TEMPO.CO, Jakarta - Xiaomi Indonesia mendorong solusi daur ulang barang elektronik bekas pakai lewat kampanye #LebihLestari mulai 1 Agustus 2022. Kampanye yang bertujuan mengedukasi sekaligus membangun kesadaran konsumen dalam menjaga kelestarian lingkungan ini digalang bekerja sama dengan platform ekonomi sirkular Octopus dan Forum Wartawan Teknologi.
"Kami mengajak Xiaomi Fans dan masyarakat umum untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengadopsi praktik ramah lingkungan, salah satunya dengan memberikan solusi daur ulang barang elektronik bekas pakai,” kata Country Director Xiaomi Indonesia, Wentao Zhao, Kamis 28 Juli 2022.
Masyarakat umum nantinya bisa membawa barang elektronik bekas pakai yang berukuran kecil, seperti smartphone, charger, laptop, kabel, dan baterai ke satu dari 10 Xiaomi Store terpilih di Jakarta sebagai drop-off point. Dengan mengunduh aplikasi Octopus, partisipan akan mendapatkan poin di aplikasi yang dapat digunakan untuk menikmati berbagai promo menarik.
Sepuluh lokasi Xiaomi Store yang menjadi drop-off point di Jakarta adalah Aeon Jakarta Garden City (Jakarta Timur), Mall Kelapa Gading, Mall Emporium Pluit (Jakarta Utara) Lippo Mall St. Moritz, Central Park (Jakarta Barat), ITC Roxy Mas, Grand Indonesia (Jakarta Pusat), Kota Kasablanka, Gandaria City dan Mall Pondok Indah (Jakarta Selatan).
Zhao memberi catatan keadaan saat ini di mana inovasi teknologi berlangsung cepat serta kemudahan masyarakat untuk memperoleh berbagai produk elektronik. Jika produk dinilai sudah ketinggalan zaman maka masyarakat segera beralih dengan produk yang memiliki teknologi yang lebih baru dan maju.
Baca Juga:
"Hal yang terlupakan dari kejadian ini bahwa sebuah produk atau barang elektronik bekas pakai yang dibuang harus dikelola dengan serius agar tidak merusak lingkungan," katanya.
Kampanye #LebihLestari dinilai sejalan dengan saran pemerintah untuk menerapkan skema take-back dalam mengelola barang elektronik bekas pakai. Alurnya, barang elektronik bekas pakai diserahkan konsumen ke produsen untuk dikelola atau didaur ulang bekerja sama dengan lembaga masyarakat terkait menjadi sumber energi terbarukan, sehingga tidak sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2021, baru sebanyak 17,4 persen sampah elektronik bekas pakai yang dikumpulkan kemudian diolah atau didaur ulang dengan benar.
CEO Octopus, Moehammad Ichsan, mengungkap antusiasme menyambut ajakan Xiaomi Indonesia berkolaborasi dalam kampanye #LebihLestari. Dia menuturkan, pengelolaan dan daur ulang barang elektronik bekas pakai yang dikumpulkan di drop-off point Xiaomi nantinya akan dilakukan oleh para pelestari lingkungan untuk menjadi barang yang 100 persen berguna.
Perwakilan Xiaomi Indonesia dan Xiaomi Fans saat penyerahan sampah elektronik di Octopoint Octopus di Hutan Kota GBK Senayan Jakarta, Minggu, 26 Juni 2022. (Xiaomi)
"Penerapan ekonomi sirkular dalam kampanye ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik sekaligus membantu mempromosikan tentang ekonomi sirkular kepada masyarakat,” kata dia.
Ketua Umum Forum Wartawan Teknologi, Danang Arradian, juga berharap sosialisasi yang dilakukan mengenai kampanye ini bisa ikut meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam program pengelolaan barang elektronik bekas pakai yang benar. "Khususnya mereka, tech enthusiast,” kata Danang.
Baca juga:
Dari Rompi Antipeluru hingga Ban tanpa Angin Karya Mahasiswa Tampil di Vokasiland