Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditemukan, Kandidat Planet Ketiga yang Mengitari Bintang Tetangga

image-gnews
Gambar artis planet Proxima d, planet ketiga yang diketahui mengorbit bintang kerdil tetangga terdekat Matahari, Proxima Centauri. Foto : L. Calada/ESO
Gambar artis planet Proxima d, planet ketiga yang diketahui mengorbit bintang kerdil tetangga terdekat Matahari, Proxima Centauri. Foto : L. Calada/ESO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam tata surya kita, Matahari dikelilingi 8 planet termasuk Bumi. Di tempat tetangga, bintang juga memiliki planet-planet yang mengitarinya. Awalnya dua, kini ditemukan ada kandidat planet ketiga yang mengelilingi Proxima Centauri, bintang tetangga terdekat Matahari, berjarak 4,2 tahun cahaya.  

"Temuan ini menunjukkan kalau tetangga bintang terdekat kita kelihatannya dipenuhi dengan dunia-dunia baru, yang berada dalam jangkauan studi lebih jauh dan ekplorasi di masa depan," kata ketua tim studi João Faria, peneliti di Instituto de Astrofísica e Ciências do Espaço, Portugal.

Proxima Centauri dikenal rumah dari satu planet yang sudah pasti--berukuran setara Bumi, Proxima b, yang mengorbit bintang induknya itu setiap 11 hari di Bumi. Posisi dan jarak itu menjadikan Proxima b berada dalam zona bintang itu yang memungkinkannya memiliki kehidupan, yakni jarak orbit yang cukup untuk memelihara keberadaan air cair di permukaan planet itu.

Proxima b ditemukan pada 2016. Tiga tahun kemudian, para penelitinya melaporkan kemungkinan dunia kedua dalam sistem bintang itu. Kandidat planet yang disebut Proxima c tersebut berukuran sedikitnya enam kali lebih masif daripada Bumi.

Jika benar eksis, Proxima c kemungkinan terlalu dingin untuk bisa memelihara kehidupan di permukaannya. Dia mengorbit selama 5,2 tahun, itupun dengan Proxima Centauri yang jauh lebih kecil dan redup daripada Matahari.

Terkini, Faria dan timnya melaporkan keberadaan satu lagi kandidat planet di bintang itu: Proxima d. Kandidat planet yang satu ini mengelilingi Proxima Centauri setiap lima hari setara di Bumi.

Orbit sedekat itu menjadikan Proxima d terlalu panas untuk bisa memelihara kehidupan seperti di Bumi, jika memang keberadaan planet itu terkonfirmasi. Seperti Proxima c, Proxima d masih memerlukan konfirmasi lewat observasi-observasi lanjutan.

Faria dan timnya kemudian melakukan pengukuran-pengukuran susulan untuk memastikan petunjuk sinyal baru datang dari sebuah planet dan bukan faktor lain seperti aktivitas bintang yang berubah-ubah--seperti yang dipaparkan dalam laporan yang telah dipublikasi dalam jurnal Astronomy & Astrophysics edisi 10 Februari 2022.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ESPRESSO menemukan planet-planet ekso via teknik kecepatan radial, berdasarkan getaran-getaran lemah dalam pergerakan sebuah bintang yang diinduksi melalui tarikan gravitasi planet yang mengorbitnya. Dalam kasus Proxima d, tarikan itu sangat lemah yang diduga berasal dari sebuah planet dengan massa sedikitnya seperempat Bumi.

"Proxima d bisa jadi planet teringan yang pernah dideteksi menggunakan metode kecepatan radial ini," bunyi laporan Faria dkk.

SCIENCE ALERT, SPACE

Baca juga:
Pemindahan Peralatan Eijkman Viral di Media Sosial, Ini yang Terjadi


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

20 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

20 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

21 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

21 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

24 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

30 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

40 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

28 Februari 2024

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

Bintik di salah satu sisi matahari mengeluarkan sejumlah ledakan dahsyat pada pekan lalu. Lontaran gelombangnya menghadap ke bumi.


Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

23 Februari 2024

Video viral di media sosial menyebut penampakan dua matahari di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang dikenal sebagai fenomena sun dog. Instagram
Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

Sun dog juga bisa terlihat seperti ada 7 matahari di langit. Masyarakat di Indonesia beruntung kalau bisa melihat fenomena ini.


Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

27 Januari 2024

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

Pembangunan Observatorium Timau dirintis sejak 2017.