TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Selasa 23 November 2021, sebuah naskah tulisan tangan (manuskrip) ilmuwan terkenal, Albert Einstein, akan dilelang di Rumah Lelang Aguttes, Paris, Prancis. Naskah berisi tahapan sebelum kelahiran teori relativitas umum, yang melahirkan pemahaman baru tentang fungsi keseluruhan semesta.
Naskah setebal 54 halaman ini ditulis Einstein bersama rekan yang juga orang kepercayaannya, insinyur asal Swiss, Michele Besso, antara 1913 dan 1914 di Zurich, Swiss. Manuskrip diperkirakan dibanderol dengan harga selangit, 2,3-3,4 juta Euro (Rp 37-55 miliar).
Adrien Legendre, Direktur Departemen Buku dan Manuskrip Langka, mengatakan sangat senang rumah lelang itu bisa mempromosikan ke jaringan kolektor internasional. “Manuskrip ini luar biasa ini dan akan ditawarkan di lelang penjualan yang juga luar biasa,” ujar dia dalam laman resmi Rumah Lelang Aguttes, Senin, 22 November 2021.
Menurut Legendre, dokumen tanda tangan ilmiah Einstein dari periode ini, dan lebih umum lagi sebelum 1919, sangat langka. Bahkan, kata dia, menjadi satu dari hanya dua manuskrip yang mendokumentasikan asal-usul teori relativitas umum yang telah sampai hingga saat ini. Satu manuskrip lainnya adalah apa yang disebut buku catatan Zurich dari akhir 1912 atau awal 1913.
“Memberikan wawasan dan memungkinkan kita menyelami pikiran ilmuwan terbesar abad 20,” tutur Legendre sambil menambahkan naskah juga memberi kesaksian tentang hubungan Einstein dengan Besso—seseorang yang bagi Einstein adalah kolaborator, orang kepercayaan, dan teman seumur hidupnya.
Dari 1912, pemenang hadiah Nobel Fisika pada 1921 itu bekerja untuk menggeneralisir teorinya tentang relativitas khusus yang telah dipublikasinya pada 1905. Dia menerbitkan draf pertama, yang lebih menyukai metodologi seputar prinsip-prinsip fisika daripada matematika.
Kemudian, saat menguji teorinya, Einstein bergabung dengan Besso di Zurich pada awal 1913. Keduanya mengatasi salah satu masalah yang telah dihadapi komunitas ilmiah selama beberapa dekade, yaitu anomali orbit planet Merkurius.
Perihelion Merkurius, yang merupakan titik orbitnya yang paling dekat dengan Matahari, bergerak perlahan seiring waktu di bawah pengaruh benda-benda lain di tata surya. Ada kesenjangan yang sangat kecil antara persamaan Newton, dan apa yang diamati, tanpa ada yang bisa memberikan penjelasan yang tak terbantahkan. Bagi Einstein dan Besso, jika persamaan mereka menghasilkan lag yang diamati, teori tersebut akan divalidasi.
Perhitungan dalam manuskrip Einstein dan Besso, bagaimanapun, mengandung sejumlah kesalahan yang tidak diketahui, dan pada bulan-bulan berikutnya Einstein mengesampingkan pendekatan pertama ini. Besso lalu meninggalkan Zurich, membawa dokumen itu bersamanya. Karena itu, berkat dia, manuskrip itu, hampir secara ajaib, utuh terjaga sampai hingga sekarang.
“Einstein mungkin tidak akan repot-repot menyimpan apa yang menurutnya sebagai dokumen kerja,” tertulis dalam keterangan rumah lelang.
Pada September 1915, Einstein akhirnya berhasil menentukan persamaan medan yang tepat untuk teori barunya. Dia menyempurnakan dan menerbitkannya dalam rangkaian empat artikel yang kini telah memasuki sejarah ilmu pengetahuan.
Dalam artikel yang ketiga, Albert Einstein menunjukkan bahwa teori barunya dapat secara efektif menjelaskan anomali titik perihelion Merkurius.
AGUTTES, PHYS
Baca juga:
Upacara Bendera Hari Guru Nasional 2021, Ini Ketetapan Menteri Nadiem
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.