenakan alam semesta lahir dari jumlah materi dan anti materi yang seimbang. Keduanya akan saling bertabrakan dan memusnahkan satu sama lain.

Namun hingga kini para peneliti masih mencari penyebab mengapa hal tersebut tidak terjadi. Mereka menghabiskan waktu bertahun–tahun untuk mengetahui perbedaan antara materi dan antimateri yang dapat menjelaskan mengapa keduanya tidak saling menghancurkan saat alam semesta terbentuk.

Dalam sebuah percobaan yang dilakukan oleh CERN, organisasi riset nuklir Eropa yang berada di Jenewa, hasilnya menunjukkan bahwa proton dan antiproton memiliki gaya magnetik yang sama namun memiliki tanda yang berlawanan.

Kemungkinan terbaru menyatakan bahwa kemungkinan dua hal ini memiliki dua gaya magnetik yang berbeda. Namun penelitian menunjukkan bahwa kedua benda ini sama persis. Hal ini tentu memperdalam misteri bagaimana alam semesta ini terbentuk.

Ledakan besar (big bang) diperkirakan memproduksi materi dan antimateri dengan jumlah yang sama dan hal tersebut seharusnya juga menghancurkan semua materi yang ada. Namun dengan melawan asas yang ada saat ini, alam semesta terbuat dari materi biasa dengan antimateri yang tak ditemukan di manapun.

“Semua pengamatan kami menemukan simetri lengkap antara materi dan antimateri, itulah sebabnya alam semesta seharusnya tidak benar-benar ada,” kata Dr Christian Smorra, penulis utama studi baru ini, kemarin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Asimetri pasti ada di sini, tapi kami sama sekali tidak mengerti di mana perbedaannya. Apa sumber pemecah simetri?“

Tim CERN mengambil pengukuran paling tepat dari 'momen magnetik' sebuah anti-proton, yaitu sebuah angka yang mengukur bagaimana partikel bereaksi terhadap gaya magnetis.

"Hasil ini merupakan puncak dari penelitian dan pengembangan selama bertahun-tahun, dan berhasil menyelesaikan salah satu pengukuran paling sulit yang pernah dilakukan dalam instrumen perangkap Penning," kata Stefan Ulmer, juru bicara kelompok penelitian.

Baca: Ilmuwan Temukan Asal Usul Emas di Alam Semesta

Ilmuwan lain kini melihat berbagai sifat untuk menjelaskan mengapa alam semesta masih ada. Hal ini termasuk kemungkinan anti-materi memiliki gravitasi terbalik, yang berarti akan jatuh ke atas.

DAILY  MAIL l KISTIN SEPTIYANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

8 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Hasil sinar-X dan penelitian yang dilakukan oleh Institute of Legal Medicine of Peru terhadap 'mumi alien' yang menyimpulkan bahwa itu adalah boneka yang terbuat dari tulang binatang dipajang di Lima, Peru, 12 Januari 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda
Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.


Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Rekonstruksi spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi Tyrannosaurus mcraeensis, berdasarkan sebagian fosil tengkorak yang dikumpulkan di New Mexico, AS Sergei Krasinski/Handout via REUTERS
Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.


Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Pemandangan danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly
Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.


Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

10 November 2023

Bibit kerabat tembakau benth, Nicotiana benthamiana, tumbuh di simulasi tanah bulan di laboratorium Universitas Pertanian Tiongkok di Beijing, Tiongkok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 9 November 2023. Yitong Xia/Handout via REUTERS
Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.