Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Temukan Ikan dengan Sirip Sebagai Kaki di Kedalaman 900 M

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Tim peneliti di Teluk Meksiko menemukan ikan pemancing Schaefer yang langka, yang dapat menggunakan siripnya seolah-olah kaki. Kredit: NOAA
Tim peneliti di Teluk Meksiko menemukan ikan pemancing Schaefer yang langka, yang dapat menggunakan siripnya seolah-olah kaki. Kredit: NOAA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok ilmuwan dalam perjalanan penelitian selama setahun telah menangkap rekaman ikan laut dalam langka yang menggunakan siripnya seolah-olah kaki.

Disebut anglerfish Schaefer (Sladenia shaefersi), makhluk datar yang panjang ini dapat tumbuh hingga hampir lima kaki (1,5 mter) dan beratnya mencapai 110 pound (50 kg).

Hewan ini memiliki kulit tebal dan bergetah dengan pola berbintik-bintik khas yang memungkinkannya untuk berbaur dengan lingkungan lautnya yang suram, di mana ia hidup dari makanan ikan lain dan dapat mengkonsumsi hewan hampir dua kali ukurannya sendiri.

Ikan itu ditemukan sekitar 900 meter di bawah permukaan laut dekat Dry Tortugas, sebuah pulau kecil di Teluk Meksiko.

Tempat itu adalah salah satu perhentian terakhir dalam ekspedisi selama setahun yang dilakukan oleh kantor National Oceanic and Atmospheric Administration’s Ocean Exploration and Research (NOAA).

“Wilayah ini memiliki dasar laut dan habitat laut yang luas, namun kurang dikenal, serta fitur geologis yang unik,” tulis NOAA dalam deskripsi misi, dilaporkan oleh Newsweek.

Data dari ekspedisi ini akan memungkinkan para ilmuwan dan manajer untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang keanekaragaman dan distribusi habitat perairan dalam di wilayah ini, yang memungkinkan pengambilan keputusan manajemen sumber daya yang terinformasi.

Anglerfish Schaefer pertama kali ditemukan pada tahun 1976, di lepas pantai Kolombia di Laut Karibia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

National Geographic menggambarkan spesies karnivora ini sebagai ‘mungkin hewan paling jelek di planet ini, dan ia hidup di tempat yang menjadi habitat paling ramah di Bumi: dasar laut yang sepi dan tanpa cahaya.’

Karena kedalaman ekstrem, para peneliti menggunakan kendaraan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh, atau ROV, untuk menjelajahi dasar laut.

Ketika pertama kali mereka menemukan anglerfish, mereka mengira itu adalah batu yang entah bagaimana berakhir di atas sepotong karang. Ketika mereka semakin dekat mereka menemukan itu sebenarnya adalah ikan pemancing yang berdiri di atas siripnya seperti kaki kecil.

Anglerfish tidak hanya dikenal karena penampilannya yang tidak biasa tetapi intensitas khusus dari kebiasaan kawin mereka.

Betina biasanya memiliki duri panjang runcing yang menonjol dari punggung mereka, dari mana gumpalan daging kecil menggantung seperti umpan.

Anglerfish jantan menempel pada betina, dan secara bertahap memadukan tubuh mereka dan berbagi aliran darah yang sama. Tautan ini menyebabkan organ dan mata bagian dalam pejantan layu, hanya menyisakan kulit dan testis. Anglerfish betina telah diamati membawa sebanyak enam parasit  jantan di punggung mereka.

DAILY MAIL | NATIONAL GEOGRAPHIC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

38 menit lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

2 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

12 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

40 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

46 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

48 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

49 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

KKP mengklaim harga ikan terkendali meski permintaannya meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.


6 Kegiatan Seru di Jakarta Aquarium untuk Liburan Akhir Pekan

55 hari lalu

Pengunjung menyentuhkan tangannya ke bintang laut (Asteroidea) di Jakarta Aquarium dan Safari, Jakarta, Selasa 3 Mei 2022. Warga Jakarta dan sekitarnya memanfaatkan libur lebaran untuk berekreasi bersama keluarga ke tempat-tempat wisata di Ibu Kota. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
6 Kegiatan Seru di Jakarta Aquarium untuk Liburan Akhir Pekan

Salah satu kegiatan seru di akhir pekan yang bisa Anda coba adalah dengan mengunjungi Jakarta Aquarium. Berikut harga tiket, lokasi, dan jam bukanya.


Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

19 Februari 2024

Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com
Mengenal Trikomoniasis, Penyakit Menular Seksual yang Disebabkan Parasit

Trikomoniasis merupakan PMS yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis.


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.