TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta berada di peringkat pertama karena kualitas udara terburuk di dunia. Hal ini berdasarkan data dari IQAir pada Kamis 15 Juni 2023 pukul 10.14 WIB, yang menunjukkan bahwa air quality index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 157.
Menurut acuan IQAir, skor indeks pada rentang 0-50 artinya memiliki kualitas udara baik, sementara rentang 51-100 berarti kualitas udara sedang, dan rentang 101-150 kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Baca Juga:
Sedangkan yang tergolong daerah kualitas udara tidak sehat memiliki rentang 151-200, lalu kualitas udara sangat tidak sehat berada di rentang 201-300, dan kualitas udara berbahaya memiliki rentang lebih dari 301. Denganbegitu, Jakarta jelas masuk dalam kategori tidak sehat.
Kualitas udara yang buruk merupakan masalah global yang dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Banyak kota di seluruh dunia menghadapi tantangan dalam mengatasi polusi udara yang melampaui batas aman. Berikut ini adalah beberapa kota dengan kualitas udara terburuk yang perlu menjadi perhatian serius:
1. Jakarta, Indonesia
Jakarta, ibu kota Indonesia, juga menghadapi masalah serius terkait polusi udara. Tingginya populasi, pertumbuhan kendaraan bermotor yang pesat, dan kegiatan industri yang intensif telah menyebabkan peningkatan polusi udara di kota ini. Tingkat polusi udara yang tinggi di Jakarta telah berdampak negatif pada kesehatan penduduk, terutama pada sistem pernapasan.
2. Shanghai dan Wuhan, Tiongkok
Shanghai telah lama dikenal sebagai salah satu kota dengan polusi udara teburuk. Peningkatan industrialisasi, polusi kendaraan, dan pembakaran batubara menjadi faktor utama penyebab polusi udara di kota ini. Pada beberapa hari, tingkat polusi udara di Shanghai dapat melampaui ambang batas aman yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia. Ini telah menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk peningkatan penyakit pernapasan dan penyakit jantung.
Indeks kualitas udara di Shanghai hanya selisih satu angka dari Jakarta, yaitu 156. Disusul kemudian dari kota yang populer saat awal Covid-19 yaitu Wuhan yang juga di Tiongkok dengan indeks kualitas udara di kisaran angka 134.
3. New Delhi, India
New Delhi sering kali disebut sebagai salah satu kota dengan polusi udara terparah di dunia, termasuk yang paling terakhir ini dengan indeks kualitas udara di 104. Tingginya polusi udara di kota ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk polusi kendaraan bermotor, pembakaran limbah, dan kondisi cuaca yang mempengaruhi penyebaran polutan. Polusi udara di New Delhi memiliki dampak serius pada kesehatan penduduk, terutama gangguan pernapasan dan masalah kesehatan lainnya.
4. Karachi, Pakistan
Karachi seringkali menduduki peringkat atas daftar kota dengan polusi udara terburuk di dunia, dengan indeks kualitas udara di angka 95. Faktor-faktor seperti pembakaran limbah, industri yang tidak terkontrol, dan penggunaan bahan bakar fosil yang tinggi menjadi penyebab polusi udara yang parah di kota ini. Tingkat polusi udara yang tinggi di Karachi telah menyebabkan peningkatan kasus penyakit pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan masalah kesehatan lainnya.
Selain kota-kota tersebut yang masuk daftar kualitas udara terburuk di dunia antara lain Incheon, Korea Selatan dengan indeks kualitas udara di angka 126, Santiago di Cile (125), Kota Kuwait (124), Doha di Qatar (92) dan Sarajevo di Bosnia (91).
Pilihan Editor: Ditanya Soal Solusi Pencemaran Udara di Jakarta, Heru Budi Guyon: Saya Tiup