TEMPO.CO, Jakarta - Tiga mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Tim CT-Bismillah menciptakan produk beton ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah batu bara, fly ash atau abu terbang.
Tim CT-Bismillah, yang terdiri dari Hafizh Muhammad Rozaan, Dovi Pratama Dion, dan Cahyo Aji Roliono, menciptakan beton geopolimer ramah lingkungan berbahan dasar high calcium fly ash.
"Fly ash memiliki kandungan kalsium yang tinggi sehingga sesuai untuk dijadikan beton. Hal ini disebabkan karena kandungan kalsium berpengaruh pada daya tekan dan daya renggang jika dimanfaatkan menjadi beton," kata mereka seperti dikutip Tempo dari its.ac.id, 23 November 2021.
Menurut mereka, high calcium fly ash masih jarang dikembangkan di indonesia. Pasalnya, fly ash dalam jumlah besar dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan permasalahan kesehatan lainnya.
Tim CT-Bismillah menganggap beton buatan mereka lebih unggul dari beton konvensional. Di antaranya lebih kuat dalam daya tekan dan daya renggang, lebih ramah lingkungan, dan ebih tahan karat.
Dengan keunggulan-keungglan itu, beton ini dinilai tepat untuk diaplikasikan dalam berbagai konstruksi, khususnya di dermaga. Sebab, pada umumnya air laut bersifat korosif terhadap logam dan beton.
Penelitian ini berawal dari peraturan terbaru pemerintah yang mengkategorikan fly ash bukan sebagai limbah bahan berbahaya beracun (limbah B3), sehingga memudahkan dalam pengelolaan. Meski begitu, dalam pembuatannya fly ash berisiko menyebabkan iritasi pada kulit.
M. RIZQI AKBAR
Baca juga: Mahasiswa ITS Ciptakan Alat Pembersih Sampah Otomatis