Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Babak Pandemi Covid-19, dari Li Wenliang hingga Pengembangan Vaksin

image-gnews
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Iklan

6. Berasal dari Kelelawar

Ahli virologi Cina, Shi Zhengli, mencurigai kelelawar jenis tapal kuda sebagai inang dari Covid-19. Dalam penelitiannya, Zhengli mengungkap adanya 'perlombaan' evolusi antara protein yang ada di virus corona dan di sel kelelawar jenis itu. Evolusi itu melahirkan beragam genetik si virus.

Publikasi temuan itu dilakukan pada Mei, di tengah kecurigaan Amerika kalau Covid-19 berasal dari laboratorium di Cina. Tepatnya dari laboratorium Institut Virologi Wuhan yang dipimpin Zhengli. Namun peneliti perempuan yang dikenal sebagai 'Bat Woman' itu menegaskan virus itu produk evolusi alami dan telah melompat ke manusia dari kelelawar.

Zhengli menunjuk spesifik Rhinolophidae salah satu jenis kelelawar yang merupakan inang dari virus yang sedang menciptakan pandemi tersebut. Ini adalah jenis kelelawar yang sama yang berada di balik wabah SADS (Swine Acute Diarrhea Syndrome) yang menyebabkan kematian 25 ribu babi pada 2016-2017 lalu.

Penelitiannya yang terbaru mendapati kelelawar jenis itu membawa banyak virus corona dengan keragaman genetik yang tinggi. Keragaman itu terutama dalam protein paku virus yang berperan menempel pada sel manusia dan menginfeksinya.

Pintu masuk ke pasar makanan laut Huanan, tempat virus corona diyakini pertama kali muncul, diblokir dengan pagar biru ketika dipotret di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 30 Maret 2020.[REUTERS / Aly Song]

Penelitian Zhengli pertama kali dipublikasikan dalam platform bioRxiv berjudul, "Evolusi antara virus dan inangnya memicu beragam genetika dalam kelelawar SARS" pada 14 Mei 2020. Temuannya menyebutkan bahwa protein paku SARS-CoV dan protein reseptor ACE2 pada kelelawar tapal kuda mungkin telah berevolusi bareng dan mengalami seleksi yang ketat satu sama lain.

7. Vaksin Covid-19 vs Kontroversi vs Mutasi Virus

Pandemi yang panjang membuat masyarakat dunia sangat menantikan kehadiran vaksin. Pengembangan dan uji klinis pun bersemi di sejumlah negara seperti Amerika, Inggris, Rusia, dan Cina. Di sinilah kontroversi mewarnai, mulai dari uji klinis yang jauh lebih singkat oleh para pengembang vaksin sampai riset yang dianggap mengambil jalan pintas secara ekstrem di Rusia.

Di tanah air, kontroversi terjadi saat tim peneliti di Universitas Airlangga mengumumkan temuan kombinasi obat yang dianggap tak melalui prosedur ilmiah yang seharusnya. Permohonan untuk segera bisa produksi massal pun dijegal dan prosedur diulang kembali.

Untuk obat pula, WHO akhirnya mencoret remdesivir sebagai obat yang potensial untuk menolong pasien Covid-19 pada November. Sebelumnya WHO juga sempat membekukan uji hidroxychloroquine pada Mei namun kemudian menjalankannya lagi sebulan berselang. Alasan untuk keduanya sama yakni keraguan bisa membuat pasien lebih baik dan bahkan meningkatkan risiko kematian.

Tak kalah, Indonesia juga ikut mengembangkan vaksin sendiri di bawah koordinasi Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menunjuk tujuh pengembang di kampus-kampus dan lembaga dan mengungkapkan ada dua pengembangan bibit vaksin Merah Putih dengan platform yang berbeda yang progresnya dinilai relatif cepat.

Di dunia, sejumlah vaksin Covid-19 sudah melampaui uji klinis fase akhirnya di pengujung tahun. Beberapa bahkan sudah mengantongi izin penggunaan darurat, dengan syarat efikasi lebih dari 50 persen, dan mulai didistribusikan terutama di negara maju atau kaya. Proses distribusi tepat saat gelombang kedua pandemi kembali menyapu banyak negara di dunia.

Di dalam gelombang kedua itu pula terungkap mutasi baru virus corona Covid-19 yang lebih infektif , seperti yang disebut varian G dan yang terbaru dari Inggris B117. Sejauh ini, WHO dan para pengembang vaksin yakin, mutasi bisa diatasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.