TEMPO.CO, London - Kelompok pro-Palestina yang terkenal berada di balik serangkaian peretasan yang mempermalukan pejabat intelijen Amerika Serikat (CIA) dengan membocorkan rincian data pribadi 20 ribu agen FBI, 9.000 pegawai Departemen Keamanan Dalam Negeri dan sejumlah staf Departemen Kehakiman pada tahun 2015.
Baca: Kasus Kebocoran Info, Eks CIA Bekerja di Rumah Lelang Christie
Ternyata, pimpinan dari kelompok peretas ini baru berusia 15 tahun saat dia menggunakan rekayasa sosial untuk menirukan direktur CIA dan secara ilegal mengakses informasi yang sangat sensitif dari rumahnya di Leicestershire, Inggris, sebagaimana diungkap dalam persidangan pada Selasa, 17 Januari 2018.
Berdasarkan laman The Hacker News, 18 Januari 2018, Kane Gamble, yang saat ini berusia 18 tahun, menargetkan Direktur CIA John Brenna, Direktur Intelijen Nasional James Clapper, Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson, Wakil Direktur FBI Mark Giuliano, serta tokoh senior FBI lainnya. Hal itu dilakukan Gamble antara bulan Juni 2015 dan Februari 2016.
Gamble berpose sebagai Brennan dan menipu staf pusat data serta helpline untuk memberikan password broadband bersama dengan timnya yang juga mendapatkan akses ke rencana operasi intelijen di Afghanistan dan Iran.
Anak tersebut juga mengejek keluarga targetnya dengan merilis data pribadi mereka, meneror dengan telepon dan pesan singkat, mengunduh dan memasang konten pornografi ke komputer mereka serta mengendalikan layar iPad dan TV mereka.
Selain itu, dia juga membuat seruan palsu ke rumah Brennan. Peretas cilik itu juga melakukan teror terhadap Menteri Keamanan Dalam Negeri Johnson dengan mengirim foto dan akan merayu putrinya, menelepon istrinya dengan meninggalkan pesan voicemail yang berbunyi “Hai, apakah saya menakutimu?.”
Gamble ditangkap pada bulan Februari 2016 di Dewan Konsulat di Coalville dan Oktober 2017 dia mengaku bersalah atas delapan tuduhan melakukan akses ilegal dan dua tuduhan modifikasi materi komputer yang ilegal.
Gamble mengatakan bahwa dia menargetkan pemerintah Amerika karena merasa jengkel dengan korupsinya. Gamble juga mengatakan bahwa dirinya secara teknis berbakat, tapi tidak dewasa secara emosional dan memiliki kelainan spektrum autistik. Pada saat menyinggung perasaannya, Gamble mengalami perkembangan mental seorang anak berusia 12 atau 13 tahun.
Dua anggota kelompok peretas Crackas with Attitude lainnya, Andrew Otto Boggs dan Justin Gray Liverman, telah ditangkap oleh FBI pada bulan September 2016 dan telah dijatuhi hukuman lima tahun di penjara federal.
Simak artikel lainnya terkait CIA di tempo.co.
THE HACKING NEWS