Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Astronom Mulai Latihan Kasus Asteroid Raksasa Mengancam Bumi

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi asteroid. express.co.uk
Ilustrasi asteroid. express.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan yang semakin khawatir terhadap ancaman benda-benda dekat Bumi, mulai melakukan latihan dengan kasus asteroid raksasa yang mengancam Bumi. Hal itu disebabkan oleh dampak meteorit dan kesadaran bahwa kita tidak siap menghadapi ancaman asteroid yang tiba-tiba.

Baca: Wahana Jepang Hayabusa 2 Mendarat di Asteroid untuk Ambil Sampel
Baca: Asteroid Seukuran Bus Menuju Bumi Pekan Ini
Baca: Studi: Asteroid Kian Sering Menghantam Bumi

"Di Departemen Pertahanan, mereka melakukan apa yang disebut 'permainan perang,'" ujar Vishnu Reddy, profesor di Laboratorium Lunar dan Planetarium Universitas Arizona yang merancang sebuah tes kasus, kepada Gizmodo, 4 Maret 2019.

Survei Pan-STARRS1 — serangkaian teleskop dan instrumen yang secara otomatis mensurvei langit untuk obyek bergerak — menemukan asteroid kecil, disebut 2012 TC4, pada 4 Oktober 2012 pada jarak 15 kali radius Bumi. Gravitasi bumi telah mengubah lintasannya.

Pemodelan menunjukkan bahwa obyek itu tidak akan menabrak Bumi, dan ukurannya yang kecil - berdiameter kurang dari 20 meter - membuatnya tidak menjadi ancaman (lebih kecil dari meteorit yang menyebabkan bola api di atas kota Rusia Chelyabinsk pada 2013).

Namun, jarak dekat asteroid itu menjadikannya subyek sempurna dari "permainan perang" Reddy, di mana para astronom berpura-pura benda itu akan benar-benar menabrak Bumi.

Langkah pertama adalah mengasumsikan bahwa setelah deteksi awal, para ilmuwan tidak tahu apakah asteroid itu akan berdampak pada Bumi. Mereka mencari dengan menggunakan Very Large Telescope di Chili pada musim panas 2017 dan menemukan 2012 TC4, dan ketika ditemukan, itu adalah benda terdekat Bumi yang paling kecil yang pernah terdeteksi, menurut makalah yang diterbitkan dalam jurnal Icarus.

Kemudian, Pan-STARRS1 secara otomatis mendeteksi asteroid itu pada 25 September 2017. Pengamatan tindak lanjut memungkinkan para astronom untuk menentukan periode rotasi, ukuran maksimum, dan kelas asteroidnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seandainya asteroid itu menjadi ancaman nyata, perincian ini akan memungkinkan para peneliti untuk memodelkan di mana di Bumi batu itu bisa mengenai dan berapa banyak kerusakan yang akan ditimbulkannya. Mereka juga melakukan penilaian risiko yang terus diperbarui berdasarkan ukuran dan komposisi batu.

Latihan itu sebagian besar sukses, dengan beberapa pengecualian. "Ada keberhasilan yang pasti tetapi ada beberapa hal yang salah," Alessondra "Sondy" Springmann, peneliti dalam program doktoral di Lunar & Planetary Laboratory di University of Arizona, mengatakan kepada Gizmodo.

Springmann mencatat dua masalah utama: pemadaman listrik karena pohon yang tumbang mencegah NASA Infrared Telescope Facility (NASA IRTF) di Mauna Kea Hawaii untuk mengamati asteroid, dan kerusakan dari Badai Maria mencegah teleskop Arecibo di Puerto Rico dari pemantauannya. Situs cadangan dapat memantau asteroid sebagai gantinya.

Latihan-latihan ini penting. Kongres memberi mandat pada 2005 bahwa NASA harus mencoba melacak 90 persen objek dekat Bumi yang lebih besar dari 140 meter, sebuah ukuran di mana dampaknya bisa menjadi bencana besar bagi suatu negara atau seluruh dunia.

Kita hanya sepertiga dari perjalanan ke sana, lapor Quartz, dan analisis independen telah menunjukkan bahwa beberapa survei pendeteksi asteroid menderita kesalahan sistematis. Laporan Dewan Sains dan Teknologi Nasional AS telah menunjukkan bahwa Amerika jelas tidak siap untuk dampak semacam ini.

Para ilmuwan akan terus melakukan tes seperti ini, sementara yang lain sedang mengupayakan cara untuk membelokkan asteroid jika mereka benar-benar menimbulkan ancaman bagi Bumi.

GIZMODO | QUARTZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

4 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

18 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

19 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

22 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

28 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

36 hari lalu

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.


SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

40 hari lalu

Pesawat ruang angkasa SpaceVIP yang akan membawa enam penumpang makan di atmosfer Bumi (Instagram/@restaurantalchemist)
SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

Bukan hanya perjalanan ke ruang angkasa yang spesial, makanan yang disajikan pun istimewa hasil kolaborasi dengan chef restoran Bintang Michelin.


Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

27 Januari 2024

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

Pembangunan Observatorium Timau dirintis sejak 2017.


Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS
Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.