Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hujan Meteor Tau-Herculids Akhir Bulan Ini Janjikan Pertunjukan Spektakuler

image-gnews
Ilustrasi komet 73P/Schwasmann-Wachmann 3 masih dalam proses terfragmentasi dan sumber hujan meteor Tau-Herculids. Foto/Instagram/belajarastro.id
Ilustrasi komet 73P/Schwasmann-Wachmann 3 masih dalam proses terfragmentasi dan sumber hujan meteor Tau-Herculids. Foto/Instagram/belajarastro.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pecahan komet 73P/Schwasmann-Wachmann 3 akan menghasilkan hujan meteor Tau-Herculids di langit malam pada 30-31 Mei 2022. Fenomena hujan meteor yang intensif itu termasuk bisa disaksikan di Indonesia hingga dinihari.

Astronom sekaligus juru bicara Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung, Yatny Yulianti, menerangkan, hujan meteor merupakan fenomena menarik bagi masyarakat umum dan para pecinta astronomi yang bisa langsung dilihat oleh mata. “Sedang penelitian oleh astronom profesional lebih banyak ditujukan untuk memahami objek yang menjadi sumber hujan meteor, yaitu komet,” ujarnya, Selasa 24 Mei 2022.

Saat komet bergerak mendekati Matahari, Yatny menuturkan, inti komet yang tersusun dari es, gas, dan batuan, akan memanas dan membuat komet itu terpecah atau hancur sebagian. Pecahan materialnya yang ikut bergerak di dalam orbit komet itu, terpotong oleh pergerakan Bumi yang juga mengelilingi matahari. “Puing-puing sisa komet yang masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar itu yang dilihat sebagai hujan meteor,” katanya.

Hujan meteor Tau-Herculids ditemukan pada 1930. Posisinya di area sekitar rasi bintang Hercules dan Bootes, dekat bintang terang Arcturus dan gugus bintang M3. Nah, pada 30 dan 31 Mei 2022, rasi bintang itu akan muncul di langit sepanjang malam. Waktunya mulai dari terbit di arah timur laut saat Matahari terbenam, hingga sekitar pukul 04.00 pagi keesokan harinya di arah barat laut.

Ilustrasi lokasi kemunculan hujan meteor Tau-Herculids. Foto/Instagram/belajarastro.id

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak ditemukan, sudah beberapa kali fenomena hujan meteor dari komet itu bisa disaksikan. “Periode orbit komet sumber hujan meteor itu 5,4 tahun,” ujarnya sambil menambahkan komet 73P/Schwasmann-Wachmann 3 masih dalam proses terfragmentasi.

Beberapa perhitungan menyimpulkan waktu puncak hujan meteor itu akan terjadi pada 31 Mei. Fase Bulan Baru menunjang pengamatan yang bebas dari gangguan cahaya pada tanggal itu. “Meteor Tau-Herculids diperkirakan akan menampilkan pertunjukan yang cukup spektakuler karena komet sumbernya sendiri masih dalam proses terfragmentasi atau pecah,” kata Yatny.

Dari beberapa hujan meteor itu sebelumnya, beberapa proses fragmentasi terjadi cukup besar hingga meninggalkan serpihan yang cukup banyak. “Kita bisa harapkan 60-100 meteor dapat diamati,” ujarnya. Kecepatan meteornya diperkirakan melesat 26 kilometer per detik, tapi tidak membahayakan penduduk di Bumi karena akan habis terbakar di atmosfer.

Baca juga:
Komet Raksasa Berukuran 137 Kilometer Melintasi Tata Surya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

24 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?


Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

40 hari lalu

Bangunan kubah ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. Tempat peneropongan bintang Observatorium Bosscha telah genap berusia 100 tahun pada tahun 2023 ini. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.


Observatorium Bosscha Amati Hilal 10 Maret di Lembang dengan Teleskop Refraktor

50 hari lalu

Teleskop refraktor ganda Zeiss dalam kubah pengamatan yang ikonik di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Amati Hilal 10 Maret di Lembang dengan Teleskop Refraktor

Sebelum melakukan pengamatan, peneliti telah menyiapkan data hilal 10 Maret 2024 dari hasil perhitungan.


Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.


Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley (ESA)
Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.


Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.


Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Seorang wanita melihat melalui teleskop selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.


Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

2 November 2023

Tiga planet yang terdiri dari Venus (bawah), Jupiter (L) dan Mercury (atas) terlihat secara bersamaan di atas Patung Liberty di New York (26/5). Selain di New York, fenomena ini juga dapat disaksikan di beberapa negara REUTERS / Gary Hershorn
Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

Setidaknya ada dua fenomena astronomi yang tergolong menarik pada November ini.


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.