Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dirjen Hilmar Farid: Keberagaman Ada pada Setiap Orang Indonesia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid.Foto : TEMPO/Lourentius EP
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid.Foto : TEMPO/Lourentius EP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelusuran leluhur orang Indonesia asli melalui DNA telah menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat beragam.

"Dari hasil penelitian, kita melihat bahwa DNA Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa di dunia. Ini adalah bukti ilmiah yang kuat bahwa kita sudah beragam bahkan di dalam diri kita sendiri," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid saat ditemui di Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2019.

Melalui bukti DNA itu maka Bhineka Tunggal Ika bukan hanya sekedar semboyan, tetapi fakta kehidupan di Indonesia, di mana ada 700 bahasa dan 500 populasi etnik dengan budaya yang beragam, katanya.

Di tengah masyarakat yang beragam ada satu hal yang mempersatukan masyarakat Indonesia yaitu komitmen kepada cita-cita Indonesia yang telah tertuang dalam UUD 1945.

"Di dalam UUD 1945 sudah sangat jelas, cita-cita kita sebagai satu bangsa, apa yang harus kita lakukan dan aturannya juga sudah dimuat. Bahwa masih perlu perbaikan di sana-sini pasti kita selalu lakukan pembaruan. Tapi sebagai pijakan kita sebagai satu negara, sudah sangat jelas yaitu Pancasila dan UUD 1945," kata Hilmar.

Hilmar mengatakan para pendiri republik ini telah menjadikan keragaman masyarakat sebagai landasan. "Maka kita tidak bisa menghilangkan perbedaan itu. Justru dengan cara kreatif harusnya masyarakat Indonesia memahami perbedaan itu sebagai kekuatan, bukan penghalang," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menyadari, saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami krisis identitas, maka mengenali asal-usul nenek moyang Indonesia akan memperkuat identitas Indonesia sebagai bangsa yang bhineka.

Ahli Genetika Lembaga Eijkman Herawati Sudiyo yang telah melakukan penelitian DNA kepada 110 kelompok etnis di 19 pulau Indonesia mengatakan orang Indonesia memiliki bauran gen dari seluruh bangsa di Indonesia, hal ini karena ada empat gelombang migrasi manusia modern yang datang ke Nusantara.

"Pada dasarnya genetik orang Indonesia adalah campuran, genetik orang Indonesia memperlihatkan adanya pembauran dari beberapa leluhur genetik yang datang dari periode manapun dari jalur yang beragam. DNA dapat bercerita banyak tentang leluhur kita, DNA dapat memberikan data ilmiah soal komposisi ras, nenek moyang hingga lini masa kehadiran ras," kata Herawat i.

Penelitian itu menggunakan DNA mitokondria yang diturunkan melalui jalur maternal atau ibu, lalu kromosom Y yang hanya diturunkan dari sisi paternal atau ayah, serta DNA autosom yang diturunkan dari kedua orang tua.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemeriksaan Post Mortem dan Ante Mortem Jenazah Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu?

12 hari lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Pemeriksaan Post Mortem dan Ante Mortem Jenazah Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu?

Identifikasi jenazah kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek melalui cara post mortem dan ante mortem, apakah itu?


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

26 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

27 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.


Prabowo-Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren dan Dana Abadi Kebudayaan, Apa Itu?

7 Februari 2024

Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) berpelukan usai menyampaikan keterangan penutup saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Prabowo-Gibran Janjikan Dana Abadi Pesantren dan Dana Abadi Kebudayaan, Apa Itu?

Prabowo-Gibran iming-imingi Dana Abadi Pesantren, terakhir saat debat capres terakhir juga menjanjikan dana abadi budaya. Apa itu?


5 dari 10 orang Indonesia Masuk Kategori Emotional Eating, Ini Artinya

28 Januari 2024

Ilustrasi makan pakai tangan. shutterstock.com
5 dari 10 orang Indonesia Masuk Kategori Emotional Eating, Ini Artinya

Penelitian HCC sebut 47 persen atau 5 dari 10 orang Indonesia memiliki perilaku emotional eating (perilaku makan emosional). Apa itu?


Penelitian HCC 53 Persen Orang Indonesia Menerapkan Mindful Eating, Apa Itu?

28 Januari 2024

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Penelitian HCC 53 Persen Orang Indonesia Menerapkan Mindful Eating, Apa Itu?

Menurut penelitian Health Collaborative Center, perilaku makan orang-orang di Indonesia masih jauh dari kata mindful eating . Ini maksudnya.


Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

22 Januari 2024

Ilustrasi anak dengan down syndrome atau autis dengan ibu. shutterstock.com
Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

Berkat kemajuan dalam teknologi medis sejumlah metode deteksi dini telah dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi Down syndrome alias sindrom Down


RS Polri Melakukan Proses Identifikasi Jasad dalam Peti Kemas di Tanjung Priok

21 Januari 2024

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto atau (RS Polri) Brigjen Pol Hariyanto saat memberikan keterangan pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (2/5/2023). ANTARA/Sy
RS Polri Melakukan Proses Identifikasi Jasad dalam Peti Kemas di Tanjung Priok

Kepala RS Polri mengatakan korban tewas tanpa identitas diperkirakan mati sekitar 2 sampai 10 minggu lalu.


Presiden Indonesia dan Amerika Perkuat Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

22 November 2023

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Presiden AS Joe Biden saat melakukan pembicaraan mengenai keamanan regional dan transisi energi ramah lingkungan, di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS, 14 November 2023. REUTERS/Leah Millis
Presiden Indonesia dan Amerika Perkuat Kerja Sama Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Pertemuan bilateral antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih menghasilkan kerja sama di bidang pendidikan.


Kongres Kebudayaan Indonesia 2023 Lahirkan 10 Gagasan, Dorong Dibentuknya Kementerian Khusus

29 Oktober 2023

Hilmar Farid, Reza Rahadian, dan Nadiem Makarim dalam peluncuran program pendanaan film Indonesia di sela-sela perhelatan Festival Film Cannes di Prancis. TEMPO/Budi Setyarso
Kongres Kebudayaan Indonesia 2023 Lahirkan 10 Gagasan, Dorong Dibentuknya Kementerian Khusus

Sebanyak 10 rekomendasi terkait pemajuan kebudayaan lahir lewat kongres tersebut.