Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teliti Sifilis mata, Mahasiswa Unpad Raih Penghargaan di London

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Grace Setiawan mendapatkan penghargaan sebagai
Grace Setiawan mendapatkan penghargaan sebagai "The Best Rapid Fire Presentation" pada acara Royal College of Opthalmologist Annual Congress 2023. Foto: Unpad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Grace Setiawan meraih penghargaan The Best Rapid Fire Presentation pada acara Royal College of Opthalmologist Annual Congress 2023 yang digelar 20-25 Mei lalu di London.

Acara ini merupakan kongres tahunan rutin yang diadakan oleh Royal College of Ophthalmologist, perkumpulan dokter mata di UK. Kongres ini dihadiri oleh dokter mata dan optometris dari berbagai penjuru dunia.

Grace mengatakan dalam kongres tersebut dia mempresentasikan penelitian yang dituangkan ke dalam poster mengenai ocular syphilis, yaitu penyakit menular seksual yang menyerang mata. Dikatakan oleh Grace melakukan penelitian seputar karakteristik ocular syphilis di Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, Jawa Barat selama dua tahun.

Latar belakang penelitianya adalah dikarenakan data mengenai penyakit ini masih minim di Indonesia. Selain itu, Rumah Sakit Cicendo sendiri masih belum memiliki data angka kejadian ocular syphilis. Dalam penelitian tersebut, Grace meneliti karakteristik ocular syphilis di Indonesia yang meliputi jenis kelamin apa yang sering terkena, usia berapa yang dominan, gejala apa yang terjadi pada mata, hingga apa saja obat-obatan yang diberikan.

“Tujuannya nanti bisa bandingkan hasil penelitian ini mengenai karakteristik ocular syphilis di Indonesia sama di negara lain, apakah sama, atau ada perbedaan antar satu negara dan lainnya,” ujar Grace dilansir dari situs Unpad pada Ahad, 4 Juni 2023.

Grace mengatakan untuk mencapai prestasi tersebut harus melewati proses yang cukup panjang. Awalnya, ia mengirimkan penelitiannya dalam bentuk abstrak melalui website Royal College of Opthalmologist.

Empat bulan berlalu, barulah Grace menerima email yang menyatakan jika abstrak yang dikirimkannya termasuk dalam 185 teratas. Tulisan ilmiah itu kemudian disaring lagi menjadi 12 teratas hingga dia mendapat penghargaan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Grace mengatakan bahwa ia akan melakukan submit artikelnya di The Eye Journal milik Royal College. Jurnal tersebut termasuk dalam Q1 di Scopus.

Pengalamannya itu membuat Grace mendapatkan relasi baru dengan dokter dari UK yang memiliki kerja sama dengan Indonesia, khususnya untuk bantuan operasi katarak. “Jika nanti mereka ke Indonesia, mungkin nanti kita bisa ngobrol-ngobrol mengenai ide research selanjutnya dan saling bertukar pikiran,” tambahnya.

Grace mengatakan sama sekali tidak menyangka akan menerima penghargaan. Bahkan, saat hadir pada kongres, dia hanya mengenakan setelan santai. Dia kaget ketika namanya disebut untuk maju ke panggung. 

“Sejujurnya kaget banget. Saya kira hanya akan menikmati acara, tidak ada pemikiran bahwa akan dipanggil ke panggung. Tahu begitu saya akan memakai baju yang lebih formal,” candanya.

Pilihan Editor: Raih IPK 4, Maria Jadi Doktor Termuda Lulus Unair di Usia 24 Tahun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peringati Pelanggaran HAM di September Hitam, Ketua BEM Kema Unpad: Bukannya Berkurang Malah Bertambah

2 hari lalu

Sejumlah massa aksi membakar ban dan melakukan orasi dalam aksi bertajuk 'September Hitam, Jawa Barat Lautan Suar' di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Jumat, 29 September 2023. Foto: TEMPO/Ananda Bintang
Peringati Pelanggaran HAM di September Hitam, Ketua BEM Kema Unpad: Bukannya Berkurang Malah Bertambah

Selain peringati pelanggaran HAM, massa aksi demonstrasi juga tuntut PJ Gubernur Bey Machmudin keluar dan temui massa untuk berdialog.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lowongan Formasi CPNS Dosen dan PPPK Nakes Unpad, Kampus Terbaik

4 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lowongan Formasi CPNS Dosen dan PPPK Nakes Unpad, Kampus Terbaik

Topik tentang Unpad mengumumkan seleksi pengadaan CPNS dosen dan PPPK 2023 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rincian Formasi PPPK 2023 Nakes di Unpad: dari Perawat, Apoteker, hingga Terapis

4 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Rincian Formasi PPPK 2023 Nakes di Unpad: dari Perawat, Apoteker, hingga Terapis

Unpad membuka seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk nakes dengan total kebutuhan sebanyak 54 orang.


Unpad Buka Lowongan 109 Formasi CPNS Dosen 2023, Ini Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan

5 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Unpad Buka Lowongan 109 Formasi CPNS Dosen 2023, Ini Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan

Unpad mengumumkan seleksi pengadaan CPNS Dosen tahun 2023 untuk berbagai jurusan dan bidang spesialis keilmuan.


Tim Unpad Kembangkan Penjernih Minyak Jelantah Berbahan Bonggol Jagung

6 hari lalu

Tablet penjernih minyak jelantah yang dibuat oleh tim mahasiswa dan dosen Unpad. Dok. Unpad
Tim Unpad Kembangkan Penjernih Minyak Jelantah Berbahan Bonggol Jagung

Taborai merupakan hasil riset yang dikembangkan tim mahasiswa Unpad dari beberapa riset sebelumnya oleh peneliti lain.


Masyarakat Yakini Pasir Pantai Kejawanan Cirebon Bisa Sembuhkan Penyakit, Mahasiswa Unpad Lakukan Riset

6 hari lalu

Wisatawan bermain air di Pantai Kejawanan, Cirebon, Jawa Barat, 25 DEsember 2015. Pantai ini menjadi pilihan wisata murah saat libur Natal dan Tahun Baru karena memiliki perairannya yang dangkal dan berarus tenang. TEMPO/Prima Mulia
Masyarakat Yakini Pasir Pantai Kejawanan Cirebon Bisa Sembuhkan Penyakit, Mahasiswa Unpad Lakukan Riset

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) mendalami sejauh mana khasiat lumpur pasir di pantai Kejawanan.


Dosen Unpad Ciptakan Plastik Kemasan Ramah Lingkungan dari Limbah Cangkang Udang

7 hari lalu

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Dr. Emma Rochima, M.Si., mengembangkan plastik mudah terurai (biodegradable) dari limbah cangkang udang. (Foto: Dadan Triawan/unpad.ac.id)
Dosen Unpad Ciptakan Plastik Kemasan Ramah Lingkungan dari Limbah Cangkang Udang

Bermula dari kekhawatirannya terhadap permasalahan sampah plastik, dosen Unpad membuat plastik kemasan cokelat batangan yang ramah lingkungan.


Robot Pembasmi Larva Aedes Aegypti Karya Mahasiswa Unpad, Begini Proses Pembuatan dan Rintangannya

8 hari lalu

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran merancang robot pembasmi Larva Aedes aegypti bernama Ofelos Larvasida Ball untuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Foto: Dokumen Unpad
Robot Pembasmi Larva Aedes Aegypti Karya Mahasiswa Unpad, Begini Proses Pembuatan dan Rintangannya

Robot pembasmi larva nyamuk aedes aegypti karya mahasiswa Unpad berhasil raih pendanaan Kemendikbud lewat kegiatan PKM-KC. Begini prosesnya.


Mahasiswa Unpad Raih Dana Kemendikbudristek dalam Kegiatan PKM-KC, Program Apakah Itu?

8 hari lalu

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran merancang robot pembasmi Larva Aedes aegypti bernama Ofelos Larvasida Ball untuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Foto: Dokumen Unpad
Mahasiswa Unpad Raih Dana Kemendikbudristek dalam Kegiatan PKM-KC, Program Apakah Itu?

Mahasiswa Unpad berhasil dapatkan dana dari Kemendikbudristek untuk proyek mereka dalam PKM-KC. Program apa sebenarnya PKM-KC itu?


Mahasiswa Unpad Bikin Cup dari Limbah Kulit Biji Kopi, Bisa Dimakan

8 hari lalu

Ilustrasi kopi Kintamani. (Sumber: Unsplash)
Mahasiswa Unpad Bikin Cup dari Limbah Kulit Biji Kopi, Bisa Dimakan

Inovasi mahasiswa Unpad berangkat dari keresahan akan limbah kulit biji kopi yang kerap terbuang begitu saja.