Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rambu Sesar Lembang Dipasang di Lokasi Wisata Tebing Keraton

image-gnews
Pengunjung berfoto dekat rambu dan panel informasi Sesar Lembang di Tebing Keraton, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 26 April 2019. (ANWAR SISWADI)
Pengunjung berfoto dekat rambu dan panel informasi Sesar Lembang di Tebing Keraton, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 26 April 2019. (ANWAR SISWADI)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Lokasi wisata Tebing Keraton di Bandung utara kini dipasangi papan dan panel informasi tentang Sesar Lembang. Tempat wisata yang populer itu berada di area Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung.

Baca: Ridwan Kamil: Potensi Kerugian Gempa Sesar Lembang Capai Rp 51 T

Peneliti gempa Sesar Lembang Mudrik Daryono dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, lokasi wisata Tebing Keraton berada di titik 21 kilometer sesar. Berdasarkan risetnya, Sesar Lembang terbentang sejauh 29 kilometer. Titik nol ditarik dari Padalarang ke arah timur.

Menurut Mudrik, lokasi Tebing Keraton salah satu lokasi yang terbaik dari sisi ilmu pengetahuan. Risetnya mendapat data dari lokasi itu yang menunjukkan aktivitas pergerakan sesar. “Ini bisa diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia yang belum banyak diketahui potensi ancaman gempa buminya,” kata dia di lokasi, Jumat, 27 April 2019.

Deputi 1 Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bernadus Wisnu Widjaja mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 30 rambu untuk dipasang di sepanjang Sesar Lembang. Lokasinya tersebar tidak hanya di lokasi wisata. “Dengan adanya rambu ini kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sekitarnya lebih meningkat,” ujarnya di lokasi, Jumat, 27 April 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain di dalam, di dekat pintu masuk lokasi pun terpasang rambu peringatan berwarna kuning dengan tulisan hitam. Rambu dari bahan logam itu seperti papan lalu lintas. Berukuran luas kurang dari satu meter persegi, rambu itu bertuliskan “Anda berada di zona Sesar Lembang”. Tulisan di bawahnya terkait beberapa kiat dan peringatan.

Warga diminta menghindari untuk membangun di atas zona sesar juga mematuhi aturan bangunan tahan gempa. Selanjutnya saran untuk mengatur perabotan agar tidak tertimpa saat terjadi gempa, juga menyiapkan tas siaga bencana. Bila terjadi gempa, warga diminta jangan panik, melindungi kepala, segera menuju tempat terbuka, dan menjauhi tiang, pohon, sumber listrik, dan bangunan.

Pada papan rambu juga dilengkapi QR Code. Hasil pemindaian yang mudah dan cepat dilakukan dengan smartphone itu mengarahkan ke sebuah laman yang menginformasikan soal Sesar Lembang. “Ini pendidikan khususnya nanti untuk kaum milenial,” ujar Wisnu.

Rambu Sesar Lembang bertiang ganda itu kini telah dipasang di tiga tempat. Lokasinya di jalan Desa Pagerwangi dekat Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara di Lembang. Kemudian di Gunung Batu, dan dekat lokasi wisata Tebing Keraton. Tepatnya di pinggir jalan raya dekat pintu masuk tempat wisata yang berada di lahan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Hotel di Thailand dengan Diskon yang Menarik di Traveloka

14 menit lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
10 Hotel di Thailand dengan Diskon yang Menarik di Traveloka

Promo EPIC Brand Day Sale di Traveloka untuk pemesanan hotel, tiket pesawat dan wahana wisata.


Alasan Diadakan Lomba Emak-emak Menangis di Tegal

1 hari lalu

Sejumlah emak-emak mengikuti lomba menangis di Tegal. Mereka mengingat masalah hidup untuk menangis dengan mantap (dok. Taman Wisata Purbawahana)
Alasan Diadakan Lomba Emak-emak Menangis di Tegal

Pengelola sebuah tempat wisata di Tegal menggelar lomba menangis sebagai sarana promosi. Peserta menangis sambil mengingat masalah hidup mereka.


Dishub Bali Usul Helikopter Juga Diatur, Bukan Hanya Layangan. Ini Sebabnya....

2 hari lalu

Kondidi baling-baling helikopter Bell-505 yang dioperasikan PT. Whitesky Aviation dalam kondisi terlilit tali layangan setelah jatuh di kawasan Suluban, Badung, Bali, Jumat 19 Juli 2024. Helikopter tur wisata dengan nomor registrasi PK-WSP tersebut melakukan upaya pendaratan darurat dan mengalami kecelakaan karena terlilit tali layangan yang mengakibatkan seorang pilot dan empat penumpangnya terluka. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Dishub Bali Usul Helikopter Juga Diatur, Bukan Hanya Layangan. Ini Sebabnya....

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali IGW Samsi Gunarta mengusulkan ke pemerintah pusat agar helikopter wisata yang terbang rendah juga diatur.


7 Negara di Asia yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

4 hari lalu

Wisatawan mengantri untuk memasuki stasiun kereta Shanghai Hongqiao, saat kepadatan perjalanan Festival Musim Semi menjelang Tahun Baru Imlek, di Shanghai, Cina 5 Februari 2024. REUTERS/Nicoco Chan
7 Negara di Asia yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

Berikut ini daftar negara di asia yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Negara ini menawarkan destinasi liburan wisata alam hingga wisata kuliner.


4 Juta Tiket Kereta Cepat Whoosh Terjual, 44 Persen untuk Wisata

11 hari lalu

Para penumpang kereta listrik berkecepatan tinggi Whoosh terlihat sedang menaiki keretanya di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia, pada Sabtu, 13 Juli 2024. (ANTARA/Rubby Jovan)
4 Juta Tiket Kereta Cepat Whoosh Terjual, 44 Persen untuk Wisata

Sejak beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023, kereta cepat Whoosh menjual 4 juta tiket. 44 persen tiket untuk keperluan wisata.


Sandiaga Uno Beberkan Tiga Modal Penting Pengembangan Wisata yang Perlu Digenjot Daerah

14 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah Jumat (12/7). Dok.istimewa
Sandiaga Uno Beberkan Tiga Modal Penting Pengembangan Wisata yang Perlu Digenjot Daerah

Menparekraf Sandiaga Uno menuturkan setidaknya ada tiga modal dasar yang diperlukan untuk pengembangan sektor wisata suatu daerah.


8 Festival Wisata Menarik di Bulan Juli hingga Oktober 2024

17 hari lalu

Suasana Pasar Kangen Jogja 2024 di Taman Budaya Yogyakarta. Dok. Istimewa
8 Festival Wisata Menarik di Bulan Juli hingga Oktober 2024

Sejumlah festival budaya bisa jadi pilihan agenda wisata bersama keluarga.


Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

27 hari lalu

Wisatawan mancanegara asal Cina tiba di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (22/1/2023). ANTARA/Naufal Fikri Yusuf
Gaet Wisatawan Asing, Sandiaga Ajak Agen Travel Cina Perbanyak Paket Wisata ke RI

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para agen travel di Cina untuk memperbanyak paket wisata ke Indonesia.


Transaksi di Festival Sriwijaya 2024 Ditargetkan Capai Rp 2 Miliar

35 hari lalu

Pembukaan Festival Sriwijaya 2024 di Palembang, Jumat (21/6/2024). ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri
Transaksi di Festival Sriwijaya 2024 Ditargetkan Capai Rp 2 Miliar

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) menargetkan transaksi di ajang Festival Sriwijaya 2024 mencapai Rp 2 miliar.


Bandara Kualanamu Internasional Bisa Dorong Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sumut

37 hari lalu

Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Bandara Kualanamu Internasional Bisa Dorong Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Sumut

Pengamat menilai ada manfaat ekonomi yang dihasilkan dari Bandara Kualanamu Internasional atau KNIA walau belum bisa bantu genjot pertumbuhan ekonomi