Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Malu Punya Uban, Ilmuwan: Jauh dari Kanker

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Foto: ifood.tv
Foto: ifood.tv
Iklan

TEMPO.CO, Madrid - Jangan malu kalau Anda punya uban, sebab ilmuwan asal Spanyol mengungkap hal menarik. Berdasarkan penelitian terhadap babi hutan yang tubuhnya diselimuti rambut kemerahan terungkap bahwa hewan tersebut menderita lebih banyak kerusakan sel ketimbang babi hutan berambut abu-abu. Penyebabnya adalah produksi pigmen merah akan menyedot antioksidan yang sebenarnya berfungsi sebagai pemburu radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh.

"Semua vertebrata termasuk manusia memiliki pigmen melanin yang sama pada kulit, rambut, dan bulu," kata Ismael Galvan, peneliti dari Museo Nacional de Ciencias Naturales di Spanyol, seperti dilansir laman Live Science.

Temuan Galvan, yang diterbitkan dalam jurnal Physiological and Biochemical Zoology, dapat memberikan petunjuk menarik tentang konsekuensi fisiologis dari pigmentasi. Penelitian pada manusia mengungkap bahwa rambut kemerahan dan pigmen merah--keduanya dipicu melanin--di kulit terkait dengan tingkat kanker yang lebih tinggi.

Baca: Tujuh Fakta tentang Uban

Melanin adalah pigmen yang menentukan warna kulit, rambut, dan bulu. Ada dua jenis melanin, yakni eumelanin yang berwarna coklat atau hitam, serta pheomelanin yang menghasilkan warna-warna cerah seperti merah. Tidak seperti eumelanin, pheomelanin membutuhkan bahan kimia yang disebut glutathione, atau GSH, untuk menghasilkan warna cerah.

GSH adalah antioksidan yang dapat menghentikan reaksi kimia oksidasi. Reaksi oksidasi memicu terbentuknya radikal bebas yang pada gilirannya menyebabkan kerusakan sel tubuh.

Galvan dan rekan-rekannya ingin mengetahui apakah memproduksi rambut cerah akan menyedot GSH dan menyebabkan sel-sel tubuh menjadi lebih rentan terhadap radikal bebas. Mereka meneliti stres oksidatif pada babi hutan dari barat daya Spanyol untuk mengukur tingkat kerusakan akibat radikal bebas.

Baca: Resep Tradisional Menyembunyikan Uban yang Datang Terlalu Dini

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka menemukan kandungan pheomelanin paling tinggi terdapat pada rambut babi hutan. Pada saat yang sama kandungan GAS dalam sel otot babi hutan menurun disertai tingkat stres oksidatif yang semakin tinggi.

"Ini menunjukkan pheomelanin yang bertanggung jawab untuk pewarnaan cerah menyebabkan babi hutan lebih rentan mengalami kerusakan oksidatif," kata Galvan. Sementara itu, babi hutan dengan rambut abu-abu, yang menggambarkan absennya melanin, menunjukkan kondisi yang lebih bugar.

Galvan mengatakan, seperti halnya manusia, babi hutan juga menunjukkan rambut uban di sekujur tubuh mereka. Namun bedanya, babi hutan beruban justru menunjukkan kondisi kesehatan yang prima.

Baca: Menghitamkan Uban ala Sains: Simak Caranya

Simak artikel menarik lainnya tentang uban dan riset menarik ilmuwan lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | PHYSIOLOGICAL AND BIOCHEMICAL ZOOLOGY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Hasil sinar-X dan penelitian yang dilakukan oleh Institute of Legal Medicine of Peru terhadap 'mumi alien' yang menyimpulkan bahwa itu adalah boneka yang terbuat dari tulang binatang dipajang di Lima, Peru, 12 Januari 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda
Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.


Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Rekonstruksi spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi Tyrannosaurus mcraeensis, berdasarkan sebagian fosil tengkorak yang dikumpulkan di New Mexico, AS Sergei Krasinski/Handout via REUTERS
Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.


Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Pemandangan danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly
Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Merokok dan Stres Turunkan Produksi Melanin Pemicu Rambut Putih

20 November 2023

Ilustrasi Pria Stres (pixabay.com)
Merokok dan Stres Turunkan Produksi Melanin Pemicu Rambut Putih

Pernahkan Anda bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab tranformasi rambut putih? Merokok dan stres termasuk di antaranya. Apa lagi?


Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.


Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

10 November 2023

Bibit kerabat tembakau benth, Nicotiana benthamiana, tumbuh di simulasi tanah bulan di laboratorium Universitas Pertanian Tiongkok di Beijing, Tiongkok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 9 November 2023. Yitong Xia/Handout via REUTERS
Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.