Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UGM Bangun Kawasan Kerohanian Fasilitasi 5 Agama

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Sejumlah tokoh agama menghadiri prosesi peletakan batu pertama kawasan kerohanian yang diinisiasi kampus UGM Yogyakarta, pada Sabtu, 21 Mei 2022. Dok. Istimewa
Sejumlah tokoh agama menghadiri prosesi peletakan batu pertama kawasan kerohanian yang diinisiasi kampus UGM Yogyakarta, pada Sabtu, 21 Mei 2022. Dok. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) akan memulai pembangunan Kawasan Kerohanian untuk mewadahi kegiatan rohani sivitas UGM yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu, kawasan ini juga dibangun sebagai simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

“Kawasan ini akan menjadi simbol bagi anak didik kita terkait toleransi dan kerukunan umat beragama. Terlebih lagi jika bangunan yang berdiri nantinya juga diisi dengan aktivitas-aktivitas yang positif,” ucap Rektor UGM, Panut Mulyono seperti dilansir di laman resmi UGM pada Senin, 23 Mei 2022..

Rektor didampingi jajaran pimpinan UGM, tokoh masyarakat, dan pemuka agama, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kawasan Kerohanian pada Sabtu, 21 Mei 2022.

Kawasan Kerohanian berlokasi di lingkungan Kampus UGM, tepatnya di Kompleks Perumahan Sekip Blok N seluas 4.789 meter persegi. Proses perencanaan kawasan ini melibatkan dosen dari berbagai perwakilan kelompok agama sebagai tim perumus.

Panut dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa pembangunan fasilitas rohani untuk beberapa kelompok agama di lingkungan kampus UGM menjadi salah satu prioritas sebagai bentuk komitmen UGM dalam merawat keberagaman dan toleransi.

Panut mengatakan Universitas Gadjah Mada sebagai sebuah institusi pendidikan yang terbuka, mempunyai civitas dengan beragam latar belakang suku, agama, bahkan kebangsaan. Kondisi ini, kata dia, tidak lantas membuat terbatasnya ruang gerak sivitas dalam beraktivitas.

"Justru perbedaan in harus dapat diakomodasi dalam wadah-wadah kegiatan. Fasilitas kerohanian ini akan memfasilitasi lima agama dalam satu area, namun tidak lepas interkoneksinya dengan fasilitas agama Islam di Mardliyyah Islamic Center dan Masjid UGM," ujarnya.

Panut menyampaikan bangunan yang akan didirikan di kawasan ini mungkin tidak dapat sepenuhnya mengakomodasi kegiatan peribadatan. Namun fasilitas ini dapat mewadahi kegiatan-kegiatan skala kecil yang biasanya merupakan kegiatan yang bersifat internal keagamaan, namun tetap menekankan pada jalinan silaturahmi dan persaudaraan antar umat serta semangat kebersamaan dan toleransi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Praktik baik yang dikerjakan di kawasan ini akan dikenang oleh anak didik kita ketika mereka lulus dan membentuk mindset mereka sebagai pemimpin yang berasal dari UGM,” ucapnya.

Hal serupa disampaikan oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM, Pratikno, yang menyambut baik pendidikan Kawasan Kerohanian. Kemajuan teknologi, menurutnya, membuat dunia menjadi semakin sempit. Percampuran, interaksi, serta pergaulan lintas bangsa, lintas agama, dan lintas etnis semakin tinggi, sehingga masyarakat semakin plural dan majemuk.

Banyak negara kewalahan menghadapi kemajemukan, namun Indonesia justru telah Bhineka Tunggal Ika sejak era kolonialisme. Kebhinekaan inilah yang menurutnya perlu dipelihara, sebagai salah satu bentuk pendidikan bagi generasi masa depan.

“Pendidikan bukan hanya pendidikan di dalam kelas, tapi pendidikan butuh keteladanan, dan kawasan ini adalah sebuah keteladanan bagi Bhineka Tunggal Ika. Kalau kita sama-sama bekerja untuk ini, kita bukan hanya menyelamatkan Indonesia, kita menyelamatkan umat manusia,” kata Pratikno.

Proses pembangunan berikut dengan penyediaan kelengkapan fasilitas pendukung lainnya dilakukan melalui pendanaan kreatif yang menggandeng beberapa mitra strategis dan sahabat UGM, di samping juga memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk berpartisipasi sebagai donatur.

Pelaksanaan konstruksi diperkirakan akan berlangsung sekitar 6-8 bulan yang akan dimulai setelah dilakukan proses pengadaan barang dan jasa.

Baca juga:Mahasiswa Penyandang Cerebral Palsy Raih Gelar Magister: Saya Butuh Usaha Lebih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

11 jam lalu

Wakil Ketua Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI I Nyoman Cantiasa turut hadir dalam acara Dharma Santi Nasional di di Balai Komando Kopasus, Cijantung, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: Istimewa
Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

1 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

2 hari lalu

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.


UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

2 hari lalu

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno meninjau pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama di Kampus UGM, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Luqman Hakim)
UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?


Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

2 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?


Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

2 hari lalu

Cover Majalah Tempo 29 Oktober 2023. FOTO/ilustrasi Majalah Tempo/Tempo Kendra Paramita
Majalah Tempo Pernah Ungkap Jokowi Cawe-Cawe dalam Pengusungan Gibran di Pilpres 2024

Majalah Tempo edisi akhir Oktober 2023 memaparkan sejumlah peran Jokowi cawe-cawe pengusungan putra sulungnya, Gibran sebagai cawapres Prabowo.


Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

2 hari lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.


7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

3 hari lalu

Ayana Moon merayakan Idul Fitri bersama adiknya, Aydin Moon yang belum lama menjadi mualaf. Foto IG @aydinmoon.
7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea


Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

3 hari lalu

Korea Siap Menerima Wisatawan Muslim
Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.