Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vaksin Covid-19 dari Sinopharm Akan Disuntikkan ke Anak-anak di Cina

Reporter

image-gnews
Seorang staf menunjukkan sampel vaksin COVID-19 nonaktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibu kota China, pada 10 April 2020. Kredit: Xinhua/Zhang Yuwei
Seorang staf menunjukkan sampel vaksin COVID-19 nonaktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibu kota China, pada 10 April 2020. Kredit: Xinhua/Zhang Yuwei
Iklan

TEMPO.CO, JakartaVaksin Covid-19 yang dikembangkan China National Biotec Group (CNBG), bagian dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), diklaim bisa digunakan hampir segala umur dan ampuh melawan banyak varian virus. "Uji lawan varian baru virus di Inggris sedang dikerjakan dengan hasil awal sementara yang baik. Vaksin ini bisa menginduksi perlindungan," kata bos CNBG, Yang Xiaoming, pekan lalu.

Vaksin Sinopharm adalah vaksin Covid-19 pertama yang sudah diizinkan digunakan secara massal di Cina--lebih daripada izin penggunaan darurat. Penerima suntikan termasuk anak-anak. Izin untuk ini telah dikantongi Desember lalu untuk bisa dieksekusi, dibagikan kepada anak-anak dan remaja, sebelum Maret 2021.

Baca juga:
Vaksin Covid-19: Begini Pakar di Cina Menilai Teknik mRNA di Amerika

Sebanyak lebih dari 10 juta dosis telah dibagikan sejak izin darurat penggunaan dikantongi pada Juli lalu. Sejauh ini, Yang mengaku kalau perusahaannya tak menemukan perbedaan signifikan dalam hal keamanan dan efektivitas antar kelompok umur dengan vaksin yang dikembangkannya itu.

"Anak-anak berusia 3 sampai 17 tahun bisa menerima vaksin CNBG," katanya sambil memberi catatan bahwa pada anak 3-5 tahun, sistem imun tubuh masih dalam perkembangan awal, "Mereka harus diobservasi secara hati-hati jika diputuskan divaksinasi."

Izin itu sendiri diberikan atas dasar tingkat efikasi 79,34 persen yang diklaim ditunjukkan dari hasil uji klinisnya. Tingkat kemampuannya membangun antibodi dalam tubuh mencapai 99,52 persen. Adapun data efek samping yang diperoleh disebutkan Yang terbatas kepada nyeri di sekitar lokasi suntikan, sakit kepala, nyeri otot, dan demam.

Dia menerangkan, vaksin yang dikembangkan dari virus yang sudah dilemahkan tersebut menginduksi antibodi melawan virus corona 10 hari setelah suntikan yang pertama dengan tingkat yang berbeda-beda di antara setiap orang. "Level antibodi yang lebih tinggi dicapai 14 hari setelah suntikan dosis yang kedua, menyediakan proteksi yang dianggap berkecukupan melawan Covid-19," katanya.

Yang juga mengklaim CNBG mengeksplorasi teknik dan dosis yang berbeda-beda dalam uji klinis yang ditempuhnya. Hasilnya, vaksin diketahui memberi efek terbaik ketika suntikan dosis yang kedua berjangka 3-4 bulan dari yang pertama. "CNBG kini sedang mengamati jangka waktu proteksi yang mampu ditawarkan," kata Yang menambahkan.

Menurutnya, kelompok pertama telah menerima dosis vaksin itu delapan bulan lalu, dan hingga kini masih terlindungi. Data CNBG menunjukkan adanya perlindungan untuk setidaknya enam bulan, namun uji masih dilakukan apakah kemampuan itu masih ada untuk delapan bulan atau lebih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerima suntikan termasuk anak-anak. Izin untuk ini Yang mengaku kalau perusahaannya tak menemukan perbedaan signifikan dalam hal keamanan dan efektivitas antar kelompok umur.

Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional Cina untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah penyebaran wabah Covid-19, di Beijing, Cina 4 September 2020. [REUTERS / Tingshu Wang]

"Anak-anak berusia 3 sampai 17 tahun bisa menerima vaksin CNBG," katanya sambil memberi catatan bahwa pada anak 3-5 tahun, sistem imun tubuh masih dalam perkembangan awal. "Mereka harus diobservasi secara hati-hati jika diputuskan divaksinasi."

Yang mengatakan, CNBG telah membangun fasilitas produksi dengan biosafety level tinggi di Beijing dan Wuhan. Kapasitasnya diharapkan lebih dari 1 miliar dosis sepanjang tahun ini. Dia mengklaim perusahaan telah menerima pesanan dalam jumlah besar dari luar negeri.

Baca juga:
Vaksin Covid-19 Pfizer Akan Masuk Cina Tahun Ini

Sejumlah negara memang telah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Cina, termasuk dari Sinoppharm, meski kritik kerap terdengar mengenai keterbukan data hasil uji klinisnya. Negara pertama di luar Cina pengguna vaksin Sinopharm adalah UEA dan Bahrain, sedang yang terbaru dari Serbia dan Pakistan.

XINHUA | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

2 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 jam lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

13 jam lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

14 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

14 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

23 jam lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang