Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Sperma Telan Plastik, WWF: Alam Butuh Solusi dari Hulu

image-gnews
Seorang pria mengamati bangkai paus yang terdampar dengan plastik di dalam perutnya di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin, 19 November 2018.  Isi perut bangkai paus sperma (Physeter macrocephalus) yang ditemukan terdampar di Pulau Kapota ini berisi sampah plastik. REUTERS/KARTIKA SUMOLANG
Seorang pria mengamati bangkai paus yang terdampar dengan plastik di dalam perutnya di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin, 19 November 2018. Isi perut bangkai paus sperma (Physeter macrocephalus) yang ditemukan terdampar di Pulau Kapota ini berisi sampah plastik. REUTERS/KARTIKA SUMOLANG
Iklan

TEMPO.CO, Sharm el Sheikh - Temuan paus sperma yang menelan hampir enam kilogram sampah plastik menyakitkan kalangan yang peduli pada konservasi dan lingkungan. Direktur Kampanye Global, WWF International, Zach Abraham, mengatakan temuan bangkai paus yang perutnya berisi samah plastik menjadi peringatan tentang kerusakan kehidupan laut.

Baca juga: Tangis Ilmuwan LIPI untuk Paus Sperma Pemakan Plastik

WWF merupakan satu di antara organisasi non-pemerintah global yang datang di Konferensi Keanekaragaman Hayati atau United Nations Biodiversity Conference di Sharm El Sheikh, Mesir. Konferensi itu digelar pada 13-29 November 2018. Tempo berkesempatan meliput konferensi itu atas dukungan Climate Tracker, jaringan global yang beranggotakan 10 ribu jurnalis muda peliput iklim.

Konferensi itu menaruh perhatian tentang kerusakan laut dan keanekaragaman hayati dalam satu sesi khusus. Hari khusus itu dinamakan Sustainable Ocean Day: Ocean Voices di Hotel Hyatt Regency.

Baca juga: Bangkai Paus Sperma Penuh Pastik, Greenpeace: Semua Perlu Serius

"Pemerintah dan pebisnis harus berbuat lebih banyak untuk mencegah polusi plastik memasuki sungai dan lautan," kata Zach dihubungi melalui surat elektronik di Sharm El Sheikh, Ahad malam, 25 November 2018.

Polusi plastik, kata dia, menjadi masalah lintas batas dan krisis global yang membutuhkan solusi global dari pemerintah dan bisnis. Pemerintah dan pebisnis bertanggung jawab untuk memperbaiki sistem yang rusak, yang memungkinkan kebocoran plastik ke lingkungan. Pemerintah atau industri tidak dapat memecahkan masalah ini sendiri karena plastik dan polusi bertambah terus menerus. Perlu tindakan nyata dan mendesak untuk mengatasi masalah ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Bangkai Paus Sperma Terdampar, Perutnya Berisi Plastik dan Sandal

Sebagian besar pencemaran laut berasal dari daratan termasuk sungai. "Kami membutuhkan solusi hulu, bukan hanya di hilir. Pembersihan pantai tidak cukup menyelesaikan masalah ini," kata dia.

Solusi yang diperlukan untuk menyelesaikannya adalah tata kelola global untuk melawan krisis global ini, seperti untuk perubahan iklim. Bisnis harus bertanggung jawab atas siklus produk mereka dan harus memainkan peran mereka dalam membantu pemerintah menangani masalah ini. "Kami mendesak perusahaan dan pemerintah untuk bekerja sama mengatasi masalah ini segera untuk mencegah kebocoran plastik lebih lanjut ke lautan," kata spesialis spesies laut WWF-Indonesia, Dwi Suprapti.

Hasil identifikasi tim dari Balai Taman Nasional Wakatobi menunjukkan di dalam perut bangkai paus tersebut ditemukan banyak sampah plastik, kayu, dan karet. Staf WWF menemukan bangkai paus di Pulau Kapota, Senin, 19 November 2018.

Baca juga: 5,9 Kg Sampah di Perut Bangkai Paus Sperma Terdampar

Simak artikel lainnya seputar paus sperma hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Paus Sperma yang Terdampar di Pantai Legian Bali Dikubur, Tanpa Nekropsi

8 Desember 2023

Warga melihat bangkai Paus Sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pantai Yeh Leh, Jembrana, Bali, Minggu, 9 April 2023. Penemuan paus terdampar ini hanya selang 3 hari dari penemuan bangkai paus di Pantai Yeh Malet, Karangasem, Bali. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Paus Sperma yang Terdampar di Pantai Legian Bali Dikubur, Tanpa Nekropsi

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali tidak melakukan nekropsi atau pembedahan bagian dalam terhadap ikan paus sperma (physeter macrocephalus).


5 Fakta Unik Paus Sperma, Ikan Pemilik Tenggorokan Terbesar yang Bisa Telan Manusia

11 April 2023

Seorang umat Hindu melakukan persembahyangan saat akan mengevakuasi bangkai paus sperma menggunakan ekskavator di Pantai Yeh Malet, Karangasem, Bali, Kamis 6 April 2023. Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar Permana Yudiarso mengatakan paus sperma berukuran panjang 18,2 meter dan lingkar badan 8 meter tersebut sebelum dikubur dilakukan nekropsi atau kegiatan bedah bangkai hewan untuk mengetahui penyebab kematian mamalia laut itu. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
5 Fakta Unik Paus Sperma, Ikan Pemilik Tenggorokan Terbesar yang Bisa Telan Manusia

Keunikan paus sperma yang ditemukan mati terdampar di Yen Leh, Jembrana, Bali


KKP Edukasi Masyarakat Tangani Paus Sperma Terdampar

4 April 2023

KKP Edukasi Masyarakat Tangani Paus Sperma Terdampar

Paus Sperma merupakan mamalia laut yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 1990


KKP Kuburkan Paus yang Terdampar Mati di Bali

25 Januari 2023

KKP Kuburkan Paus yang Terdampar Mati di Bali

Dari hasil identifikasi visual yang dilakukan oleh BPSPL Denpasar diketahui paus tersebut merupakan jenis Paus Bryde berukuran sekitar 4-5 meter


KKP dan Pemda Papua Barat Tangani Bangkai Paus Ballen

4 September 2022

KKP dan Pemda Papua Barat Tangani Bangkai Paus Ballen

Paus mati dengan kode 4 atau mengalami pembusukan lanjutan. Penguburan dilaksanakan menggunakan eskavator.


Kronologi Penanganan Paus Sperma yang Terdampar di Banyuwangi

9 Agustus 2022

Kronologi Penanganan Paus Sperma yang Terdampar di Banyuwangi

Bangkai paus sangat besar. Membutuhkan waktu 4 hari untuk memotong hewan tersebut dan menguburnya.


KKP Tenggelamkan Bangkai Paus Sperma Sepanjang 9 Meter di Bulukumba

7 Agustus 2022

KKP Tenggelamkan Bangkai Paus Sperma Sepanjang 9 Meter di Bulukumba

Paus Sperma ditemukan dengan luka berat sehingga tidak tertolong. Opsi awal ingin dikubur namun sumber daya terbatas sehingga memilih opsi penengelaman.


Beruang Kutub Ketiban Rezeki Bangkai Paus Sperma

30 Mei 2022

Beruang kutub menyantap bangkai paus sperma di Svalbard, Norwegia. Disneynature/Ryan Atkinson
Beruang Kutub Ketiban Rezeki Bangkai Paus Sperma

Mencari makan tak semudah dulu bagi beruang kutub yang hidup di Arktik. Bangkai paus sperma sediakan miliaran kalori tersedia hingga tahun kedua ini.


Ditemukan Terdampar, Paus Sperma Dikuburkan dengan Ritual Adat

14 April 2022

Ditemukan Terdampar, Paus Sperma Dikuburkan dengan Ritual Adat

Sudah ada 2 kejadian Paus Sperma terdampar yaitu di Kabupaten Kupang di Januari dan di Kabupaten Sumba Barat Daya pada bulan Maret.


Paus Sperma Terdampar di NTT Dianggap Leluhur, Ritual Adat Iringi Penguburan

9 April 2022

Seorang tokoh adat melakukan ritual sebelum proses penguburan paus yang terdampar di Pantai Wadu Maddi, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, Sabtu 9 April 2022. ANTARA/HO-BKKPN.
Paus Sperma Terdampar di NTT Dianggap Leluhur, Ritual Adat Iringi Penguburan

Selama Januari-April 2022 total sudah tiga Paus Sperma terdampar di sejumlah perairan di NTT.