Manajer servis dan software Nokia, Haryati Lawidjaja menjelaskan konsep yang dikembangkan Nokia menyediakan konten yang berbeda di tiap negara. “Tiap-tiap negara memiliki konten-konten lokal mereka sendiri. Konten yang ditawarkan di India misalnya berbeda dengan Indonesia," ujarnya kepada pers hari ini.
Salah satu konten lokal yang ada saat ini adalah Kompas.com. Aplikasi dan konten itu bisa berupa video, permainan, audio, personalisasi, flash dan lain sebagainya. Konten-konten di Ovi Store ini bisa diakses oleh semua perangkat Nokia yang berplatform S40 dan S60.
Bagi para developer, cara bergabung di Ovi Store juga cukup mudah. Mereka, kata Haryati, tinggal mengirim aplikasi dan mengisi formulir. Lalu Nokia akan menguji apakah aplikasi itu bisa lolos atau tidak.
Proses mendaftar aplikasi sampai tampilnya di Ovi Store memakan waktu maksimal tiga minggu. Developer akan menentukan sendiri berapa harga yang akan ia tawarkan untuk aplikasinya. "Dengan Nokia sistemnya revenue share. Developer akan menerima 70 persen dari harga konsumen," kata Haryati. Sampai saat ini aplikasi-aplikasi di Ovi store dijual dengan harga bervariasi, maksimal US$5 sampai US$6.
Cara ini, lanjut Haryati akan lebih mendekatkan developer dengan penggunanya, juga antara Nokia dengan developer dan pelanggannya, dibandingkan jika Nokia menggunakan sistem beli langsung dan membayar royalti. Ia melanjutkan konten-konten yang lolos tidak hanya ditampilkan untuk pasar Indonesia tetapi juga bisa diakses oleh pengguna Nokia di seluruh dunia.
Kartika Candra