Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pawang Buaya Unjuk Kemampuan di Sungai Selagan, Jebakan BKSDA Masih Kosong

Reporter

image-gnews
Seekor buaya sepanjang sekitar empat meter ditangkap pawang di Sungai Selagan, Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu pada Kamis 10 Maret 2022. Warga setempat patungan menyewa jasa pawang meski di lokasi sudah terpasang jebakan milik petugas BKSDA, ANTARA/HO-Istimewa.
Seekor buaya sepanjang sekitar empat meter ditangkap pawang di Sungai Selagan, Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu pada Kamis 10 Maret 2022. Warga setempat patungan menyewa jasa pawang meski di lokasi sudah terpasang jebakan milik petugas BKSDA, ANTARA/HO-Istimewa.
Iklan

TEMPO.CO, Mukomuko - Satu dari sekawanan buaya besar di Sungai Selagan masuk perangkap buatan pawang di Desa Tanah Rekah, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Warga dari empat desa setempat patungan menyewa jasa pawang itu setelah belum ada satupun buaya yang disangka telah memangsa seorang di antara mereka hingga tewas masuk jebakan yang dibuat petugas BKSDA.

"Sudah ada satu ekor buaya yang ditangkap oleh pawang sekitar pukul 19.30 WIB," kata Camat Kota Mukomuko, Ali Nasri, dalam keterangannya pada Kamis malam, 10 Maret 2022.

Buaya disebutnya berukuran panjang sekitar empat meter. Ali mengkonfirmasi buaya tersebut bukan masuk kerangkeng yang dipasang oleh petugas Badan Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA. Selanjutnya, warga menunggu petugas BKSDA menjemput dan mengevakuasi buaya itu.

"Kata pawangnya ada sekitar 10 ekor buaya berukuran besar di Sungai Selagan dan rencananya semua buaya tersebut akan ditangkap," kata Ali lagi sambil menambahkan jasa pawang didatangkan dari Sumatera Barat.

Sebelumnya, warga dari lima desa di Mukomuko meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu mengevakuasi buaya yang memangsa manusia di Sungai Selagan. Kelima desa itu, Teras Terunjam, Pondok Kopi, Pondok Batu, Tanah Rekah, dan Koto Jaya, tersebar di dua kecamatan yang berada di aliran Sungai Selagan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagian warga di desa-desa itu bekerja mencari lokan dan ikan di sungai. Tapi, sejak Sabri (65 tahun), warga Desa Tanah Rekah, Kecamatan Kota Mukomuko, tewas dimangsa buaya pada 21 Februari lalu, tidak ada lagi warga yang melakukan pekerjaan itu. Buntut dari peristiwa tersebut, petugas BKSDA Bengkulu, melalui Resor Mukomuko, telah memasang perangkap untuk menangkap buaya yang dimaksud sejak awal pekan ini.

Menurut BKSDA, Sungai Selagan di Kabupaten Mukomuko adalah sejak awal habitat buaya.

Baca juga:
Penyelamat Buaya Berkalung Ban: Tiga Kali Sebelumnya Selalu Lolos

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Yana Supriatna, Sabtu, 27 April 2024. Foto: ANTARA/Ferri.
Polisi Larang Sepeda Listrik Beroperasi di Jalan Raya

Polres Mukomuko, Bengkulu, melarang sepeda listrik beroperasi di jalan raya usai menerima laporan pengguna kendaraan bermotor yang terganggu


Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

15 hari lalu

Ilustrasi buaya muara. wikipedia.org
Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

Warga Kabupaten Mukomuko dilaporkan tewas diserang buaya saat mencari lokan di Sungai Selagan. Kasus kedua dalam dua tahun ini.


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

19 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

31 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

36 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

36 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

38 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

48 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Petani Sebut Putusan PN Mukomuko tentang Konflik Lahan Sawit Tidak Ada Perintah Pengosongan

54 hari lalu

Shutterstock.
Petani Sebut Putusan PN Mukomuko tentang Konflik Lahan Sawit Tidak Ada Perintah Pengosongan

Petani Tanjung Sakti Mukomuko, Bengkulu, menyatakan akan tetap mempertahankan lahan yang berkonflik dengan perusahaan sawit.


Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

57 hari lalu

Pekerja anak melakukan kegiatan mengumpulkan pasir timah di lokasi tambang Perairan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Senin, 21 Agustus 2023. TEMPO/Servio
Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.