TEMPO.CO, Jakarta - Telkom University mengembangkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk menyiapkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis 5G dan 6G. Saat ini, kampus itu sudah memiliki infrastruktur canggih untuk mengembangan AI, yakni superkomputer DGX A-100.
Perangkat itu digunakan untuk mengoptimalkan pengelolaan data yang sangat banyak. Selain itu untuk proses pengembangan dan komputasi algoritma AI yang digunakan.
Menurut ketua program, Suryo Adhi Wibowo, pengembangan riset itu didanai Kedaireka atau Kedaulatan Indonesia Dalam Reka Cipta dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kampus juga telah menyiapkan program untuk mendukung akselerasi strategi nasional bidang AI teknologi 5G dan 6G yang dapat membantu mengatasi masalah AI atau kecerdasan buatan. Selain itu Telkom University juga bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi untuk riset bidang AI dengan membentuk Indonesian Artificial Intelligence Research Consortium atau IARC.
Program yang disiapkan yaitu percepatan talenta sumber daya manusia yang unggul di bidang AI. Kemudian menghasilkan karya riset anak bangsa berbasis AI dan dapat dimanfaatkan masyarakat. “Menjalin kerja sama antara perguruan tinggi dengan industri dan memunculkan startup baru AI,” kata Suryo lewat keterangan tertulis dari Telkom University, Senin, 25 Juli 2022.
Tim program akselerasi akan melibatkan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, juga dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) lewat Digital Talent Scholarship. “Tujuan dari program ini adalah untuk mencetak talenta-talenta digital di Indonesia yang unggul dibidang AI,” kata Suryo.
Sementara pemanfaatan AI Center of Excellence diharapkan mempercepat pertumbuhan startup bidang AI.
Baca:
Tim Peneliti Telkom University Bikin Alat Cegah Balita Stunting