TEMPO.CO, Bandung - PT Pindad (Persero) membantu perang melawan pandemi COVID-19 di Indonesia. Pabrik senjata nasional itu memperkenalkan sejumlah produk yang baru dikembangkannya mulai dari disinfektan dan meriamnya sampai ventilator darurat.
Khusus terhadap dua jenis ventilator, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan sudah mengajukan proses uji coba kelaikan alat ke Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK). Dia mengatakan itu saat menerima kunjungan Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, Senin 20 April 2020.
Berdasarkan keterangan tertulis yang dibagikan Pindad pada hari yang sama, kedua ventilator itu adalah Ventilator Resutitator Manual atau Pindad VRM dan Ventilator Covent-20. Masing-masing dikembangkan menggandeng tim dari Rumah Sakit Umum Pindad dan Universitas Indonesia.
Ventilator yang pertama diklaim punya desain dan cara pengoperasian sederhana. Bahan bakunya lokal, banyak tersedia di pasaran, dan bisa memenuhi kriteria minimum medis seperti tidal volume, frekuensi pernapasan, dan lainnya.
Adapun ventilator kedua dirancang sebagai ventilator darurat dan bisa ditransportasikan atau mobile dengan siklus waktu dan volume konstan. Ventilator ini dirancang khusus untuk pasien dewasa dengan dua mode ventilasi: CPAP atau Oksigen terapi dan CMV atau pasien gagal napas.
“Pindad siap memproduksi secara massal ventilator jenis VRM dan Covent-20 ini,” kata Abraham.
Selain dua ventilator tersebut, Pindad juga memperkenalkan inovasi lainnya untuk menghadapi pandemi corona. Di antaranya adalah Disinfectan Fog Cannon, Mobile Sterilization Chamber COVID-19, dan cairan desinfektan produk anak perusahaan PT Pindad Enjiniring Indonesia (PT PEI), serta produk APD (Alat Pelindung Diri) helm face shield dan kacamata.
Disinfectan Fog Cannon merupakan meriam atau mesin penembak cairan desinfektan yang bisa dipasang pada kendaraan bermotor dengan jangkauan semburan hingga 10 meter. Pindad menyediakan dalam 3 ukuran dan sudah digunakan oleh Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung saat melakukan sterilisasi di sejumlah lokasi di Kota Bandung.
Bilik disinfeksi alias mobile sterilizer chamber buatan PT Pindad Enjiniring Indonesia.
Ketiganya adalah ukuran besar dengan volume tangki 1.000 liter, diameter 900 mm, dengan penggerak motor bensin. Lalu ukuran sedang dengan volume tangki 1.000 liter, diameter 700 mm, dan penggerak elektrik. Serta ukuran kecil dengan volume tangki 200 liter, diameter 450 mm, penggerak elektrik.
Mobile Sterilization Chamber COVID-19 merupakan ruang sterilisasi dengan menyemprotkan uap disinfektan ke seluruh tubuh. Pindad mengklaimnya tidak menggunakan bahan berbahaya, non alkohol, toxic free, dan PH Netral. Penggunaan bahan desinfektan yang digunakan juga diklaim aman.
“Alat ini diciptakan karena kekhwatiran WHO Indonesia terkait bahan karsiogenik, chamber ini mengggunakan disinfektan yang ramah lingkungan,” dikutip dari rilis.