Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangga Tinggal di Rumah Kita, Ini Lokasi Favorit Mereka

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Ilustrasi anak takut serangga. Shutterstock.com
Ilustrasi anak takut serangga. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, North Carolina - Rumah kita ternyata menjadi tempat tinggal bagi berbagai macam serangga. Mulai dari nyamuk, ngengat, kutu kasur, hingga kecoak. Bahkan, lebah.

Sebuah hasil riset dari tim ilmuwan di North Carolina State University dan California Academy of Sciences, mengungkap, hewan tanpa tulang belakang kelas Insecta ini hidup di bagian rumah yang memiliki akses ke luar ruangan.

Dalam studi yang terbit dalam jurnal Scientific Reason edisi terbaru tersebut dijelaskan bahwa tim mengumpulkan 10 ribu serangga, hidup dan mati, dari 50 rumah di Raleigh, Nort Carolina. Tim menemukan, ada 47 keluarga serangga yang tidak berbahaya, seperti ngengat, lalat buah, dan kepik.

Baca: Serangga Ini Tergila-gila Dengan Kafein

Selain ruangan yang memiliki akses untuk ke ruang terbuka, menurut tim, ada bagian rumah lain yang kerap dijadikan hunian serangga. Salah satunya adalah ruang tamu berkarpet.

Menurut tim, ruang tamu biasanya berukuran lebih besar dari kamar mandi, sehingga lebih banyak tempat untuk serangga. Terlebih, banyak pintu dan jendela. Soal karpet, tim masih belum menemukan jawabannya. Hanya, menurut tim, serangga yang ditemukan di karpet adalah serangga mati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim juga melihat kebersihan rumah, jumlah tanaman, dan binatang yang dipelihara. Hasilnya, rumah yang memiliki anjing punya lebih banyak serangga. Sedangkan rumah yang memelihara kucing memiliki lebih sedikit serangga. Tim berpendapat, bahwa kucing memakan serangga-serangga tersebut.

Meski begitu, studi ini masih berdasarkan sampel kecil di satu area. Diperkirakan hasil akan berbeda tergantung lokasi dan musim.

Baca: Serangga Mengerikan Ini Telah Membuat Heboh di Facebook

Simak artikel menarik lainnya tentang serangga hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polusi Tanah Ternyata Membahayakan Cacing dan Serangga

2 hari lalu

Mahasiswa fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (USK) yang tergabung dalam tim pemeriksaan kesehatan hewan kurban Idul Adha 2024 memperlihatkan temuan cacing dan parasit pada jeroaan daging kurban di Banda Aceh, Aceh, Senin 17 Juni 2024. Pemerintah Aceh mengerahkan tim pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang terdiri dari anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Aceh dan ASN Dinas Peternakan serta mashasiswa USK untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan daging hewan kurban agar aman dikonsumsi manusia. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Polusi Tanah Ternyata Membahayakan Cacing dan Serangga

Polusi tanah mengancam habitat cacing, serangga, dan tungau di dalam tanah.


Kenapa Gigitan Nyamuk Bikin Gatal?

23 hari lalu

ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti (pixabay.com)
Kenapa Gigitan Nyamuk Bikin Gatal?

Rasa gatal yang muncul setelah digigit nyamuk adalah hasil dari reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap air liur nyamuk.


Tips Ampuh Hindari Gigitan Nyamuk dengan Cara Alami

24 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Tips Ampuh Hindari Gigitan Nyamuk dengan Cara Alami

Berikut adalah 15 cara alami yang telah terbukti ampuh untuk menghindari gigitan nyamuk.


Restoran di Singapura Mulai Tawarkan Hidangan dari Serangga

42 hari lalu

Ilustrasi pria memilih restoran saat berlibur. shutterstock.com
Restoran di Singapura Mulai Tawarkan Hidangan dari Serangga

Jangkrik dan serangga lainnya telah lama dinikmati sebagai makanan kaki lima di Asia Tenggara, tetapi tidak di Singapura.


Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

47 hari lalu

Foto belalang dibumbui dengan cabai kering dengan salad yang disajikan di Berlin, Jerman (7/5). Para Koki beralasan serangga mempunyai protein yang tinggi dengan biaya rendah menjadikan serangga alternatif makanan di tengah mahalnya bahan makanan pokok. (Sean Gallup/Getty Images)
Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

Serangga yang disetujui Badan Pangan Singapura meliputi belalang, belalang sembah, ulat hongkong, dan beberapa spesies kumbang.


Taylor Swift Tak Sengaja Telan Serangga saat Konser di London, Sudah 2 Kali Terjadi

24 Juni 2024

Taylor Swift tampil dalam konser
Taylor Swift Tak Sengaja Telan Serangga saat Konser di London, Sudah 2 Kali Terjadi

Saat membawakan lagu "All Too Well", Taylor Swift secara tidak sengaja menelan serangga dan meminta penggemar menggantikannya bernyanyi.


Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

5 Mei 2024

Cacing bambu, ulat sutera dan jangkrik goreng disajikan di restoran Insect di Bangkok, Thailand. Tujuan menggunakan serangga dalam kuliner ini untuk merevolusi pandangan terhadap makhluk yang paling tidak dicintai manusia. AP/Sakchai Lalit
Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.


Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

30 April 2024

Pakar Serangga IPB University, Prof. Tri Atmowidi. Dok. Humas IPB University
Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

21 April 2024

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.