Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyakit Tropis Terabaikan Masif di Indonesia, Begini Cara Mengatasinya

image-gnews
Seorang petugas Dinkes memeriksa pasien penderita Kaki Gajah di Posko Kesehatan Kec. Pamulang Tangerang, Banten, Selasa (17/11). Beberapa hari lalu terdapat korban jiwa akibat memininum obat anti kaki gajah di Soreang Kab Bandung.TEMPO/Tri Handiyatno
Seorang petugas Dinkes memeriksa pasien penderita Kaki Gajah di Posko Kesehatan Kec. Pamulang Tangerang, Banten, Selasa (17/11). Beberapa hari lalu terdapat korban jiwa akibat memininum obat anti kaki gajah di Soreang Kab Bandung.TEMPO/Tri Handiyatno
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa 11 dari 21 penyakit tropis terabaikan atau neglected tropical diseases, berpotensi menjangkit masyarakat Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah lingkungan dan kualitas pembangunan kesehatan yang buruk.

Penyakit tropis terabaikan yang banyak beredar di tengah-tengah masyarakat Indonesia adalah lymphatic filariasis (kaki gajah), kecacingan, schistosomiasis (demam keong), taeniasis, dengue, chikungunya, rabies, leprosy (kusta), yaws (frambusia), gigitan ular berbisa dan skabies.

Dicky menyampaikan informasi tersebut bertepatan dengan momen peringatannya penyakit ini pada 30 Januari 2024 kemarin. Epidemiolog yang juga seorang dokter itu turut prihatin dengan kondisi Indonesia, sebab berisiko besar menjadi tempat penyebaran dan pertumbuhan penyakit tropis terabaikan.

Sebenarnya pencegahan dan pengendalian penyakit ini tidaklah sulit. Dicky membeberkan beberapa langkah untuk mengatasi atau menguranginya. Terutama sekali dikatakan Dicky masyarakat dan pemerintah harus paham serta meningkatkan mutu kualitas kesehatan secara umum, semisal harus ada air bersih, sanitasi lingkungan dan makanan yang baik serta makanan yang dijual higienis.

"Pada konteks negara maju seperti Australia dan Eropa, mutu kualitas kesehatannya sudah teruji. Makanan mereka sehat dan bersih, serta pembangunan kesehatan oleh kebijakan pemerintahnya juga sudah teruji lebih ilmiah, makanya penyakit tropis terabaikan tidak terlalu banyak di sana," kata Dicky kepada Tempo

Pada konteks Indonesia, menurut Dicky penyebaran penyakit ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya karena Indonesia masih dalam tahap negara berkembang dan masyarakatnya juga belum terlalu menjunjung tinggi nilai-nilai kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini dikatakan Dicky menambah peluang penyakit tropis terabaikan menjangkit lebih banyak masyarakat di Indonesia.

Dicky berharap di beberapa tahun ke depan, Indonesia bisa segera berbenah supaya terhindar dari penyakit-penyakit yang bisa merugikan masyarakat. Kondisi maraknya risiko penyakit tropis terabaikan di Indonesia juga membuat malu di kancah internasional dan Asean, sebab di beberapa waktu lalu Indonesia menjadi Ketua G20 dan tergolong negara kepulauan terbesar di Asia.

"Kita juga harus memperkuat sumber daya kesehatan, infrastruktur kesehatan dan studi akses. Baik itu riset development, riset vaksin dengan Biofarma dan segala obat-obatan untuk solusi memperkuat imunitas masyarakat," ucap Dicky.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana Cara Mengatasi Penyakit Tropis Terabaikan?

Dicky merincikan beberapa perilaku yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengatasi atau mengurangi penyakit tropis terabaikan di Indonesia, terutama dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Selanjutnya, menurut Dicky peran pemerintah sangat penting untuk menunjang pola hidup sehat di masyarakat. Bila pemerintah tidak mendukung untuk pencegahan penyakit tropis terabaikan itu, maka mitigasinya akan sedikit sulit untuk direalisasikan.

Kesehatan lingkungan dan kebersihan saluran irigasi juga patut dijaga. Berdasarkan hasil riset yang didapatkan Dicky, penyakit tropis menular seperti dengue dan skabies bisa bermula dari lingkungan yang kotor. Bila semakin dibiarkan, maka peluang masyarakat terjangkit secara massal sangat berisiko terjadi.

Lebih lanjut, Dicky turut mengomentari aktivitas jual-beli yang dilakukan masyarakat di pasar tradisional. Ia berharap pemerintah segera memberikan solusi dan kemajuan pembangunan pada aspek ini. Dicky menilai kalau pasar tradisional yang tidak bersih menjadi peluang penyebaran penyakit tropis terabaikan di tengah-tengah masyarakat, akibat pasar menjadi sarana pertemuan dan seluruh penyakit banyak bermula dari sana.

"Jadi dari semua pencegahan dan tata cara mengatasinya ini, semuanya bermuara kepada kebersihan. Sebab penyakit tropis terabaikan ini hadir karena lingkungan yang kotor di tengah-tengah masyarakat, sebab itu saya merekomendasikan selalu ya kepada pemerintah untuk segera ambil tindakan yang menunjang kesehatan masyarakat," ujar Dicky.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

50 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Kemenkes: Penyakit Tropis Terabaikan Masih Menjangkiti 1 Juta Penduduk Indonesia

51 hari lalu

Penyandang kusta yang telah diamputasi kakinya ikut melakukan pencoblosan pemilihan umum Walikota dan Wakil Walikota Tangerang di kawasan Sitanala, Tangerang, Banten, (31/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Kemenkes: Penyakit Tropis Terabaikan Masih Menjangkiti 1 Juta Penduduk Indonesia

Penyakit tropis adalah salah satu bentuk penyakit yang sering terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


Profil Adrian B. Lapian Sejarawan Maritim, Pernah Ingin Digigit Anjing Rabies

24 Januari 2024

Adrian B Lapian. Wikipedia
Profil Adrian B. Lapian Sejarawan Maritim, Pernah Ingin Digigit Anjing Rabies

Adrian B. Lapian salah satu sejarawan maritim ternama di Indonesia. Ini perjalanan hidupnya, bahkan untuk bisa ke Jawa ingin digigit anjing rabies.


Ini Bahaya Tersembunyi Makan Daging Anjing

18 Januari 2024

Anjing berada dalam kandang di peternakan daging anjing di Hwaseong, Korea Selatan, 21 November 2023. Para peternak yang memelihara anjing, dan pemilik restoran menuntut pemerintah untuk membatalkan rencana larangan tersebut. REUTERS/Kim Hong-Ji
Ini Bahaya Tersembunyi Makan Daging Anjing

Makan daging anjing dapat menyebabkan terjangkit beberapa penyakit berbahaya. Apa saja?


Dampak Negatif Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan

12 Januari 2024

Seorang pria menaruh daging anjing ke sebuah mobil bak terbuka yang telah dibeli di pasar saat Festival Daging Anjing di Yulin, Guangxi Zhuang, Cina, 21 Juni 2018. Festival Daging Anjing Yulin, adalah sebuah perayaan tahunan yang diadakan saat titik balik musim panas pada bulan Juni. REUTERS/Tyrone Siu
Dampak Negatif Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan

Mengonsumsi daging anjing menimbulkan sejumlah risiko kesehatan


Cegah Infeksi Rabies, Simak Pertolongan Pertama Jika Digigit Anjing

25 November 2023

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin rabies untuk disuntikkan ke seekor anjing di Kantor Kelurahan Tebet Timur, Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2023. Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Selatan menyiapkan 100 dosis vaksin rabies untuk disuntikkan ke sejumlah hewan peliharaan secara gratis selama tiga hari hingga Kamis 12 Oktober 2023 demi mempertahankan status Jakarta yang bebas kasus rabies. ANTARA FOTO/Bagus Ahmad Rizaldi
Cegah Infeksi Rabies, Simak Pertolongan Pertama Jika Digigit Anjing

Jika terkena gigitan anjing tidak perlu panik meskipun sorotan terhadap penyakit rabies sedang ramai dalam beberapa hari belakangan.


Selain DBD, Ini 3 Penyakit Berbahaya pada Musim Pancaroba

17 November 2023

Sejumlah anak menutup hidung saat petugas Dinas Kesehatan melakukan pengasapan di salah satu rumah di Desa Pataruman, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/11). Sekitar 124 warga dari dua RT di Desa ini terkena demam Chikungunya. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Selain DBD, Ini 3 Penyakit Berbahaya pada Musim Pancaroba

Indonesia sudah memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke hujan. Kedatangan musim pancaroba juga memicu munculnya 3 penyakit berbahaya selain DBD


FDA Setujui Vaksin Chikungunya Pertama di Dunia

12 November 2023

Warga terbaring akibat sakit terkena demam Chikungunya di Desa Pataruman, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/11). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
FDA Setujui Vaksin Chikungunya Pertama di Dunia

Vaksin chikungunya baru, yang disebut Ixchiq, disetujui untuk digunakan pada orang berusia 18 tahun ke atas.


Chikungunya juga Disebut Flu Tulang, Bagaimana Gejalanya?

7 November 2023

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Chikungunya juga Disebut Flu Tulang, Bagaimana Gejalanya?

Istilah flu tulang hanya sebutan bukan istilah medis. Flu tulang sebutan lain untuk chikungunya