Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Dapat Hasil Efektif, Amerika Stop Uji Plasma Konvalesen Covid-19

Reporter

image-gnews
Petugas PMI Kota Bekasi menunjukkan hasil donor plasma konvalesennya di PMI Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 11 Februari 2021. Pemerintah setempat membuka layanan donasi plasma konvalesen untuk membantu pasien yang masih terpapar COVID-19 sembuh dan untuk saat ini PMI Bekasi hanya mampu melayani 6 orang pendonor per harinya karena keterbatasan alat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas PMI Kota Bekasi menunjukkan hasil donor plasma konvalesennya di PMI Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 11 Februari 2021. Pemerintah setempat membuka layanan donasi plasma konvalesen untuk membantu pasien yang masih terpapar COVID-19 sembuh dan untuk saat ini PMI Bekasi hanya mampu melayani 6 orang pendonor per harinya karena keterbatasan alat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) telah menghentikan uji coba plasma konvalesen dalam pengobatan pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang. Sebabnya, pengobatan tersebut dipandang tidak memberikan khasiat pada kelompok pasien ini.

NIH mengumumkan keputusan itu berdasarkan pada temuan dewan pemantau data independen, Selasa 2 Maret 2021. Dewan itu bertemu untuk kedua kalinya membahas data yang ada pada 25 Februari lalu dan menyimpulkan, sekalipun pemberian plasma darah aman dilakukan tapi tidak memberi keuntungan bagi para pasien. 

Baca juga:
Studi Temukan Antibodi Drop Begitu Pasien Covid-19 Sembuh

Langkah NIH dilakukan kurang dari dua bulan setelah uji coba internasional plasma konvalesen juga dihentikan lantaran tidak adanya khasiat yang ditemukan. Riset lainnya yang dilakukan di India dan Argentina juga tidak mendapati manfaat yang jelas bagi pasien Covid-19 parah.

Uji coba di AS melibatkan 511 partisipan di 47 rumah sakit, baik yang diberikan plasma darah dari pasien sembuh Covid-19 atau maupun plasebo. Studi yang digulirkan Agustus 2020 itu secara spesifik mengamati efektivitas plasma konvalesen Covid-19 yang diberikan kepada pasien dewasa yang sudah dan sedang menjalani perawatan darurat selama sekitar seminggu.

Pasien dipilih yang memiliki setidaknya satu faktor terkait gejala parah Covid-19, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, penyakit paru kronis. Catatannya, faktor-faktor tersebut tidak sampai bergejala parah hingga membutuhkan perawatan intensif pada saat itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah menerima plasma konvalesen Covid-19 ataupun plasebo, setiap peserta studi diamati apakah di antara mereka tetap membutuhkan perawatan darurat atau segera, rawat inap, atau meninggal dalam jangka 15 hari. Hasilnya didapati indikasi bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam proporsi pasien yang membutuhkan pengobatan darurat, harus dirawat di rumah sakit atau meninggal dalam waktu 15 hari dari hasil uji coba itu.

"Bahkan jika uji dilanjutkan pun sepertinya tidak akan mendemonstrasikan plasma konvalesen bakal mencegah perkembangan gejala menjadi semakin parah di antara partisipan," kata Nahed El Kassar, program officer dari uji coba itu.

Baca juga:
Terapi Plasma Darah Disebar ke 29 Rumah Sakit untuk Uji Klinis Fase 2 

Plasma konvalesen Covid-19 dimaksudkan mendonorkan plasma darah mengandung antibodi dari pasien sembuh kepada pasien yang masih sakit. Sebanyak lebih dari 100 ribu orang di Amerika Serikat dan banyak lainnya di dunia, termasuk di Indonesia, telah diobati dengan cara ini sejak pandemi terjadi setahun lalu.

NIH 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

4 menit lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.


Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

34 menit lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

51 menit lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

Pengunjuk rasa anti-pemerintah melancarkan demonstrasi berkepanjangan yang menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. REUTERS
AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza


12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

3 jam lalu

Ilustrasi wanita mengantuk. Freepik.com
12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.


Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

13 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.


Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

14 jam lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Sebastian Castaneda
Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung


Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

15 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.


Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

15 jam lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 21 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel


Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

16 jam lalu

Pesawat siluman pengebom B-21 Raider Amerika Serikat yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas untuk pertama kali di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, di Palmdale, California, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Swanson
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional