Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Hari Lahir Pancasila yang Diperingati Setiap 1 Juni

image-gnews
Petugas membersihkan kawasan Monumen Pancasila Sakti jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa, 28 September 2021. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila akan diselenggarakan pada tanggal (1/10) di lokasi tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas membersihkan kawasan Monumen Pancasila Sakti jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa, 28 September 2021. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila akan diselenggarakan pada tanggal (1/10) di lokasi tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPemerintah bersama seluruh masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni tiap tahunnya. Penetapan tersebut didasarkan atas Keppres Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni menjadi salah satu hari penting dalam kalender bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi landasan dan identitas bangsa Indonesia. Sebagai ideologi nasional, Pancasila mengemban peran penting dalam pembentukan dan pengembangan negara Indonesia. Peringatan Hari Lahir Pancasila sendiri merupakan cerminan dari perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam mencari dan menetapkan ideologi nasional yang dapat mengakomodasi keberagaman masyarakat.

Lantas, seperti apa sejarah Hari Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni ini? untuk lebih jelasnya, simak informasi lengkapnya berikut ini.

Sejarah Hari Lahir Pancasila

Mengutip dari buku “Kisah Pancasila” terbitan Direktorat Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/BPUPKI) di gedung Cuo Sangi In atau yang saat ini menjadi Gedung Pancasila di Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat. Sidang BPUPKI tersebut dilaksanakan selama tiga hari yaitu mulai tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945.

Berawal pada 29 Mei 1945 di mana BPUPKI menggelar sidang pertamanya yang dipimpin oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat untuk membahas dan merumuskan dasar negara yang akan menjadi landasan bagi Indonesia merdeka. Saat itu, Dr. Radjiman Wedyodiningrat meminta para anggota sidang untuk memberi pandangan mengenai rumusan dasar negara Indonesia.  Dari 12 orang yang berpidato, ada tiga nama yang gagasannya mendapat sorotan yaitu Muhammad Yamin, Dr. Soepomo dan Ir. Soekarno.

Diawali dari Muhammad Yamin yang merupakan ahli hukum asal Sawahlunto mengemukakan pandangannya terkait dasar negara Indonesia. Sebagai dasar negara, ia mengusulkan lima prinsip yakni Peri Kebangsaan; Peri Kemanusiaan; Peri Ketuhanan; Peri Kerakyatan; dan Kesejahteraan.

Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 1945, Dr. Soepomo mendapat giliran untuk menyampaikan pikirannya tentang dasar negara. Saat itu Dr. Soepomo menegaskan bahwa negara Indonesia merdeka hendaknya disusun atas dasar sifat khas masyarakat Indonesia. Soepomo pun mengemukakan rumusan dasar negara Indonesia yaitu Persatuan; Kekeluargaan; Keseimbangan lahir dan batin; Musyawarah; dan Keadilan Sosial.

Kemudian pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya yang berjudul Lahirnya Pancasila. Dalam pidato tersebut, Soekarno mengemukakan ide dan gagasannya mengenai dasar negara Indonesia yang merdeka dengan nama Pancasila. Secara etimologis, Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata "panca" berarti lima dan kata "sila" berarti prinsip atau asas. Soekarno menyebutkan lima dasar negara Indonesia, yaitu Kebangsaan Indonesia; Internasionalisme atau Perikemanusiaan; Demokrasi; Keadilan Sosial; Ketuhanan Yang Maha Esa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah melalui sidang yang panjang untuk merumuskan dasar negara, ternyata BPUPKI masih belum mencapai kesepakatan. Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila, Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang bertanggung jawab untuk merumuskan dasar negara, menampung segala masukan terkait perumusan dasar negara baik serta memberi masukan secara lisan atau tulisan.

Panitia tersebut dikenal sebagai panitia Sembilan. Panitia ini terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokrosoejoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Pancasila akhirnya disahkan pada Sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disepakati bahwa Pancasila akan dimasukkan dalam Mukadimah (Preamble) Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah. Dengan demikian, Pancasila menjadi ideologi dasar negara Indonesia yang menjadi panduan dalam mengatur kehidupan politik, sosial, dan budaya di Indonesia.

Setelah beberapa perdebatan dan diskusi yang panjang, akhirnya disepakati bahwa ideologi negara Indonesia akan berlandaskan pada lima prinsip dasar yang kemudian dikenal sebagai Pancasila. Kelima prinsip tersebut adalah:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Hari Lahir Pancasila merupakan momen penting untuk merayakan dan menghargai nilai-nilai Pancasila yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Melalui peringatan ini, masyarakat diajak untuk merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta membangun kesadaran kolektif untuk menjaga persatuan, menghormati keberagaman, dan mewujudkan keadilan sosial di Indonesia.

Pilihan editor: Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara, Sumber dan Kedudukannya

RIZKI DEWI AYU 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

49 hari lalu

Kiper FC Dallas Maarten Paes menangkap bola serangan pemain Inter Miami dalam pertandingan uji coba di Stadion Cotton Bowl, Dallas, 23 Januari 2024. Mandatory Credit: Jerome Miron-USA TODAY Sports
Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.


Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

23 Februari 2024

Presiden Joko Widodo menyapa warga Manado saat berkunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Manado, Kamis, 22 Februari 2024. Joko Widodo didampingi sejumlah menteri, menyempatkan waktu luangnya untuk menyapa warga di sela waktu kunjungan kerjanya selama dua hari di Sulawesi Utara. ANTARA FOTO/Adwit Pramono
Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.


Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

9 Februari 2024

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras


Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.


Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.


Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

17 Januari 2024

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui. Foto: Canva
Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.


Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

14 Januari 2024

Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, melakukan ziarah ke makam syarifah Almababah Khadijah atau yang dikenal sebagai Mbah Ratu Ayu di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 12 Januari 2024. DOK. FOTO/TPN Ganjar-Mahfud
Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.


FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

1 Januari 2024

Ilustrasi Pancasila. ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Handout
FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.


Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

18 Desember 2023

Sejumlah siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kampung Susun Akuarium menghafalkan Pancasila sebelum masuk ke dalam kelas di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2023. Rumah susun dengan inovasi pengelolaan dan pemanfaatan berbasis hak asasi manusia serta swadaya masyarakat tersebut berhasil mendapatkan penghargaan tertinggi Innovation Awards 2023 dari Asia Pacific Housing Forum (APHF). ANTARA/Hana Dewi Kinarina
Makna dan Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

Ketahui makna dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berikut ini. Maknanya mendalam dan sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.


Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

13 Desember 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan hadiah kepada dua orang siswa di acara pentas seni Sekolah Luar Biasa Negeri 7, Jakarta Timur pada Rabu, 13 Desember 2023. TEMPO/Aisyah Amira Wakang
Heru Budi Beri Hadiah 2 Siswa SLB Negeri 7 Jakarta yang Bisa Sebutkan Pancasila

Dua penyandang siswa disabilitas bacakan Pancasila di atas panggung lalu Heru Budi berikan hadiah