TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi rekaman suara telah mengalami evolusi signifikan dari masa ke masa. Dari rekaman analog hingga digital, teknologi ini telah memungkinkan manusia untuk merekam dan memutar kembali suara dengan kualitas yang semakin baik.
Salah satu contohnya adalah Compact Disc (CD), yang memperkenalkan kualitas audio yang lebih baik daripada rekaman kaset atau vinyl. Awal perkembangan CD dimulai ketika perusahaan elektronik asal Belanda, Philips, memperkenalkannya ke publik pada 8 Maret 1979.
Pada saat itu, CD dianggap sebagai teknologi terbaru dan paling canggih untuk merekam dan memutar musik. Salah satu keunggulan utama CD adalah kualitas audio yang jernih dibandingkan dengan rekaman kaset atau vinyl.
Manajer Philips kala itu, Joop van Tilburg mengatakan CD juga lebih awet dan tahan lama daripada format rekaman lainnya seperti pita kaset. “Kami menawarkan peningkatan revolusioner dan sangat radikal dalam kualitas suara,” kata Tilburg saat momen peluncuran CD, dikutip dari World Premiere - Philips Introduces the Compact Disc di Dutch Audio Classics NL
Teknologi CD awalnya menggunakan sistem digital untuk merekam dan memutar musik. Dalam sistem digital, suara direkam dan diubah menjadi angka biner, yang kemudian disimpan dalam bentuk file digital.
Namun, teknologi CD yang pertama kali diperkenalkan memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah kapasitas penyimpanan yang terbatas. CD awal hanya mampu bisa menyimpan sekitar 74 menit musik.
Mengatasi hal tersebut, melansir laman resmi Philips, sekitar tahun 1985 Philips mengembangkan teknologi CD-ROM (Compact Disc Read-Only Memory). CD-ROM memungkinkan pengguna untuk menyimpan lebih banyak data dalam bentuk digital, seperti program komputer atau file dokumen.
Seperti halnya CD audio, cakram CD-ROM memiliki diameter 12 cm dan kapasitas penyimpanan 650 hingga 700 MB - setara dengan 450 floppy disk. CD-ROM memungkinkan akses data yang cepat dan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. Inilah sebabnya mengapa sekarang secara universal digunakan untuk menyimpan perangkat lunak dan data komputer.
Menginjak era 1990-an, teknologi CD-R (Compact Disc Recordable) diperkenalkan. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk merekam musik atau data ke dalam CD yang sudah direkam sebelumnya. CD-R dapat direkam hanya satu kali, dan setelah itu tidak bisa diubah atau dihapus.
Selain itu, teknologi CD-RW (Compact Disc Rewritable) juga diperkenalkan. CD-RW memungkinkan pengguna untuk merekam ulang atau menghapus data dari CD yang sudah direkam sebelumnya. Teknologi ini memberikan pengguna lebih banyak fleksibilitas dalam penggunaan CD.
Namun, perkembangan teknologi CD tidak berhenti di situ. Pada tahun 2000, diperkenalkan teknologi SACD (Super Audio CD) dan DVD-Audio. Kedua teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mendengarkan kualitas rekaman suara dan musik yang lebih tinggi daripada CD standar alias suaranya terdengar super jernih.
HARIS SETYAWAN
Pilihan editor : 25 Tahun Perjalanan Netflix, Semula Merintis Sebagai Perusahaan Penyewa DVD
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.