TEMPO.CO, Jakarta - Sepintas, klarap atau cicak terbang yang hidup di pepohonan, tampak seperti bunglon tapi keduanya sangat berbeda. Dalam bahasa Inggris, klarap disebut juga sebagai draco yang termasuk dalam jenis reptil.
Mengutip dari everythingreptiles.com, kadal draco adalah spesies kadal bertubuh datar dengan ekstensi lateral seperti sayap yang memungkinkannya meluncur dari satu pohon ke pohon lainnya.
Klarap berwarna coklat berbintik-bintik yang berfungsi sebagai kamuflase terhadap kulit pohon. Tetapi ada variasi merah, biru, dan kuning ada di beberapa spesies draco.
Tubuhnya yang rata dan tulang rusuk yang memanjang menarik dan memanjang saat meluncur. Selaput yang menahan tulang rusuk di tempatnya membentang dari belakang kaki depan ke kaki belakang.
Kadal jenis ini merupakan hewan endemik Asia Tenggara, Filipina, Kalimantan, dan bagian selatan India. Populasi draco berlimpah di habitat aslinya. Tidak tersedia di toko hewan peliharaan dan harganya mahal, beberapa orang masih memelihara kadal pohon ini sebagai hewan peliharaan.
Memelihara draco sebagai hewan peliharaan tak mudah karena mereka sulit untuk diberi makan dan berkembang biak. Mereka membutuhkan kandang arboreal khusus.
Klarap terancam punah atau dilindungi. Kemampuan terbang mereka membedakan dari kadal lain, membuatnya unik dan menyenangkan untuk ditonton.
Rata-rata panjang mereka delapan inci atau 20, 32 sentimeter. Ekor mereka membentuk lebih dari setengah panjangnya, berukuran lebih dari empat inci. Jantan lebih pendek dari betina. Beratnya antara 0,73 hingga empat ons. Betinanya lebih berat daripada jantan.