Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

26 Kepala SMP di Yogyakarta Tulis Buku Pengalaman Pendidikan Jarak Jauh

Reporter

image-gnews
Seorang guru memberikan pelajaran jarak jauh kepada siswa menggunakan radio handy talky (HT) di SD Negeri Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Senin, 24 Agustus 2020. ANTARA/Mohammad Ayudha
Seorang guru memberikan pelajaran jarak jauh kepada siswa menggunakan radio handy talky (HT) di SD Negeri Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Senin, 24 Agustus 2020. ANTARA/Mohammad Ayudha
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 26 Kepala SMP negeri dan swasta di Kota Yogyakarta menuang pengalaman mereka selama menjalani program pendidikan jarak jauh atau belajar dari rumah bagi murid-muridnya di masa pandemi Covid-19 ke dalam sebuah buku. Mereka berharap buku tersebut dapat dijadikan referensi pembelajaran daring.

“Buku ini bermula dari diskusi para kepala sekolah terkait banyak hal tentang pembelajaran jarak jauh yang baru pertama kali ini dilakukan. Dari banyak cerita tersebut kemudian dibukukan dalam sebuah buku,” kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Yogyakarta Widayat Umar di sela peluncuran buku tersebut di Yogyakarta, Selasa 8 September 2020.

Pada awalnya, Widayat menerangkan, hanya 10 kepala sekolah yang menulis sebelum kemudian disusul yang lain sehingga total ada 26 yang berpartisipasi dalam pembuatan buku tersebut. Hasilnya adalah buku dengan setebal 400 halaman. Di dalamnya, setiap kepala sekolah menceritakan kendala yang dihadapi serta upaya untuk mengatasinya.

Kendala tak lepas dialami Widayat yang juga Kepala SMP Negeri 2 Yogyakarta. Dia menceritakan pada awalnya guru-guru di sekolah yang dipimpinnya kesulitan menemukan formula yang tepat untuk menyampaikan materi pembelajaran secara daring. Alasannya tidak ada bekal atau pengalaman sama sekali sebelumnya.

“Pada awalnya, guru hanya menggunakan 'Google Classroom' untuk menyampaikan materi. Namun kemudian guru semakin kreatif dengan membuat video pembelajaran yang dibagikan melalui YouTube," katanya sambil menambahkan, "Di sekolah kami, juga dibentuk kelompok-kelompok siswa agar pembelajaran lebih interaktif.”

Ia berharap berbagai pengalaman tersebut dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain yang saat ini masih mengalami kesulitan dalam pendidikan jarak jauh. “Buku ini kami kerjakan sekitar satu bulan untuk pengumpulan materi tulisannya,” kata Widayat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang secara resmi meluncurkan buku tersebut mengatakan bahwa pada awalnya pembelajaran secara daring terlihat menyenangkan dan mudah karena siswa cukup belajar dari rumah. Tetapi, kemudian ada berbagai kendala termasuk kerinduan untuk kembali ke sekolah.

"Karena ada hal-hal tertentu yang tidak bisa diperoleh ketika belajar dari rumah,” katanya yang juga berharap berbagai pengalaman dari puluhan kepala SMP di Kota Yogyakarta ini bisa menjadi sumber inspirasi. Terlebih, dia menambahkan, hingga saat ini sama sekali tidak ada panduan mengenai pembelajaran dari rumah.

Baca juga:
3 Fitur Google Classroom yang juga Harus Diketahui Guru

"Kita juga tidak tahu sampai kapan kondisi pandemi ini akan berlangsung. Maka itu buku berisi pengalaman ini sangat penting dibaca,” katanya.

Haryadi berharap buku tersebut tersedia dalam jumlah cukup di Perpustakaan Kota Yogyakarta serta Perpustakaan Alternatif Kota Yogyakarta. Sebagian dijanjikan dialokasikan sebagai suvenir saat kunjungan kerja dan kegiatan lainnya. "Akan saya bawa juga ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.”

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terbongkar, Modus Penyelewengan BBM Subsidi di Yogya: Bisa Beli 800 Liter Pertalite per Hari dengan Motor..

2 jam lalu

Polisi berjaga di pos pengisian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, 4 Juli 2016. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Terbongkar, Modus Penyelewengan BBM Subsidi di Yogya: Bisa Beli 800 Liter Pertalite per Hari dengan Motor..

Pertamina membeberkan modus penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite di Yogyakarta.


Prabowo Pernah Usul Makam Pangeran Diponegoro Dipindah dari Makassar, Begini Kata Anies Baswedan

6 jam lalu

Makam Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro bersama makam isterinya, Makassar, Rabu (28/04). Tempo/Kink Kusuma Rein
Prabowo Pernah Usul Makam Pangeran Diponegoro Dipindah dari Makassar, Begini Kata Anies Baswedan

Bacapres Anies Baswedan menanggapi usulan yang pernah diucapkan Prabowo mengenai Makan Pangeran Diponegoro untuk dipindah dari Makassar.


Sejarah Gedung Grha Sabha Pramana UGM, Terakhir untuk Lokasi 3 Bacapres Sampaikan Gagasan

19 jam lalu

Formasi yang dibuat mahasiswa baru UGM dalam upacara di lapangan Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat, 9 Agustus 2019. (Humas UGM)
Sejarah Gedung Grha Sabha Pramana UGM, Terakhir untuk Lokasi 3 Bacapres Sampaikan Gagasan

Gedung megah yang berdiri di tengah kampus UGM ini bukan hanya menjadi saksi acara politik penting ini, tetapi juga memiliki sejarah panjang.


Antisipasi Kejahatan Jalanan, Lima Kawasan di Yogyakarta Ini Jadi Sasaran Operasi Malam

23 jam lalu

Ilustrasi kawasan Malioboro, Yogyakarta. Shutterstock
Antisipasi Kejahatan Jalanan, Lima Kawasan di Yogyakarta Ini Jadi Sasaran Operasi Malam

Operasi jam malam pun belakangan lebih intensif dilakukan di titik-titik rawan Yogyakarta dengan waktu secara acak.


Merti Umbul, Tradisi Warga Sleman Yogyakarta Syukuri Mata Air yang Terus Mengalir saat Kemarau

1 hari lalu

Warga Dusun Saren Sleman menggelar Merti Umbul untuk mensyukuri limpahan air yang terus mengalir di masa kemarau. (Dok. Istimewa)
Merti Umbul, Tradisi Warga Sleman Yogyakarta Syukuri Mata Air yang Terus Mengalir saat Kemarau

Merti Umbul dianggap penting dilakukan warga Dusun Saren di Sleman, Yogyakarta, karena sejarah panjang mata air serta kemanfaatan Umbul Saren.


5 Destinasi Wisata Religi Gua Maria di Indonesia, Termasuk Replika Gua Populer di Lourdes

1 hari lalu

Gua Maria Kaliori di Banyumas. Shutterstock
5 Destinasi Wisata Religi Gua Maria di Indonesia, Termasuk Replika Gua Populer di Lourdes

Berikut beberapa destinasi wisata religi Gua Maria yang terdapat di indonesia. Ada Gua Maria replika gua populer yang terdapat di Lourdes.


Gangguan Penglihatan Anak Usia Sekolah Naik, akibat Tingginya Penggunaan Gawai?

3 hari lalu

Seorang guru mengaji sedang melakukan uji penglihatan mata saat pembagian 3.000 kaca mata gratis di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) di Kertajaya, Surabaya, (8/4). Program ini untuk guru mengaji yang mengalami gangguan mata. TEMPO/Fully Syafi
Gangguan Penglihatan Anak Usia Sekolah Naik, akibat Tingginya Penggunaan Gawai?

IROPIN menyebut kasus gangguan penglihatan pada anak usia sekolah mengalami peningkatan diduga akibat tingginya frekuensi penggunaan gawai.


Catat, Ada Festival Anggrek Vanda Khas Lereng Merapi sampai Akhir Pekan Ini

4 hari lalu

Festival Anggrek Vanda Tricolor digelar di Taman Anggrek Titi Orchids Boyong, Harjobinangun, Pakem, Sleman, mulai 21 hingga 24 September 2023. (Dok. Istimewa)
Catat, Ada Festival Anggrek Vanda Khas Lereng Merapi sampai Akhir Pekan Ini

Sedikitnya tercatat 74 spesies anggrek Merapi, Vanda tricolor termasuk yang paling ikonik.


Berakhir Pekan Sembari Belajar Sejarah dari Vredeburg Fair Yogyakarta

4 hari lalu

Suasana Vredeburg Fair 2023 di Benteng Vredeburg Yogyakarta. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Berakhir Pekan Sembari Belajar Sejarah dari Vredeburg Fair Yogyakarta

Wisatawan Yogyakarta disuguhi pameran seni dan benda bersejarah, karya komunitas, panggung kesenian, gowes sejarah hingga musik.


Porter dan Sopir Angkot juga Bicara Pasar Tanah Abang Sepi, Sebut Beda Bener dan Bullshit

5 hari lalu

Tulisan para pedagang yang dipajang di kios mereka di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 19 September 2023. Melalui tulisan-tulisan tersebut, para pedagang pakaian meminta pemerintah menutup sejumlah e-commerce yang dinilai membuat kios mereka sepi pembeli. TEMPO/Ami Heppy
Porter dan Sopir Angkot juga Bicara Pasar Tanah Abang Sepi, Sebut Beda Bener dan Bullshit

Viral sepi Pasar Tanah Abang belakangan ini juga diamini para porter atau kuli angkut.