TEMPO.CO, Jakarta - Tim Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (TMC-BPPT) menyatakan tetap beroperasi sekalipun hujan dalam beberapa hari terakhir turun pada malam hingga dinihari. Seperti diungkap sebelumnya tim menghindari terbang malam demi keselamatan operasi.
Penerbangan akhirnya dilakukan pagi hingga sore, memburu awan hujan hingga pesisir selatan Bandar Lampung dan pantai timur Lampung. Hujan pada malam dan dinihari itu memang berasal dari penumpukan awan di wilayah Barat-Barat Laut Jawa Barat--antara yang terbentuk di sana dan massa udara asal Selat Karimata.
"Penerbangan dilakukan 3-4 sorti sehari dengan tetap berpegang pada keselamatan demi mengurangi ancaman banjir di Jabodetabek," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca-BPPT, dalam pernyataan tertulisnya yang dibagikannya, Jumat 21 Februari 2020.
Koordinator Lapangan TMC-BPPT Posko TMC Halim Perdanakusuma, Dwipa W Soehoed, menerangkan operasi telah memasuki hari ke-50 pada Jumat ini. Total, operasi TMC telah melaksanakan 124 sorti penerbangan dengan total jam terbang lebih dari 268 jam dan menebar lebih dari 200 ton bahan semai.
"Tim BBTMC-BPPT bekerja sama dengan BNPB, TNI-AU dan BMKG melaksanakan operasi TMC sejak 3 Januari lalu, dan hingga saat ini masih berlangsung," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan Analisa dan Prediksi Cuaca Jabodetabek, Pusat Meteorologi Pubilk, BMKG menyatakan hingga akhir Februari , potensi hujan masih terjadi pada siang hingga sore hari di wilayah Selatan dan Timur. Sedangkan potensi hujan ringan - sedang terjadi pada dini hingga pagi hari di wilayah Utara.