Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Penemuan Berlian Raksasa di Merkurius, Bisa Jadi Perhiasan?

image-gnews
Planet Merkurius. scitechdaily.com
Planet Merkurius. scitechdaily.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Simulasi baru menunjukkan lapisan berlian padat sepanjang 9 mil atau 15 kilometer tersembunyi jauh di bawah permukaan Merkurius. Berdasarkan laporan Live Sience, Berlian tersebut hampir pasti tidak dapat ditambang namun dapat membantu memecahkan beberapa misteri terbesar planet Merkurius, seperti komposisi planet dan medan magnet anehnya.

Fakta Berlian padat di Merkurius

1. Akibat hantaman meteor

Dikutip dari Nationaldiamond.com, peneliti di Universitas Sun Yat-sen di Zhuhai, Tiongkok, berteori bahwa permukaan Merkurius yang bopeng menjadi bukti bahwa planet tersebut telah dihantam oleh asteroid selama miliaran tahun. Namun, permukaan Merkurius yang ditutupi grafit kaya karbon, membuat tekanan tumbukan menghasilkan energi dan mengubah karbon menjadi berlian.

Dikutip dari Wired.com, perkiraan mereka diperkuat oleh Kevin Cannon, ahli geologi di Colorado School of Mines. “Gelombang tekanan dari asteroid atau komet yang menghantam permukaan dengan kecepatan puluhan kilometer per detik dapat mengubah grafit tersebut menjadi berlian,” kata Kevin Cannon, ahli geologi di Colorado School of Mines, saat mempresentasikan temuan terbarunya di Lunar and Planetary Science Conference.

2. Berlian terbentuk di bawah tekanan

Dikutip dari Phys.org, para ilmuwan dari Tiongkok dan Belgia menunjukkan bahwa berlian di Merkurius terbentuk di bawah tekanan. Peneliti tersebut memperkirakan tekanan batas inti-mantel (CMB) Merkurius sekitar 5,575 GPa. Dengan kandungan sulfur sekitar 11 persen, para peneliti mengamati perubahan suhu sebesar 358 Kelvin di lautan magma Merkurius. Para peneliti pun mengusulkan bahwa kristalisasi inti menyebabkan pembentukan lapisan berlian di CMB.

Menurut temuan mereka, lapisan berlian di CMB diperkirakan memiliki ketebalan antara 15 dan 18 kilometer. Mereka juga berpendapat bahwa suhu saat ini di CMB Merkurius mendekati titik di mana grafit dapat bertransisi menjadi berlian. 

3. Menunggu BepiColombo

Saat ini, para ilmuwan menunggu pesawat luar angkasa BepiColombo Eropa dan Jepang yang akan mencapai Merkurius pada 2025. Misi ini membawa kamera beresolusi lebih tinggi, sehingga memungkinkan para ilmuwan untuk mencari tanda-tanda berlian. Dikutip dari Forbes, BepiColombo akan mempelajari asal usul dan evolusi Merkurius, termasuk proses terbentuknya berlian padat di Merkurius.

“Secara teori, misi BepiColumbo yang akan datang dapat mendeteksi berlian di material permukaan,” kata Kevin Cannon. “Ia memiliki instrumen yang melengkapi misi MESSENGER NASA , dan mereka jauh lebih baik dalam mendeteksi mineral tertentu seperti ini.” 

4. Menampung 16 kuadriliun ton berlian

Penelitian baru yang dipresentasikan di Lunar and PLAnetary Science Conference (LPSC) Houston, Texas, menunjukkan bahwa Merkurius menampung 16 kuadriliun ton berlian. Menurut mereka, Merkurius dilapisi grafit, suatu bentuk karbon murni yang mungkin telah berubah menjadi berlian setelah dihantam meteorit, asteroid, dan komet.

“Itu adalah angka yang dihasilkan model saya untuk seluruh kerak Merkurius, namun hanya sebagian kecil dari material di permukaan yang kemungkinan merupakan berlian,” kata Kevin Cannon , Asisten Profesor, Geologi dan Teknik Geologi/Sumber Daya Luar Angkasa di Sekolah Pertambangan Colorado, dikutip dari Forbes.

5. Peluang Menambang Berlian

Menambang berlian di Merkurius nampaknya mustahil. Terlebih, suhu siang hari yang tidak bersahabat bisa mencapai 800 derajat Fahrenheit. Selain itu, berlian ini tidak akan langsung dikenali sebagai batu permata.

“Itu mungkin tidak seperti batu permata bening besar yang kita potong dan jadikan perhiasan,” kata Cannon. “Perbandingan yang lebih baik adalah berlian kecil keruh yang digunakan dalam industri sebagai bahan abrasif, kemungkinan besar dicampur dengan grafit dan bentuk karbon lainnya.” kata Cannon. 

Pilihan Editor: Penampakan Bleu Royal, Berlian Terbesar Sepanjang Sejarah yang Bakal Dilelang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Astronom Temukan Calon Bumi 8 Miliar Tahun Mendatang

3 hari lalu

Ilustrasi Bumi dan bulan yang mengorbit bintang kerdil putih. (Kredit: Giuseppe Parisi/Livescience)
Astronom Temukan Calon Bumi 8 Miliar Tahun Mendatang

Sistem planet yang jauh ini pertama kali diamati oleh para astronom pada tahun 2020.


Fenomena Astronomi Saat Ini: Komet yang Cerlang Cemerlang dan Bulan Ada Dua sampai November

5 hari lalu

Komet Tsuchinshan-ATLAS, atau Komet A3. Instagram/Adrianksb/Boscha
Fenomena Astronomi Saat Ini: Komet yang Cerlang Cemerlang dan Bulan Ada Dua sampai November

Penampakan komet akan hilang dan muncul lagi April mendatang. Asteroid mini baru saja menjadi bulan kedua untuk Bumi.


Asteroid 2024 PT5 Diidentifikasi Akan Mengorbit Bersama Bumi dalam Dua Bulan

8 hari lalu

Rotasi bumi
Asteroid 2024 PT5 Diidentifikasi Akan Mengorbit Bersama Bumi dalam Dua Bulan

Kalangan astronom tengah mengamati asteroid 2024 PT5 berukuran 11 meter yang akan terkena tarikan gravitasi bumi.


Penjelasan Fenomena Bulan Mini yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

10 hari lalu

Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com
Penjelasan Fenomena Bulan Mini yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

Para astronom sedang bersiap arahkan pengamatan ke fenomena yang disebut sebagian kalangan sebagai bulan kembar.


Cerita Gazalba Saleh Bisa Beli Tanah dan Rumah dari Hasil Penjualan Batu Permata

15 hari lalu

Terdakwa Hakim MA nonaktif, Gazalba Saleh, mengikuti sidang lanjutan pemeriksaan keterangan saksi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 22 Juli 2024. Jaksa Penuntut Umum KPK menghadirikan saksi Verbalisan penyidik KPK, Ganda Swastika dikonfrontasikan dengan saksi advokat juga anggota exco PSSI, Ahmad Riyadh. TEMPO/Imam Sukamto
Cerita Gazalba Saleh Bisa Beli Tanah dan Rumah dari Hasil Penjualan Batu Permata

Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh menginvestasikan uang hasil penjualan batu permata ke bisnis tambang. Bisa beli tanah dan rumah.


Gazalba Saleh Sebut Uang Hasil Penjualan Batu Permata Jadi Sumber Kekayaannya

17 hari lalu

Terdakwa Hakim MA nonaktif, Gazalba Saleh, mengikuti sidang lanjutan pemeriksaan keterangan saksi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 22 Juli 2024. Jaksa Penuntut Umum KPK menghadirikan saksi Verbalisan penyidik KPK, Ganda Swastika dikonfrontasikan dengan saksi advokat juga anggota exco PSSI, Ahmad Riyadh. TEMPO/Imam Sukamto
Gazalba Saleh Sebut Uang Hasil Penjualan Batu Permata Jadi Sumber Kekayaannya

Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh menyebut sempat berencana menjual batu permata berwarna merah muda yang ditemukannya di kebun Australia di toko perhiasan yang berada di kawasan Blok M.


Gazalba Saleh Bantah Tuntutan Jaksa KPK Soal Penemuan Batu Permata di Kebun: Itu Tidak Mustahil

17 hari lalu

Terdakwa Hakim MA nonaktif, Gazalba Saleh, setelah mengikuti sidang pembacaan surat amar tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Jaksa Penuntut Umum KPK menuntut terdakwa Gazalba Saleh, pidana penjara badan selama 15 tahun dan pidana denda Rp.1 miliar subsider pidana kurungan selama 6 bulan serta pidana tambahan membayar uang pengganti sebesar 18 .000 Dolar Singapura dan Rp.1,58 miliar, terbukti secara sah bersalah dan meyakinkan menurut hukum melakukan Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang terkait perkara suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung RI. TEMPO/Imam Sukamto
Gazalba Saleh Bantah Tuntutan Jaksa KPK Soal Penemuan Batu Permata di Kebun: Itu Tidak Mustahil

Tidak hanya itu, Gazalba Saleh turut menyinggung tim sepak bola Argentina yang berhasil dikalahkan oleh tim sepak bola Indonesia.


Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

22 hari lalu

Ilustrasi asteroid. Kredit: PA/AOL
Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

Jaringan teleskop survei di Bumi kini sudah cukup baik untuk melihat kedatangan obyek semungil asteroid ini dan memberikan peringatan dini.


Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

33 hari lalu

Penampakan supermoon yang dikenal sebagai bulan biru dan
Fenomena Astronomi September Diwarnai Beberapa Konjungsi Planet dan Supermoon

Pada September ini akan diwarnai fenomena astronomi mulai darik konjungsi atau kedekatan posisi bulan dengan planet, ekuinoks, hingga Supermoon.


Berlian Terbesar Kedua di Dunia Ditemukan di Botswana

41 hari lalu

Sebuah berlian 1.098 karat, ditemukan di Botswana dan diyakini sebagai batu permata berkualitas terbesar ketiga yang pernah ditambang, terlihat dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diterima 16 Juni 2021. Foto: Debswana Diamond Company/Handout via REUTERS.
Berlian Terbesar Kedua di Dunia Ditemukan di Botswana

Teknologi sinar-X yang digunakan untuk menemukan batu 2.492 karat di Tambang Berlian Karowe di Botswana.