Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar: Antibodi Jahat Datangkan Malapetaka pada Pasien Covid-19 Parah

image-gnews
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan antibodi terhadap SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, telah menjadi harapan jangka panjang yang besar untuk mengakhiri pandemi. 

Namun, menurut ilmuwan dari Yale University, Amerika Serikat, pembalikan sistem kekebalan atau autoimun juga merupakan penyebab utama dalam kasus Covid-19 yang parah.

Autoantibodi ini menargetkan dan bereaksi dengan jaringan atau organ seseorang yang mirip dengan yang menyebabkan penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis. 

Dalam kasus Covid-19, mereka dapat menyerang jaringan sehat di otak, pembuluh darah, trombosit, hati, dan saluran pencernaan. Semakin banyak autoantibodi terdeteksi, semakin besar keparahan penyakit yang dialami pasien.

Studi itu menemukan autoantibodi secara paradoks juga menargetkan dan mengganggu banyak protein sistem kekebalan yang dirancang untuk menangkis infeksi. Penulis studi yang juga asisten profesor di Yale University, Aaron Ring, menyebut hal itu menjadi pedang bermata dua.

“Antibodi sangat penting untuk menangkis infeksi, tapi beberapa pasien Covid-19 juga mengembangkan antibodi yang merusak sel dan jaringan mereka sendiri,” ujar dia, seperti dikutip Medicine Xpress, Rabu, 19 Mei 2021.

Menurut Ring, jelas bahwa dalam banyak kasus, keberadaan virus corona mendorong terciptanya autoantibodi yang merusak. Namun, kemungkinan juga beberapa pasien Covid-19 memiliki autoantibodi yang sudah ada sebelumnya yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.

“Tikus dengan autoantibodi yang sama lebih rentan terhadap infeksi oleh virus Covid-19 dan lebih mungkin mati,” para penulis yang laporannya diterbitkan dalam jurnal Nature itu.

Keberadaan autoantibodi jahat yang berumur panjang ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 kemudian dapat mengembangkan gejala medis yang bertahan lama, yang disebut long Covid-19. "Ini bisa jadi warisan virus yang tidak menguntungkan," kata Ring.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akiko Iwasaki, profesor imunobilogi di Waldemar Von Zedtwitz, Yale University menjelaskan temuannya memperkuat pentingnya mendapatkan vaksinasi.

“Fakta bahwa bahkan infeksi ringan dikaitkan dengan produksi autoantibodi menggarisbawahi potensi konsekuensi kesehatan jangka panjang dari Covid-19,” tutur dia yang juga terlibat dalam studi.

Untuk penelitian tersebut, lab Ring bekerja sama dengan lab Iwasaki dan anggota tim Yale IMPACT—sekelompok ilmuwan, cendekiawan, dan dokter yang mengembangkan penelitian dan upaya klinis untuk memerangi Covid-19—untuk menyaring sampel darah dari 194 pasien yang tertular virus dengan berbagai tingkat keparahan.

Secara khusus, mereka menggunakan teknologi baru yang dikembangkan oleh lab Ring yang disebut Rapid Extracellular Antigen Profiling (REAP) untuk mengidentifikasi interaksi autoantibodi dengan hampir 3.000 protein manusia. 

“Temuan itu dapat mengarah pada strategi untuk mengobati atau mencegah efek merusak dari autoantibodi pada pasien Covid-19,” kata Ring menambaghkan.

Selain itu, teknologi REAP baru dapat digunakan untuk menunjukkan respons antibodi penting untuk banyak kondisi penyakit lain di luar Covid-19. Lab Ring telah menemukan sejumlah autoantibodi baru pada pasien dengan penyakit autoimun dan sekarang mencari autoantibodi pada pasien dengan kanker dan penyakit neurologis.

MEDICAL XPRESS | NATURE

Baca:
Gunung Es Terbesar di Dunia Pecah di Antartika 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.


Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

10 jam lalu

Suasana penjualan sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. Akibat terus merugi karena permintaan yang menurun, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) menghentikan operasional pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. TEMPO/Tony Hartawan
Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi


Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

10 jam lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat


Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

13 jam lalu

Botol berlabel
Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.


Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar acara Halal Bihalal bersama 1.000 pegawai Kemhan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Tim Media Prabowo
Hujan Kritik, Wacana Tambah Pos Kementerian di Kabinet Prabowo

Majalah Tempo melaporkan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar di pemerintahannya.


Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 hari lalu

Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto memberikan sambutan saat menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.


Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

4 hari lalu

Sejumlah pekerja membuat sepatu di pabrik Sepatu Bata, Purwakarta, Jawa Barat. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia