Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Pendinginan Matahari Bakal Dimulai pada 2020

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Dua bintik hitam besar di matahari, yang dikenal sebagai sunspots (bintik matahari), muncul pada bulan Februari 2013, dan masing-masing seluas enam kalli Bumi. Kredit: NASA/SDO/AIA/HMI/Goddard Space Flight Center
Dua bintik hitam besar di matahari, yang dikenal sebagai sunspots (bintik matahari), muncul pada bulan Februari 2013, dan masing-masing seluas enam kalli Bumi. Kredit: NASA/SDO/AIA/HMI/Goddard Space Flight Center
Iklan

TEMPO.CO, San Francisco - Sebuah peristiwa periodik matahari yang disebut "grand minimum" dapat melanda matahari segera setelah 2020 dan berlangsung sampai tahun 2070, sebagaimana dilaporkan Live Science akhir pekan lalu.

Baca: Ilmuwan Memprediksi Matahari Menjadi Lebih Dingin pada 2050

Peristiwa itu mengakibatkan berkurangnya daya tarik, produksi sunspot (bintik matahari) yang jarang dan radiasi ultraviolet (UV) yang lebih sedikit menjangkau Bumi. Semuanya membawa periode dingin ke planet ini, yang mungkin berlangsung dalam rentang 50 tahun.

Peristiwa terakhir grand minimum ( gangguan siklus 11 tahun aktivitas matahari), terjadi pada pertengahan abad ke-17. Dikenal sebagai Maunder Minimum, peristiwa itu terjadi antara tahun 1645 dan 1715, ketika bagian dunia menjadi sangat dingin sehingga masa itu disebut Era Es Kecil (Little Ice Age), yang berlangsung sekitar tahun 1300 sampai 1850.

Tapi, tidak mungkin kita akan kembali ke kondisi yang sangat dingin seperti berabad-abad yang lalu, menurut para periset dalam sebuah studi baru. Sejak Maunder Minimum, suhu rata-rata global terus meningkat, didorong oleh perubahan iklim.

Meskipun grand minimum dapat memperlambat pemanasan global, namun itu tidak akan banyak, menurut simulasi para periset. Dan pada akhir periode pendinginan, suhu akan kembali naik dari pendinginan sementara tersebut.

Sunspots, yang muncul sebagai tambalan gelap di permukaan matahari, terbentuk di medan magnet matahari sangat kuat, dan jumlah bintik matahari akan surut dalam sebuah siklus yang berlangsung sekitar 11 tahun, didorong oleh fluktuasi medan magnet matahari.

Tapi pada akhir abad ke-17, bintik-bintik matahari (sunspots) menghilang. Episode ini berhubungan dengan periode dingin yang luar biasa di belahan dunia, yang oleh para ilmuwan telah dijelaskan terkait dengan perubahan aktivitas matahari.

Aktivitas sunspot tinggi pada tahun 2014 dan telah menurun  sejak saat itu, saat matahari bergerak menuju akhir siklus 11 tahun yang rendah, yang dikenal sebagai solar minimum, NASA melaporkan pada bulan Juni 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun pola bintik matahari yang terus turun selama siklus matahari akhir-akhir ini menyerupai pola dari masa lalu yang mendahului peristiwa grand minimum. Kesamaan ini mengisyaratkan bahwa peristiwa pendinginan lain mungkin segera terjadi, para peneliti melaporkan dalam penelitian ini.

Dan para ilmuwan telah memperkirakan seberapa kuat kejadian semacam itu, dengan menganalisis hampir 20 tahun data rekaman output radiasi dari bintang-bintang yang mengikuti siklus yang serupa dengan matahari kita. Output radiasi matahari biasanya turun selama solar minimum normal, meski tidak cukup mengganggu pola iklim di Bumi.

Namun, output radiasi UV selama grand minimum bisa berarti penurunan aktivitas dengan tambahan 7 persen, tulis para peneliti dalam penelitian ini. Akibatnya, suhu udara di permukaan bumi akan mendingin sebanyak sepersepuluh dari derajat Fahrenheit secara rata-rata, menurut penelitian tersebut.

Temuan penelitian ini akan membantu ilmuwan menciptakan simulasi model iklim yang lebih akurat, untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang interaksi kompleks antara aktivitas matahari dan iklim di Bumi, khususnya di dunia yang memanas, ujar penulis utama studi tersebut, Dan Lubin, seorang fisikawan di Scripps Institution of Oceanography, University of California, San Diego.

Baca: Lubang Hitam Tertua Seukuran 800 Juta Kali Matahari Ditemukan

"Oleh karena itu kita dapat memiliki gagasan yang lebih baik tentang bagaimana perubahan radiasi UV matahari mempengaruhi perubahan iklim," katanya. Temuan ini dipublikasikan secara online pada 27 Desember 2017 di The Astrophysical Journal Letters.

LIVE SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

18 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

18 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

19 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

19 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

22 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

28 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

38 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

58 hari lalu

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

Bintik di salah satu sisi matahari mengeluarkan sejumlah ledakan dahsyat pada pekan lalu. Lontaran gelombangnya menghadap ke bumi.


Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

23 Februari 2024

Video viral di media sosial menyebut penampakan dua matahari di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang dikenal sebagai fenomena sun dog. Instagram
Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

Sun dog juga bisa terlihat seperti ada 7 matahari di langit. Masyarakat di Indonesia beruntung kalau bisa melihat fenomena ini.


Mengapa Awan Hujan Berwarna Abu-abu?

27 Desember 2023

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Mengapa Awan Hujan Berwarna Abu-abu?

Awan hujan berwarna abu-abu karena ketebalannya atau ketinggiannya.