Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Yuda Pendiri Kuda Pustaka, Perpustakaan Berjalan di Sumba Tengah

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Yuda, pendiri Gubuk Marhaen berkeliling desa dengan kuda membawa buku untuk anak-anak di Sumba Tengah, NTT.Dok: istimewa.
Yuda, pendiri Gubuk Marhaen berkeliling desa dengan kuda membawa buku untuk anak-anak di Sumba Tengah, NTT.Dok: istimewa.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yuda, laki-laki asal Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, menggagas perpustakaan berjalan dengan menggunakan kuda. Pegiat literasi yang bernama lengkap Yudas Hamba Elu Wengu ini berkeliling ke sudut-sudut di kampungnya dengan membawa buku yang ditaruh di punggung kuda.

Berdiri pada Januari 2023, taman bacaan berjalan yang dinamai Kuda Pustaka Gubuk Marhaen itu didirikan Yuda untuk meningkatkan literasi anak-anak. Di kampung Yuda yang berada di Desa Tana Mbanas Selatan tak semua wilayah terjangkau kendaraan. Karena itu, untuk bisa menghadirkan bahan bacaan ke anak-anak, dia berinisiatif menggunakan kuda untuk menjangkau desa-desa yang belum terakses kendaraan.

"Di sini belum terjangkau kendaraan dan harga harga bbm tinggi. Jangankan kendaraan, akses listrik dan internet di sini juga sulit. Jadi, saya pakai kuda untuk berkeliling kampung," ujar Yuda kepada Tempo.

Dengan menggunakan kuda pinjaman dari kerabatnya, Yuda saban hari berkeliling menghampiri anak-anak di kampungnya menempuh jarak hingga 8 kilometer. “Dengan adanya Kuda Pustaka, akhirnya bukan saya yang harus memanggil adik-adik untuk datang, tapi sekarang menunggu saya setiap hari,” ungkapnya pria berusia 28 tahun ini.

Buku-buku yang dibawa Yuda berbagai macam mulai dari buku pelajaran, buku cerita anak, cerpen, novel, dan buku gambar. Mulai dari anak-anak usia dini hingga orang tua, kata Yuda, bisa membaca di perpustakaan berjalannya.
 
Saat ini, koleksi buku Kuda Pustaka Gubuk Marhaen masih berada dalam jumlah puluhan. Semuanya adalah koleksi pribadi Yuda yang ia kumpulkan dari teman-temannya saat berkuliah di IKIP Budi Utomo Malang, Jawa Timur.
 

Berawal dari Keprihatinan Rendahnya Literasi Anak
Kuda Pustaka berawal dari Gubuk Marhaen, taman bacaan di sebuah saung bambu yang dirintis oleh Yuda sejak 2020 setelah lulus kuliah. Kembali ke kampung halamannya, Yuda melihat kondisi anak-anak di sana masih minim literasi. Akses bantuan untuk meningkatkan minat baca anak juga belum ada. "Ada anak kelas 4 SD itu masih belum bisa baca. Itu membuat saya miris," ujarnya

Melihat kondisi itu, dia memutuskan untuk mendirikan perpustakaan Gubuk Marhaen. Kegiatan Yuda setiap hari adalah mengajar anak-anak yang datang ke saung Gubuk Marhaen dan berkeliling naik kuda untuk mendekatkan akses buku kepada anak-anak.Yudha bersama anak di desanya. Dok: Istimewa
 
“Saya mengajar sambil bermain dengan anak-anak karena literasinya mereka masih sangat rendah. Seiring berjalannya waktu, yang dari awalnya ada anak tidak mau membaca saat ini sudah mulai mencintai buku,” ucapnya.

Yuda mengatakan jumlah sekolah di desanya terbatas. Hanya ada satu Sekolah Dasar (SD), satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di desa lain yang berjarak 5 km, dan satu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang baru ada pada 2020. Sebelumnya, SMA hanya berada di luar kota. Bahkan, kata dia, ada siswa yang terpaksa putus sekolah karena jauhnya jarak sekolah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain mengajar, Yuda juga mengampanyekan pentingnya pendidikan pada masyarakat desanya. Dia berharap bisa memberikan akses baca yang baik untuk anak-anak. “Keterbatasan mereka juga yang membuat saya semakin semangat,” ucapnya.

Yuda berharap bantuan pemerintah bisa lebih merata dalam membantu meningkatkan akses pendidikan untuk anak-anak di daerah pelosok. Menurut Yuda, Free Cargo Literacy (FCL), program pengiriman buku gratis ke taman bacaan di seluruh Indonesia dari Pos Indonesia pada 2017 sangat membantu untuk mendapatkan akses buku anak. Namun, kata Yudha, program tersebut sudah berhenti setelah diambil alih Kementerian Pendidikan pada 2020.

Di tengah segala keterbatasan itu, Yuda tak pernah patah semangat untuk terus mengajar dan menyebarkan akses literasi untuk anak-anak. Dia juga berharap bisa memiliki kuda sendiri agar tak melulu pinjam. "Kami berharap ada hal baik yang kami perjuangkan ke depannya," ujarnya.

Pilihan Editor: 6 Program Beasiswa yang Dibuka Maret 2023 untuk Mahasiswa UGM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Prospek Kerja Jurusan Ilmu Perpustakaan, Ada Arsiparis hingga Spesialis Kontrol Data

20 jam lalu

Berikut deretan prospek kerja jurusan Ilmu Perpustakaan, di antaranya pustakawan, arsiparis, kurator, hingga spesialis kontrol data. Foto: Canva
5 Prospek Kerja Jurusan Ilmu Perpustakaan, Ada Arsiparis hingga Spesialis Kontrol Data

Berikut deretan prospek kerja jurusan Ilmu Perpustakaan, di antaranya pustakawan, arsiparis, kurator, hingga spesialis kontrol data.


Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

20 jam lalu

Tenaga Kesehatan menyuntikkan vaksin Inavac kepada warga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Budaran HI, Jakarta, Minggu, 17 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-59 menyelanggarakan cek kesehatan dan pencegahan obesitas serta vaksinasi gratis kepada warga untuk mencegah kenaikan kasus Covid-19. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.


Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

23 jam lalu

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Soal Ratusan Nakes Dipecat di NTT, Komisi IX DPR Sebut Penghargaan Profesi Ini Masih Minim

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati menyoroti kasus pemecatan 249 nakes non ASN di Manggarai, NTT.


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

7 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

10 hari lalu

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.


Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

12 hari lalu

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo. Jumat 5 April 2024. Foto: Istimewa
Peristiwa Kapal Wisata Tenggelam di Kitaran Labuan Bajo, Terbaru Kapal Wisata White Pearl Karam

Deretan peristiwa kapal wisata tenggelam di kitaran Labuan Bajo. Terbaru kapal wisata White Pearl, pada Jumat, 5 April 2024.


Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

12 hari lalu

Pulau Kanawa. Shutterstock
Kapal Wisata Tenggelam di Pulau Kanawa Labuan Bajo, Ini Profil Destinasi Wisata Bulan Madu di NTT

Kapal wisata White Pearl tenggelam di sekitar Pulau Kanawa, Labuan Bajo, NTT, pada Jumat, 5 April 2024. Berikut profil Pulau Kanawa


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

20 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

26 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO


Perpusnas Ajak Penulis Angkat Kearifan Lokal Dalam Karya

29 hari lalu

Ilustrasi perempuan menulis surat permintaan maaf ke pacar. Foto: Freepik.com/rawpixel.com
Perpusnas Ajak Penulis Angkat Kearifan Lokal Dalam Karya

Perpusnas mendorong penulis untuk mengangkat kearifan lokal tersebut dengan pembiayaan dari perpustakaan daerah masing-masing.