TEMPO.CO, Lisbon - Hiu parit langka ini dianggap sebagai "fosil hidup", karena bukti keberadaannya berasal dari setidaknya 80 juta tahun yang lalu. Musim panas ini, para periset menemukan satu makhluk ini di lepas pantai Portugal. Hal ini menambah lebih banyak petunjuk tentang ketahanan makhluk laut purba ini.
Hiu ini ditemukan di lepas pantai Algarve oleh para peneliti yang sedang mengerjakan proyek Uni Eropa di daerah tersebut, sebagaimana dikutip Newsweek dari BBC akhir pekan lalu. Tujuan proyek ini adalah untuk "meminimalkan tangkapan yang tidak diinginkan dalam penangkapan ikan komersial," kata peneliti kepada Televisi SIC Noticisas. Namun tim tersebut secara tidak sengaja menemukan salah satu hewan langka dan paling purba di planet ini.
Baca: Dunia Satwa: Ini 3 Jenis Ikan Hiu yang Sangat Mematikan
Para ilmuwan percaya bahwa hiu berjumbai ini tetap sama, baik bagian dalam maupun luarnya, sejak Zaman Kapur, saat Tyrannosaurus Rex dan Triceratops masih menjelajahi planet ini.
Makhluk itu, yang dikenal oleh ilmuwan sebagai Chlamydoselachus anguineus, sangat sederhana dan tidak berevolusi. Hal itu kemungkinan besar karena kurangnya nutrisi yang ditemukan di tempat tinggalnya di dalam laut.
Sebuah studi Jepang tentang hiu itu yang ditemukan di Suruga Bay, Jepang, mengungkapkan bahwa makanannya adalah 61 persen cephalopoda - kelas dari cumi-cumi dan gurita.
Penghuni laut dalam ini biasanya ditemukan antara 390 dan 4.200 kaki di bawah permukaan, itulah sebabnya mengapa jarang terlihat dan bahkan belum ditemukan sebelum abad ke-19 (meski sudah lama ada sebelum manusia).
Hiu yang tertangkap musim panas ini berukuran sekitar lima kaki panjangnya, tapi jenis terpanjang bisa berukuran sekitar 6,5 kaki, menurut IFL Science. Studi lain tentang penghuni Teluk Suruga menunjukkan bahwa hiu berjumbai ini mungkin juga memiliki masa kehamilan terpanjang dari makhluk hidup manapun, yaitu 42 bulan.
Namanya mungkin terdengar tidak sesuai untuk binatang yang berenang di laut dalam, tapi seperti dijelaskan Mental Floss, hiu berjumbai ini diberi nama sesuai insangnya. Hampir semua hiu lainnya memiliki insang yang terpisah, tapi sepasang insang pertama hiu berjumbai ini membentang sepanjang tenggorokannya. Secara total, hiu ini memiliki enam pasang insang yang memiliki tepi "berjumbai".
Hiu ini juga memiliki bentuk mulut yang unik. Rahangnya memiliki lebih dari 300 gigi rapi dalam 25 baris, yang menurut profesor Margarida Castro dari Universitas Algarve, dirancang khusus untuk membantunya "menjebak cumi-cumi, ikan dan hiu lainnya dengan cepat," the Portugal News melaporkan. Berlapis duri yang disebut denticles dermal, yang dikombinasikan dengan gigi, membuat tampilan mulutnya terlihat menakutkan.
NEWSWEEK | ERWIN Z