Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situs Prasejarah dekat Gelaran PON Papua: dari Jalan Arwah sampai Ayauge

image-gnews
Arkeolog  menemukan lukisan prasejarah di Situs Ambesibui, Teluk Wondama, Papua Barat, Oktober 2019. Motif lukisan berupa manusia, kadal, cicak, penyu, ikan, gambar geometris, garis silang, dan bulatan. (Dok. Balar Papua/Hari Suroto)
Arkeolog menemukan lukisan prasejarah di Situs Ambesibui, Teluk Wondama, Papua Barat, Oktober 2019. Motif lukisan berupa manusia, kadal, cicak, penyu, ikan, gambar geometris, garis silang, dan bulatan. (Dok. Balar Papua/Hari Suroto)
Iklan

Pecahan gerabah di situs prasejarah ini berbeda dengan gerabah masa kini yang dihasilkan oleh masyarakat Abar. “Pecahan gerabah yang ditemukan di situs, terdapat dua jenis, berdinding tebal dan berdinding tipis,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gerabah berdinding tebal merupakan tempayan, pada masa lalu digunakan untuk menyimpan tepung sagu dan air. Sedangkan, gerabah berdinding tipis, merupakan periuk, digunakan untuk memasak.

Selain itu, Kampung Abar juga memiliki acara tahunan  festival makan papeda dalam gerabah, yang dilakukan pada 30 September. Dalam festival ini, pengunjung makan papeda dan ikan kuah kuning gratis sepuasnya, dan selesai makan, gerabah boleh dibawa pulang.

3. Situs Megalitium Tutari

Situs megalitikum Tutari terletak di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. Kawasan ini memiliki destinasi wisata yang cukup dikenal yaitu Bukit Teletubbies atau dalam bahasa Sentani disebut Bukit Tungkuwiri yang berarti bertemu di tempat itu.

Ada juga destinasi Bukit Tutari dengan tinggalan Megalitikum Tutari. Situs ini berada di ketinggian dengan pemandangan Danau Sentani dan Kota Sentani, yang menyimpan sejarah kebudayaan masyarakat di pinggir Sungai Sentani pada masa prasejarah, tepatnya zaman neolitik akhir.

“Pada zaman itu manusia sudah hidup bercocok tanam, berkelompok, menetap, dan tinggal bersama dalam kampung. Sejarah kebudayaannya terlihat dari peninggalan-peninggalan yang ada di Situs Megalitik Tutari,” ujar Hari.

Diberi nama Tutari karena konon suku yang pernah mendiami wilayah sekitar situs ini adalah suku Tutari. Mereka memperoleh makanan dengan berburu, menangkap ikan, beternak, dan bercocok tanam. Sedang bukit digunakan sebagai tempat penyembahan. 

Peninggalan di situs ini antara lain batu lukis, batu bongkahan berbentuk arca, batu berbaris dan menhir. “Di Papua dan Papua Nugini (PNG) yang model begini hanya di sini saja. Kawasannya luas dan peninggalannya bisa dilihat langsung,” tutur Hari.

Lukisannya ada motif manusia, manusia setengah ikan, binatang, tumbuhan, dan benda budaya seperti gelang, kapak batu serta motif geometris seperti lingkaran dan matahari. Semuanya adalah ekspresi pengetahuan manusia saat itu tentang alam sekitar. Makna motif-motif ini tertulis dalam Jurnal Arkeologi Papua berjudul Makna Motif Lukisan Megalitik Tutari. 

Kampung Doyo Lama, dapat dicapai sekitar 15 menit dari Bandara Sentani atau 10 menit dari Kompleks Kantor Bupati Jayapura.

4. Situs Warakho

Situs Warakho terletak di Tanjung Warakho, yang juga berada di Kampung Doyo Lama. Situs ini merupakan sebuah tanjung yang dikelilingi oleh perairan danau. Peninggalan arkeologi yang terdapat di situs ini yaitu pecahan gerabah dan papan batu.

“Berdasarkan cerita rakyat Doyo Lama, Situs Warakho pada masa lalu pernah dijadikan sebagai lokasi hunian nenek moyang masyarakat Doyo Lama ketika mereka berpindah dari Pulau Kwadeware,” kata Hari.

Gerabah tradisional karya warga Kampung Abar. Dok. Hari Suroto

Selain itu, perairan sekitar Kampung Doyo Lama juga terdapat bekas-bekas tiang rumah di dalam air. Tiang-tiang rumah ini dari batang pohon soang (Xanthostemon sp). Kayu pohon ini keras dan mampu bertahan lama, sehingga secara tradisional oleh masyarakat Sentani dijadikan sebagai tiang rumah. “Lokasi bekas-bekas tiang rumah ini disebut Ayauge.”

Ayauge merupakan situs hunian dengan rumah-rumah panggung di tepi Danau Sentani. Ayauge pada masa lalu dipilih sebagai lokasi hunian oleh nenek moyang masyarakat Doyo Lama ketika mereka berpindah dari Tanjung Warakho. Lingkungan sekitar Situs Ayauge banyak ditumbuhi pohon sagu dan permukaan airnya banyak terdapat bunga teratai.

Baca juga:
Pemburu Batu Mulia Dunia Kesengsem Manakarra, Disebut Setengah Permata

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

11 hari lalu

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menunjukkan alat bukti narkoba berupa sabu, narkotika, dan jenis obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.


Banjir di Distrik Sentani Jayapura Merendam 111 Rumah

28 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di Jalan Sungai Maruni Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis 2 Februari 2023. BMKG stasiun Metereologi kelas I Domine Edward Osok Sorong mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, dimana sejumlah wilayah di
Banjir di Distrik Sentani Jayapura Merendam 111 Rumah

Banjir merendam banyak hunian warga di Distrik Sentani, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Genangan muncul akibat hujan pada 8 April 2024.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

41 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

43 hari lalu

Lanskap situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Facebook/Danny Hilman Natawidjaja
Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.


Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

44 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.


Korban Penembakan KKB Diterbangkan ke Jayapura, Kapolda Papua Sampaikan Belasungkawa

44 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri. (ANTARA/Evarukdijati/nbl).
Korban Penembakan KKB Diterbangkan ke Jayapura, Kapolda Papua Sampaikan Belasungkawa

Jenazah korban penembakan kelompok bersenjata di Paniai, Papua diterbangkan ke Jayapura untuk dimakamkan hari ini.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

47 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Banjir Melanda Tiga Distrik di Jayapura. Imbas Drainase yang Tersumbat

48 hari lalu

Kondisi rumah warga yang terdampak banjir di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Rabu, 20 Maret 2024 (Dok. BPBD Kabupaten Jayapura)
Banjir Melanda Tiga Distrik di Jayapura. Imbas Drainase yang Tersumbat

Tiga distrik di Jayapura, Papua, terendam banjir akibat hujan pada 19 Maret 2024. Drainase tersumbat lumpur dan membuat air meluap.


Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

48 hari lalu

Polisi melakukan olah TKP dugaan teror bom di sekitar rumah kediaman Jurnalis senior Papua Victor Mambor di kelurahan Angkasapura Kota Jayapura Papua (TEMPO/AJI Jayapura)
Dua Kali Polisi Terbitkan SP3 Kasus Teror Bom pada Jurnalis Victor Mambor di Jayapura Papua

Selain SP3 pada 1 Maret 2024, polisi disebut menerbitkan SP3 kasus teror bom terhadap Victor Mambor secara diam-diam pada 12 Mei 2023.


Pelecehan Seksual 7 Siswi SMK di Jayapura oleh Pembina Pramuka, Dilakukan Sejak 2022 dengan Lokasi Berbeda-beda

54 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Pelecehan Seksual 7 Siswi SMK di Jayapura oleh Pembina Pramuka, Dilakukan Sejak 2022 dengan Lokasi Berbeda-beda

Tujuh siswi SMK di Jayapura jadi korban pelecehan seksual oleh pembina pramuka. Dilakukan sejak 2022 dengan lokasi berbeda-beda.